Kamis, 15 Desember 2016

Sudah Bukan Jamannya Lagi.

Sudah bukan jamannya lagi kekuasaan dikejar setengah mati. Apalagi jabatan dianggap sebagai hal yang paling tinggi, seperti di masa penjajahannya kompeni.

Lebih lagi jikalau setelah menjabat nanti, mintanya dihormati. Seolah-olah dirinya sudah menjadi seorang maha patih, padahal ujung-ujungnya untuk kembali korupsi.

Kekuasaan dan jabatan dijadikan ambisi dinasti. Dan menjadikannya untuk pundi-pundi penghasil upeti, meskipun gayanya seolah seperti pengabdi yang paling sejati.

Caci-maki sana-sini, fitnah kesana-kemari, ini-itu dibenci, segala macam cara dijajaki. Yang paling penting bisa memenangi jabatan yang telah membutakan mata hati.

Walaupun jaman sudah berganti. Tetapi hipokrasi yang terjadi sejak jaman bangsa walandi menguasai, masih tetap sengaja dipertahankan sampai pada cicitnya nanti.

Hentikanlah mimpi untuk menjadi penguasa abadi sampai tujuh puluh generasi. Sebab masih banyak yang lebih berprestasi, meskipun tidak ingin menonjolkan diri.

Insyaf dan akhirilah seluruh drama seri ini, karena tidak lagi menarik hati. Apalagi saat ini masyarakat telah mengikuti perkembangan teknologi mutakhir nan canggih.

Kini adalah saatnya untuk sungguh-sungguh mengabdikan diri kepada Sang Ibu Pertiwi. Dengan melayani rakyat sepenuh hati, tanpa tipuan dan pencitraan yang berlebih.

Sudah bukan jamannya lagi untuk tetap terus korupsi. Lebih lagi mengumbar janji-janji yang kelak dikhianati sendiri, kecuali ingin merasakan dahsyatnya Rahasia Illahi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---