Sabtu, 31 Desember 2016

Selamat Tahun Baru!

Adanya hari ini karena adanya hari kemarin dan adanya hari esok juga karena adanya hari ini.

Semua yang ada adalah bagian dari masa lalu dan masa depan, entah yang baik maupun yang buruk. Serta segala hal yang telah berlalu tidak dapat dirubah lagi, karena waktu akan terus berjalan maju.

Jadikanlah apapun yang telah terjadi di masa lalu itu sebagai pelajaran, pengalaman dan berkah yang paling berharga untuk masa depan. Sehingga hari ini dan hari-hari yang akan datang, menjadi bagian terbaik dari masa lalu.

Masa lalu bukanlah petaka tetapi adalah modal besar untuk meraih kebaikan di hari ini dan masa depan nanti.
Selamat Tahun Baru!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jumat, 30 Desember 2016

Sebenarnya Bisa Ditularkan.

Seorang penipu akan mendukung sesama penipunya.
Seorang penjudi akan mendukung sesama penjudinya.
Seorang pencuri akan mendukung sesama pencurinya.
Seorang penzinah akan mendukung sesama penzinahnya.
Seorang pemabuk akan mendukung sesama pemabuknya.

Begitulah seterusnya karena segala sesuatu itu pastinya berkaitan dan berhubungan, apalagi di dalam urusan kejahatan.

Perbuatan yang jahat maupun perbuatan yang baik itu sebenarnya bisa ditularkan. Dan sesama pelakunya mestinya bakal saling mendukung.

Tiada satupun Agama di dunia ini yang mengajarkan umatnya untuk menipu, memfitnah, membenci, berjudi, mencuri, berzinah, mabuk, menumpuk kekayaan dan perbuatan yang jahat serta hal-hal yang sifatnya cuma duniawi belaka lainnya. Tetapi yang ada ialah malah mengajarkan perbuatan yang baik dengan cara yang benar.

Oleh sebab itu, orang yang sungguh-sungguh Beragama pastilah akan mendukung menularnya perbuatan yang baik. Agar kejahatan yang ada di dunia yang fana ini akhirnya bisa menjadi berkurang, bahkan lenyap.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sesuatu Yang Bersifat Duniawi.

Apabila kita terlalu mengandalkan kekuatan dan kekuatan itu hilang, maka kita akan merasa sangat lemah.
Apabila kita terlalu mengandalkan kekayaan dan kekayaan itu hilang, maka kita akan merasa sangat miskin.
Apabila kita terlalu mengandalkan keberanian dan keberanian itu hilang, maka kita akan merasa sangat takut.
Apabila kita terlalu mengandalkan kehebatan dan kehebatan itu hilang, maka kita akan merasa sangat hina.
Apabila kita terlalu mengandalkan kerupawanan dan kerupawanan itu hilang, maka kita akan merasa sangat jelek.

Begitulah seterusnya apabila kita terlalu mengandalkan sesuatu yang bersifat duniawi dan ternyata sesuatu itu hilang, maka yang akan kita rasakan adalah kebalikannya.

Kita tidak bisa mengandalkan sesuatu yang bersifat duniawi, sebab tiada sesuatu hal apapun di dunia ini yang akan abadi.

Yang bisa selalu kita andalkan adalah iman kepada Sang Maha Pencipta. Dan menyerahkan segala sesuatu dengan sepenuhnya hanya kepada DiriNya semata, sambil tetap terus berjuang serta berdoa.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Setiap Orang Memiliki "Wadah Dan Porsi".

Tuhan YME tidak akan pernah memberikan ujian dan cobaan melebihi kekuatan serta kemampuan dari UmatNya.
Semua orang yang Beragama pasti sudah tahu tentang hal ini.

Ujian dan cobaan itu bukan cuma yang berbentuk kesulitan, kesempitan serta kesusahan belaka. Tetapi juga yang berbentuk kemudahan, kelonggaran dan kesenangan.
Semua orang yang Beragama juga pasti sudah tahu tentang hal ini.

Namun apakah semua orang yang Beragama itu juga pasti sudah tahu pula bahwa setiap orang memiliki "wadah dan porsi" yang berbeda-beda di dalam dirinya masing-masing untuk tiap-tiap ujian serta cobaan tadi?

Baik yang berbentuk kesulitan, kesempitan dan kesusahan maupun yang berbentuk kemudahan, kelonggaran dan kesenangan.

Sehingga apabila cuma sedikit saja yang diberikan OlehNya, maka hal tersebut akan berlangsung dengan sangat lama dan tidak kunjung berakhir. Karena masih belum memenuhi kapasitas dari "wadah dan porsi" yang ada pada dirinya.

Sedangkan apabila terlalu banyak yang diberikan OlehNya, maka hal tersebut akan berlangsung dengan sangat cepat dan akhirnya tumpah serta meluber kemana-mana. Sebab sudah melampaui kapasitas dari "wadah dan porsi" yang ada pada dirinya.

Tuhan YME telah menitipkan "Wadah dan Porsi" ini sejak pertama kali ditiupkan OlehNya roh ke dalam setiap diri, pada saat dulu masih berada di dalam rahim Ibunda yang tercinta. Makanya dikatakan bahwa, "Setiap anak itu membawa atau memiliki rejekinya masing-masing".

Oleh sebab itu, senantiasalah bersyukur dan beribadah yang setulus-tulusnya serta seikhlas-ikhlasnya hanya kepada Tuhan YME semata. Juga berbuatlah selalu kebaikan yang sebanyak-banyaknya terhadap sesama CiptaanNya.

Serta janganlah pernah satu kalipun lupa untuk memohon KepadaNya agar "wadah dan porsi" dari kesulitan, kesempitan juga kesusahan kita diperkecil. Sekaligus "wadah dan porsi" dari kemudahan, kelonggaran serta kesenangan kita diperbesar OlehNya.

Dan ingatlah selalu pula bahwa segala sesuatu apapun yang telah, sedang ataupun akan kita dapatkan itu tetaplah sebuah ujian serta cobaan yang sifatnya hanya sementara belaka. Sehingga sewaktu-waktu bisa berubah dan dapat dengan mudah diputar kembali oleh DiriNya, sesuai dengan apa yang menjadi KehendakNya.

Karena cuma DiriNya semata sajalah Yang Maha Tahu, Yang Maha Adil, Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Atas Segala-Galanya termasuk yang tersembunyi di dalam pikiran serta hati kita.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

"Wahai Para Orang Tua, Ingatlah Selalu"!

Wahai para orang tua, ingatlah selalu bahwa sesungguhnya segala rejeki dan kenikmatan yang telah engkau dapatkan selama ini hanyalah Titipan dari Tuhan YME untuk serta karena anak-anakmu belaka, bukannya untuk serta karena dirimu sendiri.

Suatu saat nanti, segala rejeki dan kenikmatanmu itu pastilah juga akan diambil pula dari dirimu untuk dititipkan langsung kepada diri anak-anakmu.

Supaya mereka bisa berumah tangga dan mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri dengan tanpa bantuanmu lagi.

Hal seperti itu nantinya juga akan berlaku kepada anak-anakmu kelak, pada saat mereka sudah dititipi segala rejeki dan kenikmatan untuk anak-anaknya sendiri pula.

Janganlah pernah sekali-kali engkau lupa diri, berlaku angkuh lagi sombong, semena-mena, bermewah-mewahan, berkhianat dan berbuat jahat terhadap anak-anakmu sendiri.

Sebab kesemuanya itu bukanlah milikmu, apalagi cuma lantaran kehebatanmu saja. Namun hanyalah sebuah Titipan dari DiriNya semata untuk anak-anakmu belaka.

Cintai, kasihi, sayangi, jaga, rawat, lindungi, ayomi, didik, bina, ajari dan arahkanlah selalu anak-anakmu kepada jalan yang lurus, benar, adil, baik serta bijaksana.

Agar kelak tatkala dirimu sudah tidak lagi dititipi segala rejeki dan kenikmatan milik anak-anakmu itu, maka engkau masih bisa menikmati rejeki dan kenikmatan milik dirimu sendiri.

Yang mana hal tersebut juga telah dititipkan OlehNya kepada dirimu pula, semenjak pertama kali engkau berada di dalam rahim Ibundamu yang tercinta dulu.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kamis, 29 Desember 2016

Yang Paling Benar.

Semenjak dulu pada saat masih kecil hingga sekarang sudah seusia segini ini, saya telah berjumpa dengan belasan bahkan ratusan ribu individu yang mengaku Beragama.

Namun dari semenjak dulu itu hingga sampai pada saat ini, yang selalu menjadi perdebatan dari mereka yang mengaku Beragama masih tetap hal yang sama saja.

Tidak ada perkembangannya sama sekali. Meskipun usia mereka pada saat ini pasti sudah berkembang menjadi lebih tua daripada dulu tentunya.

Yaitu perdebatan tentang Jalan yang paling benar dan juga Cara yang paling benar, menurut keyakinan pribadi dari diri mereka masing-masing.

Agama itu adalah sebuah keyakinan pribadi tentang Jalan yang diyakini oleh diri sendiri sebagai yang paling benar. Dengan tujuan agar kelak bisa diperbolehkan untuk masuk ke dalam tempat yang menjadi hak milik mutlak dari Sang Maha Pencipta.

Juga tentang Cara yang diyakini oleh diri sendiri sebagai yang paling benar untuk bisa mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Tentunya hal tersebut sesuai dengan Hidayah yang telah didapatkan oleh masing-masing individu itu sendiri dari Sang Maha Pencipta.

Apakah mereka itu sesungguhnya masih ragu akan kebenaran dari Jalan dan Cara yang telah diyakini oleh dirinya sendiri, sehingga merasa perlu untuk selalu memperdebatkannya?

Ataukah ilmu dan pengetahuan mereka tentang Jalan dan Cara yang telah diyakini oleh dirinya sendiri itu yang dari dulu tidak berkembang, sehingga tetap selalu hal itu-itu saja yang diperdebatkannya?

Agama itu sebuah keyakinan pribadi atas Jalan dan Cara yang diyakini oleh diri sendiri sebagai yang paling benar. Sehingga tidak perlu untuk diperdebatkan apalagi dipaksakan kepada orang lain perihal kebenarannya.

Yang perlu adalah menjalankannya dengan secara sungguh-sungguh apapun yang telah diri kita sendiri yakini sebagai yang paling benar itu.

Agar kelak bisa dibuktikan kepada diri sendiri bahwa yang dari dulu telah diri kita sendiri yakini itu adalah betul-betul yang paling benar. Bukan kepada orang lain, karena pada saat itu nanti sudah tidak ada lagi yang bisa saling mengenal.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 24 Desember 2016

Selamat Hari Natal, 25 Desember 2016.

Semua hari adalah baik dan wajib bagi kita untuk selalu mensyukurinya.

Ada hari-hari tertentu yang juga tidak kalah baiknya dan patut bagi kita untuk senantiasa mensyukuri keberadaannya pula, meskipun cuma satu kali saja di dalam setahun, yaitu "Hari Kelahiran".

Jikalau Hari Kelahiran dari diri sendiri, orang tua, anak, saudara dan sahabat kita syukuri keberadaannya dengan memberikan ucapan selamat, apalagi Hari Kelahiran dari para Nabi, terutama Ulul AzmiNya.

Agama diciptakan untuk menjadi cara dan jalan yang benar di dalam mengetahui, mengenal, mengerti, meyakini, mengimani, mencintai serta menyembah DiriNya. Agar kelak manusia bisa memasuki Istana Kerajaan yang merupakan hak milik mutlak dari DiriNya pribadi.

Dan dampak langsung dari mengetahui, mengenal, mengerti, meyakini, mengimani, mencintai serta menyembah DiriNya itu adalah keadilan, kebijaksanaan, kebajikan, manfaat, kebahagiaan sekaligus kedamaian bagi seluruh alam semesta yang telah DiciptakanNya untuk dinikmati oleh umat manusia.

Dari lubuk hati yang paling dalam, kami menghaturkan, "Selamat Hari Natal, 25 Desember 2016" bagi seluruh saudara Sebangsa dan Setanah Air tercinta yang sedang merayakannya.

Charles E. Tumbel dan Keluarga.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Hal yang Paling Misterius dan Membingungkan.

Hal yang paling misterius dan membingungkan di dunia ini bukanlah Manusia, tetapi ialah Kehidupan itu sendiri.

Manusia bisa menentukan nasib dari hidupnya sendiri, namun tidak bakalan pernah bisa menentukan takdir dari kehidupannya.

Kehidupan tidak akan pernah bisa dipilihnya, karena segalanya terjadi di luar batas dari kemampuan diri manusia itu sendiri.

Mencintai dan membenci adalah pilihan dari diri umat manusia sendiri, sebagaimana halnya dengan merusak serta memperbaiki.

Tetapi adanya perbedaan merupakan sebuah Takdir Kehidupan yang selamanya tidak bakalan pernah bisa dipilih.

Sebab hal tersebut adalah hak milik sepenuhnya dan wewenang mutlak dari Sang Maha Pencipta Kehidupan ini sendiri.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Marilah Pergunakan Kembali "Ilmu Sapu Lidi".

Perlahan tetapi pasti, kita digiring untuk menjadi Bangsa yang individualistis. Budaya Adiluhung yang tinggi dan penuh kebersamaan, gotong royong, toleransi, budi pekerti serta hal-hal lain yang luhur perlahan-lahan dihilangkan kekuatannya. Akhirnya dengan sendirinya nantinya akan menjadi apatis, pragmatis kemudian separatis.

Di mulai dari isu Agama dan lama-kelamaaan berkembang ke Suku serta kemudian ke Ras juga ke antar Golongan pula. Sehingga jalan untuk menghilangkan Pancasila sebagai Fondasi yang terkuat dan utama di dalam jalinan Rantai Kebangsaan yang terurai panjang, dari Sabang hingga ke Merauke, bakalan bisa dilalui dengan amat sangat mudah.

Banyak pihak yang takut pada kekuatan Pancasila, karena ini adalah Dasar dari segala persatuan Bangsa dan Negara kita tercinta. Negara kita merupakan negara yang amat sangat kaya raya, akhirnya siapapun yang ingin menguasainya, terlebih dahulu akan menghancurkan Pancasila. Dan hal ini sepertinya, sekarang sedang terjadi.

Sudah berkali-kali Pancasila "Diuji" kesaktiannya, namun juga berkali-kali itu pula Pancasila selalu berhasil membuktikan kekuatannya. Kini sepertinya Pancasila bakalan diuji kembali dengan cara merubah Sejarah dan Budaya kita. Sehingga nantinya satu sama lain akan menjadi tidak peduli dan mau untuk bersatu-padu lagi.

Banyak sekali orang yang telah menjadi pintar, tetapi amat sangat sedikit orang yang mampu untuk mengerti apalagi memahami. Semoga kita bisa menjadi orang yang sudah pintar dan mengerti yang juga mampu untuk memahami pula. Ingatlah, "Bersatu kita Teguh, Bercerai kita Runtuh". Marilah pergunakan kembali "Ilmu Sapu Lidi", Merdeka!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Hanyalah Sekumpulan Pecundang yang Dibayar.

Seluruh dunia tahu bahwa saat ini Perang Dingin jilid yang ke 2, antara Blok Barat dan Blok Timur kembali terjadi lagi. Cuma anak-anak yang masih Balita dan orang-orang yang sudah pikun saja yang tidak mengetahuinya.

Blok Barat adalah kelompok dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Belanda dan Negara-negara lain yang menjadi sekutunya. Blok Timur adalah kelompok dari Rusia, China, Iran, Kuba, Vietnam dan Negara-negara lain yang menjadi sekutunya. 

Perang Dingin yang malahan membuat se-isi dunia menjadi semakin panas ini, terjadi akibat bertambah besarnya persaingan dari kepentingan ekonomi antara Negara-negara yang ada di seluruh dunia, terutama yang ikut di dalam Blok Barat ataupun Blok Timur.

Pertambahan dari jumlah penduduk di dunia yang semakin tinggi tentunya juga membuat kebutuhan dan persaingan hidup di seluruh dunia turut menjadi semakin tinggi pula. Hal ini berdampak langsung dan amat sangat besar terhadap keseimbangan ekonomi pada setiap Negara.

Negara kita yang tercinta ini merupakan Negara Non Blok. Artinya sebuah Negara yang memiliki pendirian dan sikap sendiri untuk tidak ikut-ikutan di dalam segala bentuk kelompok maupun Blok-blokkan, seperti halnya yang telah dilakukan oleh Negara lain.

Kekayaan tambang, kesuburan sawah dan ladang, kemakmuran laut, keindahan alam serta letak strategis dari Negara kita yang tercinta ini juga hal-hal potensial lainnya pula, bahkan bisa merugikan apabila kita hanya mengikuti salah satu kelompok ataupun Blok tersebut belaka.

Apalagi sampai melibatkan diri ke dalam perang kepentingan ekonomi milik Negara mereka. Bukannya cuma bakalan merugikan saja, malahan membuat ketergantungan kepada mereka. Padahal Negara kita, jauh lebih kaya dan subur daripada Negara lainnya.

Perang membutuhkan biaya yang amat sangat besar. Negara yang suka berperang, pastilah pengeluarannya juga amat sangat besar pula. Mereka sengaja melibatkan maupun menjebak Negara lain, terutama yang kaya dan subur seperti Negara kita, untuk turut ke dalam peperangan mereka.

Agar mereka mendapatkan tambahan penghasilan dari hasil kekayaan alam milik Negara lain, di dalam membiayai peperangan milik mereka. Sehingga nantinya kekayaan alam milik Negara mereka sendiri tetap terjaga, tetapi kekayaan alam milik Negara lain yang habis, lantaran dimanfaatkan untuk keuntungan dan kepentingan mereka.

Oleh sebab itu, berhentilah menjadi kaki-tangan, pengkhianat, antek dan pesuruh dari Negara mereka. Juga hentikanlah segala macam bentuk adu-domba dan pecah-belah yang akan merugikan Negara kita sendiri ini pula, yang tentunya menguntungkan Negara mereka. Siapapun mereka!

Kita haruslah memiliki integritas dan jati diri, serta membiarkan mereka berperang sendiri. Sambil Negara yang tercinta ini senantiasa membangun kekuatan di dalam negeri, demi kemajuan Bangsa dan Negara kita sendiri. Akhirnya kelak mereka tidak bisa lagi memanfaatkan Negara kita yang tercinta ini.

Sama sekali tidak ada keuntungan bagi Negara kita untuk memihak. Bahkan bakalan diuntungkan, jikalau Negara kita tidak memihak dan selalu menjalin kerjasama yang baik lagi adil bersama seluruh pihak. Kita pergunakan perang milik Negara mereka ini untuk keuntungan Negara kita, bukannya malahan sebaliknya!

Sekali lagi, berhentilah menjadi kaki-tangan, pengkhianat, antek dan pesuruh untuk keuntungan serta kepentingan milik Negara lain. Karena hal tersebut jelaslah akan merugikan, juga merusak Bangsa dan Negara kita sendiri pula. Serta bakalan menghancurkan masa depan dari anak dan cucu kita nantinya.

Marilah kita semuanya menyingkirkan segala bentuk perbedaan yang ada. Dan bersama-sama menjauhi para kaki-tangan, pengkhianat, antek serta pesuruh asing yang terus-menerus ingin mengadu-domba, sekaligus memecah-belah keutuhan dari Negara kita yang tercinta ini.

Janganlah ragu, lebih lagi sungkan terhadap mereka, sebab mereka bukanlah Pejuang Tanah Air yang sejati. Namun hanyalah sekumpulan pecundang yang dibayar oleh Negara lain untuk merusak persatuan dan kesatuan yang ada di Negara kita yang tercinta ini demi keuntungan serta kepentingan Negara Asing belaka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Selasa, 20 Desember 2016

Melainkan Karena Dirinya Sendiri.

Banyak orang yang tatkala sedang mengalami cobaan dan ujian dari kehidupan, melarikan diri ke dalam urusan Agamanya hingga dilakukan secara berlebih-lebihan.

Padahal bukannya oleh sebab Agama yang dilakukan secara berlebih-lebihan itu, dirinya bakalan mendapatkan pertolongan untuk menyelesaikan cobaan dan ujian yang sedang terjadi di dalam kehidupannya.

Melainkan karena dirinya sendiri yang sudah berhasil mendapatkan ijin, restu, ridho, rahmat dan berkah dari Tuhan YME.

Lantaran keimanan, ketakwaan, katawakalan, kesabaran serta kesungguhannya di dalam Menyembah dan MencintaiNya.

Dengan cara menjalankan seluruh PerintahNya, sekaligus menjauhi segenap LaranganNya yang diwujudkan pada setiap perbuatannya.

Dan hal tersebut dilakukannya dengan dasar yang sebenar-benarnya serta hati yang setulus-tulusnya juga seikhlas-ikhlasnya (tanpa meminta imbalan apapun) pula, sekaligus tidak secara berlebih-lebihan.

Sebab Tuhan YME membenci perbuatan apapun yang dilakukan secara berlebih-lebihan, apalagi yang hanya untuk mendapatkan (meminta) pertolongan dari DiriNya belaka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Keluarga adalah Bentuk Paling Sederhana.

Hormatilah orang tua dan jagalah nama baik dari keluarga kita sendiri.

Janganlah pernah menghina dan menjelekkan keluarga kita sendiri, apalagi menyebarkannya kepada orang luar. Sebab orang luar pastinya bakalan bertepuk-tangan, sambil menertawakan dan mencari kesempatan.

Serta hal tersebut sama dengan membukakan pintu bagi para perusak dari luar, untuk masuk dan menghancurkan masa depan dari keluarga kita sendiri.

Dan janganlah pernah ingin melibatkan orang luar untuk menyelesaikan masalah di dalam keluarga kita sendiri. Karena mereka tidak akan pernah bisa membantu, kecuali hanya mencari keuntungan belaka.

Sebaik-baiknya orang luar, mestilah ada batasannya. Serta pada akhirnya, keluarga kita sendirilah tempat kembali yang sesungguhnya.

Selama masih ada keuntungannya, siapapun bakalan terlihat baik hati. Meskipun tentunya "Habis Manis, Sepahnya Dibuang".

Bukanlah orang luar yang bisa menyelesaikan masalah yang ada di dalam keluarga kita sendiri. Tetapi cuma orang di dalam keluarga kita sendiri sajalah yang bisa menyelesaikannya.

Oleh sebab itu, haruslah selalu bersatu dan saling menjaga untuk kebaikan seluruh keluarga besar. Karena pada hakekatnya, Keluarga adalah bentuk paling sederhana dari sebuah Negara.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Berenang Melawan Arus.

Saya tidak akan pernah bosan, letih, lesu, jenuh apalagi berhenti untuk menyerukan persatuan, kesatuan dan kebersamaan di dalam kehidupan yang Berkebangsaan Indonesia serta mencintai Tanah Air sekaligus saudara Sebangsa sendiri.

Karena buat saya pribadi hal ini adalah sebuah kewajiban juga sebuah Tugas dan Tanggungjawab pula, baik sebagai Warga Negara Indonesia maupun sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan YME.

Setiap perjuangan pastilah membutuhkan pengorbanan dan setiap pengorbanan pastinya bakalan ada hikmahnya.

Meskipun akibatnya sering dimarahin istri, diledekin saudara, diketawain sahabat, dicibirin teman, dituduh yang tidak-tidak oleh orang lain dan hal-hal lainnya yang terkadang membuat hati saya menjadi merasa kecil.

Saya menyadari dan memaklumi bahwa pada saat ini memang hal itulah yang menjadi risiko yang wajib diterima serta dihadapi oleh seseorang yang sedang berenang melawan arus.

Yang terpenting dan yang paling perlu untuk diketahui oleh semua pihak ialah niat, cara serta tujuan saya adalah demi kebenaran sekaligus kebaikan kita bersama, seluruh Bangsa Indonesia.

Dan untuk kepentingan serta keuntungan bagi segenap pihak, terutama generasi yang akan datang.

Apa yang saya terima dan dapatkan pada saat ini tidaklah terlalu penting, asalkan nantinya segala tujuan tersebut bisa tercapai. Serta pada akhirnya kita semuanya bisa menikmatinya secara bersama-sama.

Semoga tidak pernah bosan untuk membaca tulisan-tulisan saya selama ini. Dan apabila sudah bosan, berpura-puralah tidak bosan (maksa, hehehe). Atau silahkan unfriend saya dari pertemanan, jikalau sudah benar-benar bosan.

Sebab saya tidak bakalan pernah bosan, letih, lesu, jenuh apalagi berhenti untuk mengingatkan kita semuanya, termasuk diri saya sendiri. Selebihnya, inilah diri saya dan mohon maaf apabila banyak keterbatasan, kekurangan serta kesalahannya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Selamat Datang Dan Selamat Bergabung.

Bagi yang baru bergabung di Gerakan Cinta Tanah Air, kami ucapkan selamat datang serta selamat bergabung bersama seluruh saudara Sebangsa dan Setanah Air tercinta yang ada disini.

Kami disini murni pergerakan sosial atas dasar swadaya sejati demi tegaknya Pancasila, UUD '45, Keutuhan R.I., Sumpah Pemuda dan Bhinneka Tunggal Ika tanpa bantuan serta dukungan dari pihak manapun.

Juga tidak akan berafiliasi apalagi bertujuan politik ataupun akan bermain politik untuk tujuan-tujuan praktis dan pragmatis tertentu, baik perorangan maupun kelompok. (Lebih lanjut dan lengkap bisa dilihat di PIN Post Grup ini).

Disini sama sekali tidak diperbolehkan untuk memposting apapun yang berbau politik apalagi SARA. Hanya hal-hal yang berhubungan dengan keindahan, kebaikan, cinta, kasih serta sayang kepada Tanah Air dan saudara Sebangsa saja yang diperbolehkan.

Marilah kita semuanya lebih saling bersatu-padu, bergandengan-tangan serta bahu-membahu juga berperan-serta dengan secara aktif lagi positif di dalam membangun kejayaan dari Bangsa dan Tanah Air kita yang tercinta ini.

Salam Cinta Tanah Air dan Saudara Sebangsa! Hidup Pancasila!

Charles E. Tumbel.
Pendiri Gerakan Cinta Tanah Air.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Menyembah Hanya Kepada DiriNya Semata.

Menyembah itu hanya kepada Tuhan YME semata, bukan kepada Agama.

Tuhan YME menciptakan Agama itu bukanlah untuk disembah. Tetapi untuk diyakini sebagai jalan dan cara yang benar di dalam mengimani, mengagungkan, memuliakan, mencintai serta menyembah cuma kepada DiriNya belaka.

Pelajari dan amalkanlah seluruh Perintah Agama dengan yang sebenar-benarnya serta yang sesungguh-sungguhnya. Juga jauhilah segala LaranganNya, tanpa pernah memilih-milihnya pula.

Temukanlah Tuhan YME disana dan beriman serta menyembah hanya kepada DiriNya semata.

Janganlah pernah ragu KepadaNya, apalagi sampai berani MenduakanNya. Termasuk dengan Agama, apalagi dengan sesama mahluk yang telah diciptakan OlehNya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Hanya Mengutamakan Tuhan YME Semata.

Hidup di dunia yang fana ini bukanlah untuk Agama, tetapi untuk Berketuhanan kepada Yang Maha Esa.

Agama menuntun kita agar dapat berlaku dengan benar, jujur, adil, lurus, baik dan bijaksana demi terciptanya kedamaian bagi seluruh isi Alam Semesta.

Agama silahkan dipilih yang manapun, yang sesuai dengan hati nurani dan pola pikirnya masing-masing. Namun Tuhannya tetaplah cuma satu saja, yaitu Tuhan YME.

Jikalau segala sesuatu hal selalu dikait-kaitkan dengan Agama, lalu dimanakah letak Tuhan YME itu sendiri akhirnya berada di dalam diri kita? Padahal keberadaan Tuhan YME itulah intisari dari Beragama.

Tuhan YME-lah yang menciptakan Agama, bukannya Agama yang menciptakan Tuhan YME. Artinya bahwa Tuhan YME-lah yang harusnya selalu lebih diutamakan keberadaanya di dalam diri kita masing-masing, bukannya malahan sebaliknya.

Sehingga hidup di dunia yang sementara ini bukannya lagi untuk mengutamakan Agama dan mencari perbedaannya. Tetapi hanya untuk mengutamakan Tuhan YME semata melalui Agama dan mencari persamaannya.

Agama diciptakan OlehNya supaya umat manusia bisa saling tahu, mengenal dan berlomba-lomba di dalam berbuat kebajikan serta selalu ingat, dekat, cinta juga setia pula cuma kepada DiriNya belaka sekaligus hanya MenyembahNya saja.

Bukanlah orang yang paling Beragama yang diridhoi OlehNya. Tetapi orang yang paling teguh iman dan takwanya, yang paling rajin doa dan sujudnya, yang paling adil dan lurus hidupnya, yang paling ingat syukur dan sabarnya serta yang paling banyak sedekah dan kebajikannya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Janganlah Berkecil Hati.

Sebanyak-banyaknya kita berbuat kebaikan, tidak akan pernah diingat oleh manusia yang memang tidak mau mengerti, peduli dan menerima arti dari sebuah kebaikan itu sendiri.

Semua kebaikan itu cuma bakalan menguap dan sirna begitu saja. Bagaikan air di dalam Telaga yang kering kerontang oleh sebab terkena sengatan panas dari teriknya sinar Sang Matahari.

Namun janganlah berkecil hati, karena seluruh uap air yang terbang ke Langit nan biru itu akan berkumpul kembali untuk memenuhi putihnya Sang Awan kemurnian.

Dan kemudian diturunkan lagi ke Bumi dengan ketulusan serta keikhlasan untuk mengisi kering kerontangnya air di dalam Telaga tadi dengan penuh hikmah juga kebijaksanaan pula.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 17 Desember 2016

Demi Kebaikan di Masa yang Akan Datang.

Apabila anda sedang tergabung di dalam sebuah Organisasi, baik yang berupa Komunitas, Lembaga, Yayasan, OKP, Ormas maupun Parpol dan di dalam organisasi tersebut dirasakan ada cara-cara yang tidak baik, buruk, jahat, salah, menyimpang serta tidak wajar (abnormal / aneh), contohnya :

Diajarkan untuk menghujat, mencela, membenci, memusuhi, memfitnah, mengadu-domba, memecah-belah ataupun hal-hal yang negatif lainnya yang bisa menyesatkan juga yang berdampak terhadap kesatuan, persatuan serta keutuhan dari Bangsa dan Negara yang tercinta ini pula, maka :

Segeralah sadar dan insyaflah bahwa jiwa, moral serta perilaku anda sedang dirusak!

Sekaligus diri anda sedang dimanfaatkan dan ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang amat sangat tidak bertanggungjawab demi suatu Kepentingan, Keuntungan serta Ambisi Buta yang dampaknya juga amat sangat merusak bagi masa depan dari Bangsa dan Negara yang tercinta ini pula.

Ingatlah selalu bahwa tidak ada sesuatu kebaikan apapun yang dapat dibangun dari hal-hal yang tidak baik, buruk, jahat, salah, menyimpang serta tidak wajar. Dan sebuah Organisasi itu diberdirikan untuk kebaikan, terutama di dalam menjaga kesatuan, persatuan serta keutuhan dari Bangsa dan Negara yang tercinta.

Lebih dari 71 tahun sudah, Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini merdeka. Selama kurun waktu tersebut, kita telah mengalami banyak hal. Mulai dari pemberontakan PKI Moeso, DII/TII, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI/PERMESTA, G30S/PKI hingga Disintegrasi Timor Timur. 

Kesemuanya itu merupakan sejarah yang amat sangat kelam. Tetapi juga amat sangat berharga untuk diingat, sekaligus dipelajari oleh kita bersama pula, demi kebaikan di masa yang akan datang.

Janganlah mau dimanfaatkan dan ditunggangi, apalagi sampai dikorbankan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Karena apa yang anda lakukan pada saat ini bakalan diingat, dicatat dan dipertanggungjawabkan. Juga senantiasa menjadi kenangan, sekaligus warisan kepada anak dan cucu anda sendiri di masa yang akan datang pula.

Bangunlah kebaikan untuk masa depan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini. Serta tinggalkanlah kenangan, sekaligus warisan yang indah lagi terbaik untuk anak dan cucu anda sendiri. Serta hindarilah segenap Organisasi yang caranya tidak baik, buruk, jahat, salah, menyimpang dan tidak wajar. Sebab hal itu bakalan merusak masa depan dari diri anda sendiri, anak dan cucu juga Bangsa serta Negara kita yang tercinta ini pula.

Charles E. Tumbel.
Pendiri Gerakan Cinta Tanah Air.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jumat, 16 Desember 2016

Kebersamaan sebagai Sesama Anak Bangsa.

Saat ini kita kesemuanya haruslah mau, juga bisa untuk lebih bersatu-padu serta saling dukung-mendukung lagi pula demi kebaikan bersama, Bangsa dan Negara, kita yang tercinta.

Bukannya untuk Pemerintah, apalagi cuma seorang Presiden saja. Tetapi untuk kebaikan seluruh Anak Bangsa, yaitu seluruh saudara sekandung kita sendiri yang telah dilahirkan bersama oleh Ibu Pertiwi yang tercinta.

Pemerintah lebih lagi hanya seorang Presiden semata, tidak bakalan mampu merubah apapun. Terkecuali kita semuanya saling bahu-membahu untuk membantu dan menyemangatinya.

Presiden cuma akan menjabat selama 5 tahun belaka. Namun Ibu Pertiwi kita yang tercinta ini, bakalan dan harus selalu ada, hingga nanti sampai pada akhir jaman.

Komandan tanpa pasukan, bukanlah siapa-siapa. Pasukan tanpa komandan, juga pastinya akan tercerai-berai pula. Sesungguhnya kita kesemuanya ini selalu saling membutuhkan.

Yang tidak suka silahkan mengkritik, tetapi haruslah dengan cara yang Berbudaya. Karena kita adalah sebuah Bangsa yang besar, yang memiliki Budaya yang tinggi. Tentunya dengan tetap terus berkarya, demi perbaikan serta perubahan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini.

Yang suka silahkan bekerja dengan sekuat tenaga, demi kemajuan serta kejayaan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini. Sambil tetap terus dan selalu memberikan masukan sekaligus konstribusi yang positif kepada Pemerintahan yang ada.

Marilah kita bersama-sama menyingsingkan lengan baju untuk keberhasilan semuanya, Bangsa dan Negara kita yang tercinta.

Lupakanlah segala bentuk perbedaan yang ada. Dan ingatlah selalu atas persamaan, yaitu sebagai saudara sekandung yang dilahirkan oleh Ibu Pertiwi kita yang tercinta.

Sebarkanlah senantiasa cinta, kasih dan sayang kepada seluruh benda CiptaanNya. Serta bangunlah terus kebersamaan sebagai sesama Anak Bangsa, Bangsa Indonesia yang merdeka.

Charles E. Tumbel.
Pendiri dari Gerakan Cinta Tanah Air (2012) dan Pergerakan Membangun Moral Bangsa (2004).

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Berjalan Di Kehidupan Dunia Yang Fana Ini.

1. Jadikanlah senyuman sebagai suatu kebiasaan yang baik di dalam situasi apapun untuk menenangkan sekaligus menyenangkan hati orang lain, termasuk diri kita sendiri.

2. Berbuatlah kebaikan kepada siapapun termasuk kepada musuh bebuyutan sekalipun, sampai pada titik tertentu (hanya untuk mengingatkan bahwa diri kita juga manusia biasa). Dan jangan pernah menebarkan kejelekan seseorang, apalagi kebencian terhadap orang lain.

3. Apabila musuh bebuyutan itu sudah berubah menjadi baik, maka jadikanlah dia sebagai seorang teman tanpa menaruh dendam sedikitpun kepadanya.

4. Bergaullah dekat dengan orang-orang yang baik, agar tidak ada kesempatan untuk berbuat jahat.

5. Tidak memusuhi orang-orang yang jahat. Meskipun juga tidak bergaul dekat dengan mereka, hanya cukup mengenalnya saja.

6. Bangunlah kekuatan yang baik itu dimulai dari jiwa, hati dan pikiran kita sendiri terlebih dahulu.

7. Senantiasalah berlaku jujur, adil, lurus, terus terang dan apa adanya. Meskipun orang lain tidak menyukainya.

8. Tidak tergantung kepada orang lain. Walaupun harus selalu mampu untuk bekerja-sama sekaligus memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.

9. Carilah selalu persamaan di dalam perbedaan dan tidak malah menciptakan jurang pemisah, apalagi sebuah permusuhan.

10. Gunakanlah selalu segenap ilmu, pengetahuan dan wawasan yang dimiliki untuk kebaikan serta manfaat bagi sesama CiptaanNya. Juga tidak pernah ingin berbuat kejahatan apapun. Walaupun di dalam keadaan yang amat sangat terpaksa.

11. Senantiasalah menasehati, mengingatkan dan memberikan suri teladan kepada orang lain. Serta selalu mengajak mereka untuk selalu berbuat kebaikan. Meskipun di dalam keadaan yang tersulit sekalipun.

12. Tidak menyimpan sesuatu hal apapun di dalam hati yang akhirnya menjadi penyakit untuk diri kita sendiri.

13. Sampaikanlah yang ada di dalam hati itu tadi dengan cara yang baik, halus, lembut, sopan lagi santun untuk didengar. Agar hal tersebut dapat diterima dan disadari oleh siapapun mendengarnya.

14. Cintailah sesama mahluk CiptaanNya terutama kepada keluarga terdekat, bagaikan mencintai diri kita sendiri. Dan janganlah pernah ingin menyakitinya. Meskipun keadilan itu harus selalu tetap ditegakkan, tetapi bersama dengan kebijaksanaan.

15. Mintalah maaf terlebih dahulu sebelum orang lain yang meminta maaf kepada diri kita. Terutama mintalah maaf kepada orang-orang yang mungkin pernah tersakiti oleh diri kita.

16. Jadilah orang yang berjiwa besar dan selalu mudah untuk memaafkan orang lain, tanpa pernah berburuk sangka kepada dirinya lagi.

17. Ucapkanlah selalu terima kasih terlebih dahulu kepada siapapun yang berhubungan dengan diri kita, sebelum orang lain yang mengucapkannya. Meskipun tidak ada keuntungan ataupun sesuatu hal apapun yang bisa diri kita dapatkan darinya.

18. Janganlah pernah mengharapkan ucapan terima kasih dari orang lain. Apalagi balasan di dalam bentuk apapun atas sesuatu hal yang telah diri kita lakukan untuknya.

19. Diri kita sendirilah yang harus selalu (wajib) untuk mengucapkan terima kasih. Karena telah diberikan kesempatan untuk menjadi bermanfaat.

20. Tepatilah selalu setiap janji yang pernah terucapkan. Meskipun amat sangat berat untuk melakukannya. Dan walaupun belum tentu orang lain mampu ataupun mau untuk melakukan hal yang sama kepada diri kita.

21. Jadikanlah cinta, kasih serta sayang sebagai dasar yang terdalam pada jiwa, hati juga pikiran. Dan wujudkanlah selalu hal tersebut di dalam setiap sikap, perkataan serta perbuatan.

22. Janganlah pernah berhenti untuk berusaha. Meskipun pada titik tertentu, kita juga harus mampu untuk menunjukkan bahwa masih seorang manusia biasa.

23. Senantiasalah berdoa dan bersyukur kepada Tuhan YME atas segala sesuatu hal apapun. Serta selalulah mencari hal-hal yang positif dari segenap kejadian yang telah diri kita alami.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kita Ini Tetap Orang Indonesia.

Heran, kenapa kok banyak sekali yang menampilkan huruf Arab, Cina, Jepang, Korea dan lain-lain serta sedikit sekali yang mau menampilkan huruf Jawa, Sansekerta atau huruf lainnya yang asli milik dari Bangsa kita sendiri.

Bagaimanapun juga, kita ini tetap orang Indonesia, Bangsa Indonesia dan memiliki Budaya yang asli milik dari Bangsa kita sendiri.

Tidak mungkin bisa menjadi Orang Asing. Meskipun hidung sudah dibuat mancung, kulit sudah disuntik putih, mata sudah dibikin besar, alis sudah digambar tebal, sampai-sampai yang melihatnya saja menjadi bingung untuk membedakan antara waria atau bukan.

Lagian kalau semua ingin menjadi Orang Asing, lalu siapa yang akan menjadi orang Indonesianya?

Budaya yang asli milik dari Bangsa kita sendiri mau dikemanakan, kalau malah selalu bangga kepada Budaya Asing. Lagipula lebih tinggi, luhur dan halus Budaya yang asli milik dari Bangsa kita sendiri daripada Budaya Asing.

Jadilah Bangsa yang senantiasa cinta dan bangga kepada Tanah Air sendiri. Bukan yang peniru, pengekor apalagi sampai menjual Tanah Air sendiri demi kepentingan Bangsa Asing.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kamis, 15 Desember 2016

Sudah Bukan Jamannya Lagi.

Sudah bukan jamannya lagi kekuasaan dikejar setengah mati. Apalagi jabatan dianggap sebagai hal yang paling tinggi, seperti di masa penjajahannya kompeni.

Lebih lagi jikalau setelah menjabat nanti, mintanya dihormati. Seolah-olah dirinya sudah menjadi seorang maha patih, padahal ujung-ujungnya untuk kembali korupsi.

Kekuasaan dan jabatan dijadikan ambisi dinasti. Dan menjadikannya untuk pundi-pundi penghasil upeti, meskipun gayanya seolah seperti pengabdi yang paling sejati.

Caci-maki sana-sini, fitnah kesana-kemari, ini-itu dibenci, segala macam cara dijajaki. Yang paling penting bisa memenangi jabatan yang telah membutakan mata hati.

Walaupun jaman sudah berganti. Tetapi hipokrasi yang terjadi sejak jaman bangsa walandi menguasai, masih tetap sengaja dipertahankan sampai pada cicitnya nanti.

Hentikanlah mimpi untuk menjadi penguasa abadi sampai tujuh puluh generasi. Sebab masih banyak yang lebih berprestasi, meskipun tidak ingin menonjolkan diri.

Insyaf dan akhirilah seluruh drama seri ini, karena tidak lagi menarik hati. Apalagi saat ini masyarakat telah mengikuti perkembangan teknologi mutakhir nan canggih.

Kini adalah saatnya untuk sungguh-sungguh mengabdikan diri kepada Sang Ibu Pertiwi. Dengan melayani rakyat sepenuh hati, tanpa tipuan dan pencitraan yang berlebih.

Sudah bukan jamannya lagi untuk tetap terus korupsi. Lebih lagi mengumbar janji-janji yang kelak dikhianati sendiri, kecuali ingin merasakan dahsyatnya Rahasia Illahi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 11 Desember 2016

Banggalah Menjadi Bangsa Indonesia (2).

Negara kita yang tercinta ini, memiliki pemandangan alam yang sungguh-sungguh amat sangat luar biasa indahnya. Mulai dari ujung Pulau Sabang sampai ujung Pulau Merauke semuanya indah, tiada satupun yang tidak indah. Sungguh amat sangat luar biasa!

Daratan, Lautan dan Pegunungan yang berjajar-jajar untuk menyuguhkan keindahannya kepada kita semuanya, sekaligus juga kepada seluruh dunia. Titipan terbesar dari Allah SWT kepada Bangsa Indonesia yang berupa Modal Alam yang tak amat sangat ternilai harganya.

Tanah yang suburpun ikut DititipkanNya kepada kita semuanya. Segala macam jenis pohon dapat dengan mudah tumbuh di Tanah Air kita yang tercinta ini. Tidak ada satupun negeri di belahan dunia manapun yang sesubur negeri kita yang tercinta ini, Republik Indonesia.

Belum lagi hasil dari tambang-tambang mineral yang sangat belimpah-ruah sumber dan jumlahnya. Mulai dari Pasir Besi, Timah sampai Emas dan Berlian, bahkan Uraniumpun kita juga memilikinya. Hanya saja, penggalian dari tambang-tambang tersebut bisa merusak keindahan alam yang kita miliki ini.

Jadi biarkanlah saja kekayaan dari tambang-tambang itu tadi menjadi cadangan kekayaan dan warisan untuk anak dan cucu kita kelak. Janganlah dirusak, apalagi dihabiskan sekarang. Sebab hal itu akan menghancurkan negeri kita sendiri dan mengundang Bangsa lain untuk datang mengurasnya.

Saat ini, kita harus terus membangun tempat-tempat wisata yang ramah, bersih dan alami. Agar Bangsa lain terus datang berkunjung ke Negara kita yang tercinta ini. Bukan lagi untuk menguras kekayaan dari tambang-tambang yang kita milik, tetapi menikmati keindahan alam.

Sehingga keindahan alam yang telah dititipkan oleh Allah SWT kepada kita semuanya ini, tidak menjadi rusak. Tetapi malah semakin berkembang, terjaga dan terlestarikan sekaligus bisa untuk menambah lapangan pekerjaan serta pendapatan bagi daerah juga masyarakat setempat.

Kita semuanya harus selalu cinta serta bangga kepada Bangsa dan Negara sendiri. Disamping untuk menjaga agar Bangsa lain tidak memanfaatkannya, juga agar kita bisa membangun bersama-sama demi kemajuan dari seluruh Bangsa Indonesia.

Senantiasa bersyukur, mencintai dan banggalah menjadi Bangsa Indonesia. Sebab Allah SWT telah menitipkan hal-hal besar yang tidak DititipkanNya kepada Bangsa lain, kecuali kepada Bangsa kita saja. Jagalah dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah ingin untuk merusaknya.

Salam Cinta Tanah Air dan Saudara Sebangsa! Hidup Pancasila!

Charles E. Tumbel.
Pendiri Gerakan Cinta Tanah Air.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 10 Desember 2016

Pergunakanlah Selalu Hati Nurani.

Mengapa mengajak berbuat kebaikan itu jauh lebih sulit daripada mengajak berbuat keburukan? Karena di dalam diri setiap manusia terdapat Akal Pikir dan Hati Nurani.

Akal Pikir lebih cenderung kepada hal-hal yang berbau kesenangan Duniawi. Sedangkan Hati Nurani lebih cenderung kepada hal-hal yang berbau kesucian Surgawi.

Sehingga, kebaikan dianggap oleh Akal Pikir sebagai hal yang tidak menyenangkan dan amat biasa. Sedangkan, keburukan dianggap oleh Akal Pikir sebagai hal yang sangat menyenangkan dan luar biasa.

Oleh sebab itu pergunakanlah selalu Hati Nurani, bukannya cuma Akal Pikir belaka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Bentuklah Dukarelawan.

Untuk digaris-bawahi sebelumnya, bahwa saya bukanlah pendukung Jokowi pada saat Pilpres kemarin.

Saya juga bukanlah pendukung Cina, Arab, India, Amerika, Jawa, Bali, Batak, Ambon, Nasdem, Hanura, PDIP, Gerindra, PKS dan lain-lainnya pula. Tetapi saya pendukung setia sampai mati kepada Bangsa Indonesia, Negara Republik Indonesia yang berideologikan Pancasila!

Terus terang saya merasa heran. Banyak orang yang mengaku dirinya sebagai pendukung ataupun relawan maupun Pro Jokowi, namun tatkala nama Jokowi dicatut dan dibilang meminta-minta, tidak ada satupun yang berani melakukan sebuah Tindakan Nyata dengan melaporkan kepada pihak yang berwajib tentang masalah itu.

Kita semuanya memang tidak ada yang mengetahui perihal bukti rekaman tersebut asli ataupun tidak. Tetapi saksi pelapor dan buktinya sudah ada, serta telah didengar rekaman pembicaraannya oleh manusia di seantero jagad ini. Jadi mengapa yang mengaku sebagai pendukung maupun relawan ataupun Pro Jokowi itu tidak ada yang berani melakukan sebuah Tindakan Nyata atas nama, sekaligus demi Jokowi yang sedang mendapatkan ujian?

Sejauh ini yang ada hanyalah ungkapan kemarahan dengan kata-kata maupun gambar-gambar di media sosial saja. Dengan membuat lelucon ataupun sindiran melalui gambar-gambar maupun meme-meme dan lain-lain yang sebetulnya sifatnya tidak jelas, apalagi tepat sasaran, terkecuali cuma untuk pembunuhan karakter dari beberapa gelintir orang belaka.

Hal tersebut sebenarnya tidak menguntungkan Jokowi secara pribadi. Namun lebih menguntungkan partai pengusungnya, lebih lagi bertepatan dengan momen Pilkada Serentak ini.

Saya jadi teringat dengan peristiwa gesekan antara KPK dan Polri, beberapa waktu lalu. Bukannya mencari solusi agar kedua Lembaga Penegak Hukum itu bisa kembali mesra dan bekerjasama di dalam memberantas korupsi ataupun mengambil langkah lainnya. Tetapi malahan mencari dukungan dan membuat kegiatan yang tidak jelas, sehingga akhirnya masalahnya menjadi semakin berlarut-larut.

Kali ini mereka yang mengaku sebagai pendukung maupun relawan ataupun Pro Jokowi tidak boleh melakukan kesalahan yang sama alias yang tidak jelas lagi. Sebab bukannya hanya membiarkan masalah ini menjadi berlarut-larut saja, namun bahkan bisa menjatuhkan nama baik Jokowi. Dan hal tersebut tentunya tidak boleh dilakukan oleh mereka yang mengaku sebagai pendukung maupun relawan ataupun Pro Jokowi.

Ke depan jikalau ada yang mau maju di dalam Pilkada, Pilpres maupun Pemilihan-pemilihan yang lainnya maka saran saya janganlah membentuk sukarelawan, tetapi bentuklah dukarelawan. Sehingga disaat terjadi permasalahan, maka mereka yang turut tergabung di dalam dukarelawan bakalan sigap dan siap-sedia membantu dengan bantuan yang jelas.

Karena sejauh yang saya tahu, mereka yang suka mengaku sebagai sukarelawan biasanya cuma menunggu "Bagi-bagi Kue Kemenangan" ataupun proyek lainnya belaka. Namun apabila ada masalah yang serius, tidak ada yang jelas arahnya alias pura-pura bingung dan linglung.

Mohon maaf jikalau ada kesalahan kata dan semoga tulisan ini bermanfaat. Serta bisa menjadi "Cambuk" kebaikan bagi mereka yang merasa sudah berjuang dengan sungguh-sungguh. Terima kasih.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kamis, 08 Desember 2016

Pergaulan yang Baik dan Benar.

Jikalau bergaul dengan Pencuri, maka Mencuri itu boleh karena ada alasannya. 

Jikalau bergaul dengan Pelacur, maka Melacur itu boleh karena ada alasannya.

Jikalau bergaul dengan Pecandu, maka Narkotika itu boleh karena ada alasannya.

Jikalau bergaul dengan Pembunuh, maka Membunuh itu boleh karena ada alasannya.

Jikalau bergaul dengan Pembohong, maka Berbohong itu boleh karena ada alasannya.

Jikalau bergaul dengan Pemabuk, maka Bermabuk-mabukan itu boleh karena ada alasannya.

Jikalau bergaul dengan Pecundang, maka Menghujat, Mengadu-domba, Mengumbar Kebencian, Menghina Sesama, Memecah-Belah Bangsa dan Mengkhianati Negara itupun juga boleh karena ada alasannya pula.

Padahal apabila bergaul dengan Alim-Ulama yang sebenarnya, maka segala jenis Keburukan dan Kejahatan dengan menggunakan alasan apapun tidak diperbolehkan.

Sebab hal-hal tersebut sangatlah bertentangan dengan Perintah dari Allah SWT, Hukum Agama, Peraturan Negara, Budaya Bangsa dan Peradaban Umat Manusia.

Pergaulan yang baik dan benar amat sangat penting. Karena secara langsung bisa mempengaruhi, mengelabui bahkan merusak logika dari akal pikir seseorang dengan cara yang menggunakan seribu macam alasan pembenar, cuma untuk mencuci otaknya saja.

Sekaligus untuk mematikan hati nurani. Supaya alasan pembenarnya itu tadi dapat menutupi kesucian dan kebenaran hakiki yang ada di dalam hati nurani dari setiap individu yang bergaul dengan mereka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jadilah Diri Sendiri.

Seringkali kita terlalu bangga, merasa lebih tinggi dan mengagumi kepada diri sendiri, sehingga akhirnya memandang rendah kepada orang lain. Atau malahan terkadang, kita merasa lebih rendah dari orang lain sehingga hati menjadi kecil dan serba sungkan.

Seluruh manusia diciptakan sama, tidak ada yang lebih juga tidak ada yang kurang pula. Karena kalaupun ada kekurangannya maka pastinya juga ada kelebihannya, begitu pula dengan sebaliknya.

Janganlah bangga yang berlebih lebihan, tetapi juga janganlah merendah yang keterlaluan pula. Biasa-biasa dan apa adanya saja, serta jadilah diri sendiri.

Orang baik pastilah bakalan selalu menerima kita dengan apa adanya. Sedangkan orang jahat mestilah akan selalu mencibir, meskipun yang terbaik telah kita lakukan untuknya.

Oleh sebab itu janganlah pernah terlalu takut dan khawatir, apalagi sampai kepikiran karenanya.

Yang terpenting itu utamakanlah selalu sopan-santun, tatakrama, budi-pekerti, menghargai dan menghormati orang lain.

Selebihnya apapun yang terjadi, biarkanlah, dengan tetap terus menghadapinya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Rabu, 07 Desember 2016

Generasi Penerus Pejuang '45 yang Amanah.

Saya tidak suka politik dan bukanlah seorang pendukung, apalagi pembela orang-perorang serta kelompok tertentu. Termasuk di dalam urusan pro dan kontra terhadap figur seseorang ataupun kelompok tertentu yang berhubungan dengan politik.

Karena saya hanya membela dan mendukung Republik Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda serta Bhinneka Tunggal Ika saja. Sesuai dengan Cita-cita Luhur dari Bapak Pendiri Bangsa dan Negara serta para Pahlawan, demi kejayaan anak-cucu kita di masa yang akan datang.

Saya tidak ingin Bangsa Asing manapun merusak Persatuan dan Kesatuan dari Bangsa Indonesia dengan caranya yang klasik, yaitu Devide et Empera, untuk mendirikan Republik Indonesia Serikat alias Negara Federasi, sesuai permintaan dari Pihak Penjajah pada saat perjanjian KMB dulu.

Sebab hal itu merupakan sebuah Pengkhianatan terhadap perjuangan di dalam Berkebangsaan, sekaligus Kemerdekaan Negara yang telah dirintis oleh Bapak Pendiri Bangsa dan Negara serta para Pahlawan. Yang dimulai sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908, sampai dengan terjadinya Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945.

Bapak Pendiri Bangsa dan Negara serta para Pahlawan sudah berjuang dengan mempertaruhkan darah sekaligus nyawanya untuk mempersatukan kembali Bangsa Indonesia setelah 350 tahun lebih dijajah oleh Bangsa Asing. Mereka bertempur mati-matian melawan Bangsa Asing untuk mendirikan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kita adalah anak-cucu mereka yang harus senantiasa bisa, sekaligus mampu dan berani untuk menjadi generasi penerus Pejuang '45 yang amanah. Terutama di dalam menjaga serta mempertahankan keutuhan dari Bangsa dan Negara yang berdasarkan kepada Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda serta Bhinneka Tunggal Ika.

Janganlah cuma karena kepentingan dan keuntungan pribadi tertentu belaka, akhirnya membuat kita mau ditunggangi oleh Bangsa Asing untuk merusak Bangsa serta Negara sendiri. Sehingga Republik Indonesia Serikat alias Negara Federasi yang sesuai dengan permintaan mereka, akhirnya secara tidak sadar maupun tidak langsung malahan menjadi berdiri.

Kita semuanya, seluruh elemen Bangsa, haruslah segera sadar tentang hal ini. Selalulah bersatu-padu untuk menjaga Bangsa dan Negara yang berdasarkan kepada Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda serta Bhinneka Tunggal Ika sesuai dengan amanah dari Bapak Pendiri Bangsa dan Negara serta para Pahlawan.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Selasa, 06 Desember 2016

Atas Nama Diri Pribadi Mengusulkan, Memohon Serta Meminta.

Negara kita yang tercinta ini disamping amat kaya raya dan subur serta makmur, juga adalah Bangsa yang besar sejak jaman dahulu kala.

Hal ini bisa kita buktikan dengan luhurnya Budaya yang kita miliki dan banyaknya seni serta tradisi yang ada di daerah tempat tinggal kita masing-masing.

Sayangnya pada saat ini kita sedang mengalami penurunan nilai-nilai dari Budaya yang luhur tersebut, meskipun belum hilang sama sekali.

Hal ini sebenarnya bisa kita rasakan dengan lunturnya toleransi, semangat kebersamaan dan gotong-royong, asas kekeluargaan, kepedulian terhadap sesama, kecintaan kepada Tanah Air dan saudara Sebangsa serta hal-hal yang lainnya.

Saat ini kita juga bisa merasakan bahwa dominasi kepentingan dari Pihak Asing, baik melalui Agama, Politik, Ekonomi, Budaya maupun hal-hal yang lainnya, sudah sangat mewarnai di dalam kehidupan yang ada di Ibu Pertiwi yang tercinta.

Tentunya hal ini sangat membahayakan bagi keutuhan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta. Apalagi pada saat ini di Negara yang tercinta juga banyak bermunculan faham dan aliran baru yang sangat mengkhawatirkan kita semuanya.

Kelompok-kelompok ekstrem dan radikal telah masuk serta membentangkan sayapnya di Negara kita yang tercinta ini. Sehingga lambat-laun pasti akan terjadi perselisihan dan perseteruan di antara faham serta aliran yang ada.

Apalagi terus-menerus saling menghujat dan mencela, ini bukanlah persoalan yang sepele. Sebab apabila betul-betul terjadi maka Negara kita yang tercinta ini, hanya akan tinggal nama dan kenangannya belaka.

Keadaan ini bukanlah keadaan yang biasa, namun keadaan yang luar biasa atau keadaan yang khusus. Sehingga kita juga harus mengantisipasinya dengan cara yang luar biasa atau khusus pula.

Oleh karena hal tersebut di atas dan demi kebaikan kita semuanya. Terutama untuk menjaga keutuhan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini, maka saya atas nama diri pribadi mengusulkan, memohon serta meminta kepada Pemerintah untuk segera menghidupkan kembali fungsi teritorial dari Kodam, Korem, Kodim juga Koramil.

Hal ini menurut diri saya pribadi sangat perlu untuk segera dilaksanakan. Agar pihak-pihak tertentu yang bisa membahayakan keutuhan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini bisa terpantau kegiatannya semenjak dini.

Sehingga Pemerintah dan kita semuanya, Rakyat Indonesia, bisa mengantisipasinya sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak dengan semenjak dini pula.

Terima kasih dan semoga berkenan.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Senin, 05 Desember 2016

Segala Sesuatu Pastilah Ada Resikonya.

Segala sesuatu pastilah ada resikonya, baik berpihak maupun tidak berpihak.

Tidak ada resiko yang lebih kecil ataupun yang lebih besar, meskipun sudah disiasati dengan berpihak kepada keduanya. Dan berpihak kepada keduanya malahan akan membuat posisi yang terjepit, serta mendatangkan masalah baru.

Namun apapun itu, tetaplah merupakan suatu Keputusan yang menunjukkan keberanian diri di dalam menentukan sikap. Dan sebuah Sikap adalah petunjuk utama dari Kepribadian.

Tentukanlah sikap kita dengan berpegang teguh kepada kebenaran untuk keadilan. Dan beranikanlah diri untuk menghadapi segala resiko yang bakalan terjadi karenanya.

Agar nantinya diri kita sendiri bisa memiliki kepribadian yang jelas, tegas dan kuat demi kebaikan di masa yang akan datang.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Persatuan serta Kesatuan dari Seluruh Anak Negeri.

Kekalahan Prabowo kemarin bukanlah disebabkan oleh pribadi Prabowo sendiri. Tetapi lebih karena cara berkampanye dari Tim Suksesnya yang salah. Dan ulah dari para pendukungnya yang sama sekali tidak menunjukkan sikap nasionalis. Padahal Prabowo dikenal sebagai sosok yang nasionalis dan idealis.

Dengan secara sengaja ataupun tidak secara sengaja, melemparkan isu-isu yang berbau SARA tanpa melihat latar-belakang keluarga Prabowo yang plural dan heterogen. Sehingga hal itu malahan menjadi "Bumerang" bagi pencitraan diri Prabowo sendiri.

Kita tahu bahwa Ibunda dari Prabowo berdarah campuran dan beragama Nasrani, begitupun kakak serta adiknya, namun mereka mengindahkannya. Akhirnya membuat seakan-akan Prabowo tidak dekat dengan keluarganya, cuma lantaran ingin menjadi Presiden saja. Jelas ini cara pencitraan yang buruk, salah sasaran dan tidak tepat.

Sentimen-sentimen terhadap Pihak Asing melulu disebar-luaskan. Padahal partai-partai yang berkoalisi mendukung Prabowo, ada yang bekerjasama dengan Pihak Asing. Sehingga masyarakat luas menilai negatif dari ketidak-konsistenan ini.

Terkecuali masyarakat yang emosional atau yang bukan pemilih rasional. Padahal seharusnya target pemilih Prabowo adalah pemilih rasional mengingat keahlian, kemampuan, wawasan, popularitas dan sepak-terjang Prabowo yang sudah mendunia.

Saat ini genderang perang terus-menerus ditabuh, bukannya oleh sebab Prabowo membenci Jokowi. Tetapi untuk menutupi dan menyembunyikan kesalahan mereka (Tim Suksesnya) sendiri, pada saat kampanye kemarin.

Serta untuk mempertahankan dan mengendalikan persaingan antara Prabowo dengan Jokowi. Agar selalu terjadi pergesekan diantara kedua tokoh tersebut, demi keuntungan pribadi mereka sendiri. Meskipun kesemuanya itu pasti seolah-olah untuk kepentingan Prabowo.

Karena dengan adanya pergesekan tersebut, berarti bakalan ada kubu-kubuan maupun kelompok-kelompokan. Yang mana kubu ataupun kelompok itu, tentunya akan dibiayai untuk kesinambungannya oleh Prabowo ("Dikompori" dan "Dicopeti").

Selama ada pergesekan, maka bakalan tetap ada dana yang bisa didapatkan. Dan mereka mesti bisa terus membangunnya, supaya "Pembiayaannya' juga bisa tetap berjalan dengan lancar pula.

Inilah politik, tidak ada yang murni apalagi untuk rakyat. Sebab yang ada hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok belaka.

Pergesekan antara Prabowo dan Jokowi bisa menguntungkan banyak pihak di dalamnya. Terutama pihak yang sedang memiliki masalah hukum maupun masalah keuangan, termasuk masalah korupsi.

Sekarang ini bukan jamannya feodalisme lagi. Yang para hipokritnya bisa hidup dari menjilati dan mengadu-domba kanan-kiri serta atas-bawah sambil berkorupsi. Para pejabatpun tidak bisa meminta untuk melulu disembah dan dipuja bak seorang Tuan Tanah lagi.

Saat ini jamannya keterbukaan dan saling adu prestasi. Akhirnya mereka yang merasa tidak mampu untuk mengikuti perkembangan jaman maupun yang masih berparadigma lama, akan terus berusaha untuk menghambat dan mengganjal kemajuan, agar bisa tetap hidup nyaman di balik harta dari hasil kejahatan.

Sudah waktunya kita menghidupkan kembali demokrasi yang berdasarkan kepada Pancasila, UUD '45 dan Sumpah Pemuda. Serta meraih kejayaan Bangsa dan Negara yang tercinta ini, dengan memberantas para hipokrit yang gemar korupsi.

Semoga Prabowo, Jokowi juga kita semuanya pula segera sadar bahwa untuk membangun keunggulan bagi Bangsa dan Negara yang tercinta ini, amat sangat dibutuhkan persatuan serta kesatuan dari seluruh anak negeri.

Marilah kita mengesampingkan ambisi, emosi dan kepentingan pribadi.
Marilah kita lupakan seluruh kejadian dan pengaruh buruk, akibat politik yang kemarin telah terjadi.
Marilah kita memulai hidup baru lagi yang bersih, bebas korupsi dan tanpa hipokrasi demi kejayaan Ibu Pertiwi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 04 Desember 2016

Agama Adalah Kebajikan.

Beberapa hari yang lalu setelah saya menyampaikan ucapan selamat kepada teman-teman beragama lain yang sedang merayakan Hari Raya-nya, saya mendapatkan teguran dari seorang teman.

Inti dari teguran tersebut adalah larangan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada orang yang beragama lain, karena dianggap ikut merayakannya. Meskipun bahasa saya sudah amat sangat jelas, yaitu "Selamat Bagi Yang Merayakannya!".

Saya menjadi bingung, heran, sedih, prihatin tetapi sekaligus kasihan kepada teman yang satu ini. Sebab pemikiran, kearifan, kebijaksanaan, kebaikan, jiwa, hati dan kehidupannya yang menjadi semakin sempit.

Agama adalah tuntunan dan pegangan hidup di dunia ini agar tercipta keadilan, keharmonisan, keseimbangan, kedamaian serta hal-hal yang positif lainnya yang berdasarkan kepada kebenaran yang terwujud di dalam setiap perbuatan nyata yang berupa kebaikan terhadap seluruh benda CiptaanNya.

Sehingga akhirnya dapat memperpanjang ilmu, pengetahuan, wawasan, pikiran dan umur selama masih hidup di dunia yang fana ini, sekaligus memudahkan perjalanan kita untuk menuju ke kehidupan yang selanjutnya.

Oleh karena itu, Agama mengajarkan kepada kita tentang kebijaksanaan di dalam kebenaran dan untuk senantiasa berbuat kebajikan yang tulus lagi ikhlas kepada sesama mahluk CiptaanNya, termasuk kepada lawan atau musuh sekalipun.

Toleransi adalah bagian dari kebijaksanaan di dalam kebenaran dan perbuatan yang berupa kebajikan.

Maka akan menjadi hal yang amat sangat bertolak-belakang, jikalau kita dilarang untuk menyampaikan ucapan selamat kepada sesama mahluk CiptaanNya. Apalagi hal tersebut merupakan perbuatan yang positif (menghormati dan menghargai), sekaligus bisa membuat serta membawa kebaikan bersama. Terutama di dalam menjaga keharmonisan dan kedamaian bagi sesama umat manusia, khususnya yang beriman kepada Tuhan YME.

Agama ada oleh sebab dunia ada, dunia ada oleh karena umat manusia ada dan umat manusia ada lantaran Sang Maha Pencipta ada.

Apakah ada 1 umat manusia yang bukan diciptakan OlehNya? Ataukah, apabila tidak sama keyakinannya dengan diri kita maka itu berarti dia bukan diciptakan OlehNya? Sehingga kita boleh untuk tidak menghormati dan menghargainya?

Apakah ada 1 umat manusia yang segalanya sama persis dengan umat manusia lainnya?

Ataukah memang umat manusia itu secara sengaja diciptakan untuk tidak sama alias berbeda-beda, sehingga mesti mau untuk saling mengenal, mempelajari, menerima, menghormati, menghargai dan mensyukuri segenap perbedaan yang ada?

Apakah ada 1 kata dari PerintahNya yang menyuruh untuk membenci dan memusuhi sesama mahluk CiptaanNya yang berbeda dengan diri kita, sehingga semuanya harus persis sama, kembar serta tidak boleh berbeda?

Ataukah malahan kita DiperintahkanNya untuk saling mengenal, mempelajari, menerima, menghormati, menghargai dan mensyukuri segala perbedaan yang ada serta diwajibkan untuk selalu berlomba-lomba di dalam berbuat kebajikan?

Agama bukanlah ciptaan kita, namun CiptaanNya. Jadi janganlah ditambahi, lebih lagi dikurangi dengan seenak akal picik dari pikiran kita sendiri.

Agama bukanlah untuk berlebih-lebihan, apalagi dipamer-pamerkan. Tetapi untuk dijalankan sesungguh-sungguhnya sesuai dengan (tidak lebih dan tidak kurang) PerintahNya demi membuktikan keimanan diri kita sendiri (bukan orang lain) KepadaNya. Yang mana hal tersebut pastinya akan membawa dampak kebaikan terhadap seluruh benda CiptaanNya.

Agama bukanlah untuk permusuhan dan memecah-belah sesama mahluk CiptaanNya. Namun untuk kebajikan dan mempersatukan serta mendamaikan seluruh mahluk CiptaanNya.

Agama bukanlah untuk mempersempit dan mempersulit diri di dalam berkehidupan di dunia yang fana ini. Tetapi untuk memperluas dan mempermudah perjalanan kita selama masih hidup di dunia yang fana ini.

Agama bukanlah untuk membangun kebencian oleh sebab perbedaan. Namun untuk membangun kecintaan KepadaNya di dalam perbedaan (sehingga akhirnya semua CiptaanNya bersatu untuk MenyembahNya).

Agama diciptakan bukanlah untuk dicintai (fanatik, sehingga terjadi perpecahan) tetapi untuk mencintai PenciptaNya (Sang Maha Pencipta, sehingga menjadi persatuan) melalui cara dan jalan yang benar, walaupun berbeda-beda sesuai dengan Kehendak serta HidayahNya.

Agama membuat kualitas kebaikan diri dari umat manusia menjadi lebih tinggi. Jadi semestinya setiap manusia yang mengaku sudah beragama adalah manusia yang lebih baik dari manusia yang masih belum beragama.

Dan yang lebih tinggi ilmu serta pengetahuannya, juga harus lebih tinggi pula kebaikan sekaligus kebijaksanaannya. Bukannya sebaliknya!

Oleh karena itu, tunjukanlah kualitas kebaikan diri kita di dalam setiap sikap, perkataan dan perbuatan. Sehingga orang bisa membedakan antara yang sudah beragama dengan yang masih belum beragama.

Gunakanlah selalu hati nurani yang bersih dan akal pikir yang jernih di dalam menjalankan setiap PerintahNya.

Bukan dari kepicikan akal pikir, lebih lagi ego yang selalu merasa sebagai yang paling terbenar sendiri.

Supaya hidup di dunia yang fana ini akhirnya menjadi terasa lebih nikmat, tenteram, tenang, sejahtera dan bahagia sebab kita memiliki banyak saudara di dalam kebajikan.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jadilah Diri Sendiri dan Syukurilah Selalu Apapun yang Telah Kita Miliki.

Seringkali kita menutupi kekurangan ataupun kelemahan yang dimiliki, karena takut dan khawatir direndahkan oleh orang lain.

Kekurangan ataupun kelemahan itu wajib untuk selalu bisa kita perbaiki. Dan tanpa kejujuran serta keterbukaan dari diri kita sendiri maka perbaikan tersebut, tidak bakalan pernah bisa terjadi.

Besarkanlah jiwa untuk menerima masukan dalam bentuk apapun dari orang lain. Sebab dari hal yang pahit itulah nantinya kita menjadi mengerti tentang hal yang manis.

Dalam hidup ini, kita akan dan harus tetap terus belajar agar seiring dengan berjalannya waktu, pengetahuan serta kemampuan kita juga bakalan semakin bertambah pula.

Tidak ada hal yang salah ataupun benar disaat kita sedang belajar tentang kehidupan. Karena yang ada hanyalah pengalaman yang akan berbuah pengetahuan belaka.

Pengetahuan yang sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan OlehNya untuk diri kita masing-masing.

Selebihnya, jadikanlah kekurangan ataupun kelemahan yang ada pada diri kita tersebut sebagai sebuah keunikan yang akan menjadi ciri khas dari diri kita sendiri.

Sehingga apapun bentuk dari kekurangan ataupun kelemahan itu, kita bakalan tetap selalu mensyukurinya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Diibaratkan sebagai Sebuah Rumah Tangga.

Jikalau Tanah Air yang tercinta ini diibaratkan sebagai seorang Ibu yang penuh dengan kemuliaan, ketulusan, keikhlasan, kebajikan dan kemurahan hati maka Pemerintah bisa diibaratkan sebagai seorang Bapak yang harus mampu untuk selalu bertindak dengan penuh kejujuran, kesetiaan, keadilan, tanggungjawab serta menjadi suri teladan di dalam keluarga.

Sehingga Rakyat yang diibaratkan sebagai seorang Anak akan selalu mencintai kedua orangtuanya tersebut dengan sepenuh hati, kepatuhan, ketaatan, kebanggaan dan rasa syukur yang amat sangat mendalam.

Dengan demikian Negara yang diibaratkan sebagai sebuah Rumah Tangga bakalan bisa menjadi rukun, tenteram, langgeng, bahagia dan sejahtera.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kita Semua Dilahirkan Sebagai Orang Yang Beruntung.

Bagi orang yang sedang berjalan kaki, betapa beruntungnya orang yang bisa naik sepeda.
Bagi orang yang sedang naik sepeda, betapa beruntungnya orang yang bisa naik sepeda motor.
Bagi orang yang sedang naik sepeda motor, betapa beruntungnya orang yang bisa naik mobil.
Bagi orang yang sedang naik mobil, betapa beruntungnya orang yang bisa naik helikopter.
Bagi orang yang sedang naik helikopter, betapa beruntungnya orang yang bisa naik pesawat terbang.
Serta bagi orang yang sedang naik pesawat terbang sambil memakai infus dan kursi roda, betapa beruntungnya orang yang bisa berjalan kaki.

Sebenarnya kita semua dilahirkan sebagai orang yang beruntung.
Beruntung kita telah dilahirkan di dunia.
Beruntung kita telah dibesarkan dengan kesulitan.
Beruntung kita telah dikuatkan dengan kegagalan.
Beruntung kita telah ditempa dengan masalah.
Beruntung kita telah dibentuk dengan ujian hidup.

Hanya saja kita terlalu sering mengasihani diri sendiri, senang melihat ke atas bukan ke bawah, tidak pernah puas, serakah dan tidak mau mencari serta melihat kebaikan di balik segala kejadian yang dialami sehingga terus-menerus mengejar sekaligus menuruti keinginan hawa nafsu juga kesenangan duniawi belaka.

Sampai akhirnya tersadar akan arti dari kenikmatan dan kebaikan yang sesungguhnya, setelah semua keberuntungan itu pergi meninggalkan diri kita sendirian.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Dia adalah Yang Maha Adil.

Bagi diri kita sendiri pastilah Suku, Agama, Ras dan Golongan yang dimiliki adalah yang paling terbaik serta terbenar.

Tetapi apakah hanya dengan begitu saja maka berarti kita sudah menjadi yang paling terbaik dan terbenar? Serta nantinya pastinya bakalan masuk ke dalam Surga, tanpa perlu lagi berbuat kebaikan terhadap sesama benda CiptaanNya?

Tidak ada istilah orang Jawa, Batak, Sunda, Islam, Kristen, Budha, Cina, Arab, India dan lain sebagainya. Karena yang ada sesungguhnya cuma satu istilah belaka, yaitu Orang Indonesia.

Tuhan YME itu tidak mengenal SARA, sebab Dia adalah Yang Maha Adil.

Dia hanya mengenal orang-orang yang sungguh-sungguh beriman, mencintai dan bertakwa KepadaNya saja. Serta yang senantiasa berbuat kebajikan kepada seluruh benda CiptaanNya, sesuai dengan PerintahNya dan yang cuma menyembah DiriNya semata.

Yang mana hal tersebut pastinya akan selalu tercermin dan terwujud pada sikap, perkataan serta perbuatannya di setiap saat.

Terutama di dalam menciptakan ketenteraman dan kedamaian bagi seluruh benda CiptaanNya. Dengan tidak melakukan kerusakan, kebencian apalagi permusuhan.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Orang Yang Paling Berbahaya.

Siapakah orang yang paling berbahaya itu?

Orang yang suka memfitnah dan menusuk dari belakang!

Karena fitnah adalah mengadakan sesuatu hal yang sebenarnya tidak ada menjadi seolah-olah ada, cuma untuk menghancurkan (membuat orang lain membenci dan memusuhi) diri kita semata. 

Dan dampak dari fitnah ini nantinya tidak hanya akan menghancurkan diri kita saja, tetapi juga akan mendatangkan kejahatan-kejahatan lain yang berkepanjangan, termasuk pembunuhan pula.

Sedangkan menusuk dari belakang ialah berpura-pura baik dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa disaat berhadapan dengan diri kita, namun pada saat di belakang melakukan perbuatan yang amat sangat kejam. 

Dengan menjelek-jelekkan dan menceritakan hal-hal yang buruk, supaya citra serta nama baik dari diri kita menjadi rusak sekaligus hancur.

Hindari dan jauhilah orang-orang yang mampu melakukan dua hal ini. 

Disamping sebuah dosa, kejahatan dan kemunafikan yang amat sangat besar apabila mengikutinya (apalagi melakukannya) juga hal-hal yang seperti ini hanyalah mampu dilakukan oleh orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan perasaan iri, dengki, benci, dendam dan angkara murka sekaligus kepahitan belaka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Hanya Dia Sajalah.

Cintailah hanya Tuhan YME semata, cintailah hanya Tuhan YME semata dan cintailah hanya Tuhan YME semata serta banyak cara juga jalan untuk menuju KepadaNya pula.

Cara dan jalan itu cuma keyakinan dari diri kita pribadi belaka, sesuai dengan kemampuan akal pikir serta hati nurani masing-masing yang tidak akan pernah bisa dipaksakan oleh sekaligus kepada siapapun. Karena kesemuanya itu merupakan Hidayah dari Sang Maha Pencipta sendiri.

Cara dan jalan itu bukanlah untuk kita cintai, tetapi hanya untuk diyakini saja kebenarannya di dalam menghantarkan diri sendiri KepadaNya nanti. Hal tersebut tidak boleh kita perdebatkan lagi.

Cintailah cuma Tuhan YME semata sebab sesungguhnya hanya kepada Dia sajalah tempat kita menyembah, meminta dan memohon. Serta cuma Dia belakalah yang telah menciptakan semua jalan sekaligus cara yang diri kita sendiri yakini kebenarannya itu tadi.

Cintailah hanya Tuhan YME semata karena sesungguhnya cuma berkat Dia sajalah kita semuanya bisa datang ke bumi yang bulat ini dan kelak bakalan kembali menghilang lagi. Serta hanya Dia belakalah yang akan menentukan diterima atau tidaknya diri kita sendiri itu nanti.

Cintailah cuma Tuhan YME semata sebab hanya Dia sajalah yang tahu kebenaran dari semua jalan dan cara untuk MenghadapNya itu tadi. Serta cuma Dia sematalah yang sudah menciptakan segala-galanya, termasuk kehidupan yang ada di dunia yang fana ini dan di akherat yang abadi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Hanyalah Akal Pikir dan Hati Nurani Saja.

Negara kita tercinta yang amat subur dan memiliki sumber kekayaan alam yang sangat berlimpah-ruah ini, amat sangat dikenal serta diinginkan oleh Negara Lain.

Jikalau seandainya Negara Lain, misalnya Myanmar tiba-tiba mengirimkan bala-tentaranya untuk menyerang dengan tujuan menguasai Negara kita yang tercinta ini dan ternyata pasukan terdepan dari bala-tentara Myanmar itu adalah Suku yang disana dikenal pemberani, yaitu Rohingya, maka apakah kita bakalan melawan mereka sampai mati?

Ataukah malahan hanya akan berdebat terlebih dahulu belaka, tentang agama dan keberadaan pasukan Rohingya di dalam bala-tentara Myanmar?

Membela Tanah Air yang sedang diserang oleh Negara Lain itu adalah hal yang paling utama dan wajib di dalam hukum apapun. Jadi bakalan menjadi sesuatu hal yang amat sangat tidak masuk akal, apabila kita menyerang dan merusak Negara sendiri dengan alasan untuk membela Negara Lain.

Lalu bagaimana seandainya ada tetangga kita sendiri yang tinggal persis di sebelah rumah yang kebetulan memiliki suku, agama, ras, golongan juga latar-belakang yang berbeda lainnya pula yang tiba-tiba mengalami bencana atau musibah atau kesulitan dan amat sangat membutuhkan pertolongan serta bantuan, apakah kita akan langsung menolongnya ataukah masih bakalan berdebat terlebih dahulu tentang latar-belakang dari tetangga terdekat tersebut?

Jadilah manusia yang bermanfaat lagi bijaksana terhadap segala benda CiptaanNya. Karena sesungguhnya yang membedakan diri kita dengan mahluk hidup CiptaanNya yang lainnya hanyalah akal pikir dan hati nurani saja.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Intinya Adalah Membaca Sekaligus Mengerti Artinya.

"Lebih penting mana antara menghafalkan Kitab Suci, dengan membaca terjemahan dan tafsir dari Kitab Suci?", kurang-lebih begitu pertanyaan yang pernah saya baca di salah satu artikel sebuah Media Sosial.

Kita harus sadar bahwa Kitab Suci tidak diturunkan ke dalam bahasa Bangsa kita sendiri, Bahasa Indonesia. Dan tentunya penguasaan kita atas bahasa Bangsa Lain yang dipergunakan di dalam Kitab Suci tersebut, pastilah sangat terbatas.

Kitab Suci diturunkan ke dalam bahasa Bangsa Lain supaya mereka (Bangsa Lain itu) dapat dengan mudah membaca sekaligus mengerti artinya supaya dapat mempelajari dan mengkajinya agar bisa mendapatkan IlmuNya yang secara utuh.

Berarti intinya ada pada membaca sekaligus mengerti artinya supaya dapat mempelajari dan mengkajinya agar bisa mendapatkan IlmuNya yang secara utuh.

Padahal bagi sebagian besar manusia, membaca apalagi menghafalkan adalah sebuah kegiatan yang paling membosankan termasuk bagi orang-orang yang Bangsanya (Bangsa Lain) telah diturunkan Kitab Suci kepadanya tersebut.

Perintah untuk menghafalkan Kitab Suci yang ditelan mentah-mentah oleh kita, Bangsa Indonesia, tanpa mempertimbangkan bahwa perintah tersebut ditujukan kepada mereka (Bangsa Lain) yang memang menggunakan bahasa yang sama di dalam kehidupan sehari-harinya dengan bahasa yang dipergunakan di dalam Kitab Suci adalah kurang tepat.

Karena bagi mereka yang memang bahasa Bangsanya sama dengan bahasa yang dipergunakan di dalam Kitab Suci, menghafalkan Kitab Suci itu sama dengan membaca sekaligus mengerti artinya atau menghafalkan untuk mempelajari dan mengkaji dengan cara mengulang-ulang bacaannya sambil terus mengingat-ingatnya agar mendapatkan IlmuNya yang secara utuh.

Sedangkan bagi Bangsa Lain yang bahasanya tidak sama dengan bahasa yang dipergunakan di dalam Kitab Suci termasuk kita Bangsa Indonesia, dengan menghafalkan kata-katanya saja tentunya tidak akan membuat mengerti artinya apalagi mampu untuk mempelajari dan mengkajinya.

Karena menghafalkan hanya mengulang-ulang bacaannya sambil terus mengingat-ingatnya saja. Padahal kata-katanya itu menggunakan bahasa Bangsa Lain. Sehingga pada akhirnya kita tidak akan pernah mengerti artinya sama sekali, kalau tidak pernah membaca terjemahan dan tafsirnya juga.

Jadi menjawab pertanyaan di atas,
"Lebih penting mana antara menghafalkan Kitab Suci dengan membaca terjemahan dan tafsir dari Kitab Suci?".

Sama-sama pentingnya. Tetapi bagi kita Bangsa Indonesia, tentunya lebih penting membaca terjemahan dan tafsir dari Kitab Suci terlebih dahulu. Sebab Kitab Suci tidak diturunkan ke dalam bahasa Bangsa kita sendiri, Bahasa Indonesia. Namun ke dalam bahasa Bangsa Lain yaitu Bangsa yang diperintahkan untuk menghafalkannya tadi.

Sedangkan bagi mereka yang bahasa Bangsanya sama dengan bahasa yang dipergunakan di dalam Kitab Suci atau bagi mereka yang sudah sangat ahli, mumpuni dan menguasai bahasa Bangsa Lain yang dipergunakan di dalam Kitab Suci tersebut, tentunya menghafalkan jauh lebih penting.

Sebab untuk mereka, menghafalkan itu berarti juga membaca sekaligus mengerti artinya sehingga dapat langsung mempelajari dan mengkajinya.

Jadi jelas berbeda antara kita yang belum ahli, mumpuni dan menguasai karena memang bukan bahasa Bangsa kita sendiri dengan mereka yang sudah sangat ahli, mumpuni dan menguasai bahasa tersebut. Namun kalau pertanyaannya lebih utama mana, penjelasannya pasti akan berbeda lagi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Mohon Maaf Sebelumnya, Jikalau Tidak Berkenan.

Saat ini di Negara kita yang tercinta sepertinya ada gerakan yang sengaja untuk menfanatikkan Agama. Bukan hanya 1 Agama saja, tetapi semua dan dibiayai oleh luar negeri (Asing). Yang tentunya hal tersebut ada timbal-baliknya (disadari ataupun tidak).

Tujuan dari menfanatikkan Agama-agama ini adalah untuk menciptakan kekuatan-kekuatan yang nantinya pasti akan bergesekan sendiri dan akhirnya terjadi perpecahan. Hal seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi di beberapa Negara, terutama Yugoslavia.

Banyak pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang amat sangat takut kepada Pancasila. Sehingga selalu ingin dan akan melemahkan atau bahkan menghilangkannya. Apalagi hanya Negara kita saja yang memiliki “kesaktian” dari Pancasila ini.

Agama itu sifatnya amat sangat pribadi dan untuk diri kita sendiri belaka. Sedangkan untuk orang lain, mereka akan mendapatkan hidayahnya masing-masing. Dan itu merupakan hak serta wewenang mutlak dari Sang Maha Pencipta saja. Jadi jangan pernah diusik, diganggu apalagi dirusak.

Semoga kita semuanya bisa segera menyadari akan hal ini dan lekas menghentikan segala tindakan yang berupa ajakan, hasutan serta propaganda jahat terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Agama. Meskipun dengan cara yang halus, lebih lagi dengan cara yang kasar.

Ingatlah selalu bahwa tujuan utama dari Agama adalah untuk memperkenalkan, mengimani dan menyembah hanya kepada Tuhan YME semata. Sekaligus untuk membangun kesadaran pada diri setiap umat manusia, agar senantiasa berbuat kebaikan demi kedamaian bagi seluruh isi alam semesta. Bukan malah sebaliknya!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Betapa Kejamnya Kita Saat Ini.

Saya yakin hati semua manusia, terutama kaum yang diciptakan dengan penuh kelembutan, keanggunan, cinta, kasih dan sayang yaitu wanita akan teriris bahkan terusik tatkala mendengar begitu banyaknya pembunuhan sadis yang terjadi kepada kaumnya.

Negara yang kini sudah menjadi tujuan dari "Pasar Bebas Dunia" membuat hati kita terpancing untuk merubah gaya hidup yang tadinya sederhana menjadi konsumtif. Haus untuk berbelanja dan membeli segala benda, cuma untuk kepuasan dari hati belaka.

Pendapatan yang harusnya menjadi patokan dari gaya hidup, kini berbalik menjadi gaya hidup yang menjadi patokan untuk mencari pendapatan. Puasa sebagai latihan dari pengendalian diri terhadap hawa nafsu duniawi, berubah menjadi gaya hidup untuk menutupi keburukannya sendiri.

Hawa Nafsu Semakin Dikejar Dan Diumbar.
Pendapatan yang tidak lagi dapat mencukupi gaya hidup baru ini, menghasilkan buah haram yang penuh dengan kemunafikan dan kejahatan yang bernama "Korupsi". Segala cara terus dilakukan demi alasan pemenuhan kebutuhan yang tidak bakalan pernah tercukupi ini.

Memenuhi kebutuhan hanyalah sekedar alasan dari ketidak-mampuan mengendalikan diri dan menerima kenyataan saja, yang sesungguhnya sedang menggerogoti kepuasan dari hatinya sendiri. Hak milik orang lain dilanggar, diambil, dicuri, dirampok dan dianiaya cuma demi kepuasan dari hatinya sendiri semata.

Buah haram yang telah dengan sengaja dilakukan, akhirnya berbenih buah haram yang lainnya. Harta yang tadinya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sudah tidak mampu dikendalikannya lagi saja, kini berbenih istri simpanan, narkoba dan hal-hal haram lainnya yang akan terus memabukkannya.

Semua Jalan Dosa Ditempuh Hanya Demi Kesenangan Duniawi Belaka.
Setelah hidup dengan bergelimang hawa nafsu duniawi maka akhirnya tiada satupun dosa yang bakalan tersisa. Anak dan istri dengan harta yang sudah berlimpah-ruah ditinggal pergi olehnya untuk alasan menambah harta lagi. Sehingga harta-harta haram memenuhi seisi rumahnya.

Disaat harta-harta haram telah menjadi gunung dan istri-istri simpanannya juga kian bertambah pula, maka tidak akan ada lagi waktu untuk pulang ke rumah. Tiada lagi waktu untuk bisa mendapatkan kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Serta akhirnya yang didapatkan olehnya hanyalah kecanduan narkoba ataupun barang-barang haram yang memabukkan lainnya belaka.

Kini Lengkaplah Sudah, Seluruh Dosa Telah Dimiliki.
Setelah istri-istri simpanan semakin manja dan berani meminta, pikiran yang sudah menggampangkan semua hal karena uang telah dianggap sebagai yang segala-galanya serta terus-menerus mabuk dengan narkoba juga kesenangan-kesenangan duniawi lainnya pula, maka terakhir cuma 2 hal saja yang bakalan dilakukan untuk menyempurnakan dosanya, yakni melakukan pembunuhan dan fitnahan.

Semoga para Ibu terkasih yang amat sangat dicintai oleh Tuhan YME dan yang menjadi Tiang Negara serta rumah tangganya sendiri, mampu sekaligus berani untuk menjadi pelopor dari jiwa yang Berkebangsaan Indonesia, Nasionalis, Pancasilais, Anti Korupsi juga Anti Narkoba pula.

Dengan terlebih dahulu memulainya dari dalam rumah tangganya sendiri demi kebaikan masa depan bagi keluarganya, bangsanya dan negaranya yang amat sangat dicintai olehnya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 03 Desember 2016

Dalam Khayalan.

Dulu ada seorang Pemulung yang setiap pagi, setelah Subuh, selalu nongkrong di Poskamling di samping rumah saya. 

Mungkin untuk beristirahat sejenak setelah semalaman berkeliling kota, dalam rangka mengais rejeki yang ada di Kota Metropolitan ini.

Sebenarnya Si Bapak Pemulung ini penampilannya termasuk gagah dan menarik, meskipun agak sedikit kurus serta kurang rapi.

Kumisnya tebal, wajahnya berwibawa dan jalannya-pun tegap. Orangnya juga sopan, ramah dan sangat sering menyapa saya pula.

Suatu saat tatkala saya sedang duduk di Pendapa depan rumah sambil asyik menikmati sebatang Rokok, saya memperhatikan Beliau dari jauh dan mengkhayal begini :

''Kalau seandainya saya kaya raya, maka Bapak Pemulung ini akan saya ajak makan yang kenyang setiap hari, biar agak lebih gemukan sedikit. Penampilannya juga akan saya perbaiki pula, agar tampak lebih menarik lagi. Lalu Beliau akan saya daftarkan sebagai anggota Partai Politik, kemudian saya biayai untuk menjadi Caleg".

"Kira-kira bakal bisa menang atau tidak ya? Dan kalau seandainya bisa menang, maka apa yang kira-kira akan dapat Beliau perbuat?''.

Sesaat kemudian saya menghentikan khayalan tersebut, bersamaan dengan rokok yang hampir habis.

Setelah mematikan rokok, saya masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan tidur kembali, sebab masih merasa mengantuk.

Yang menjadi masalah disini (dalam khayalan saya tadi), bukan karena Beliau seorang Pemulung. Tetapi oleh sebab hal tersebut bukan bidangnya dan tidak ada latar-belakang yang dapat menunjangnya di bidang tersebut.

Meskipun segala sesuatu dapat dipelajari sambil berjalan, namun waktu pembelajaran itu akan menggunakan uang rakyat. Lagi pula kasihan rakyat yang telah tertipu oleh penampilannya berkat permainan dan rekayasa saya.

Semoga khayalan dan pemikiran saya itu tadi tidak menjadikan dosa buat diri saya sendiri. Karena bukan hukum buatan manusia yang saya takutkan, tetapi Hukum dari Tuhan YME.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Agama Itu Adalah Sebuah Hidayah.

Terus terang, buat diri saya pribadi yang terpenting adalah beriman dan menyembah hanya kepada Tuhan YME semata serta takut akan dosa.

Ingin memeluk Agama apapun tidak menjadi masalah, tetapi haruslah sungguh-sungguh dijalankan. Dan pastinya hal tersebut akan selalu tercermin di dalam setiap sikap, perkataan serta perbuatan.

Sebab barang siapa yang beriman dan menyembah hanya kepada Tuhan YME semata serta takut akan dosa, pastinya tidak akan berbuat semena-mena. Apalagi mau untuk melakukan kejahatan dan perbuatan yang tercela lainnya.

Karena sudah tahu, patuh, taat, percaya dan yakin bahwa segala sesuatu yang ada di kehidupan dunia yang fana ini serta yang ada di kehidupan yang abadi di akhirat kelak adalah Ciptaan dari Sang Maha Kuasa sendiri.

Agama adalah Jalan yang lurus untuk mengetahui, mengenali, mengerti, memahami, mendekati dan mencintai Sang Maha Tinggi, yaitu Tuhan YME. Serta Cara yang benar untuk memuja sekaligus menyembah DiriNya dengan hati yang suci, bersih, putih, tulus lagi ikhlas selama masih hidup di dunia yang fana ini.

Bukanlah jalan dan caranya ini yang seharusnya dicintai, disembah serta dipuja sampai akhirnya terjadi permusuhan, kebencian juga peperangan pula. Namun hanya Tuhan YME semata yang harus selalu dicintai, disembah dan dipuja.

Agama yang cuma merupakan jalan dan cara belaka ini, kita yakini sesuai dengan kemampuan, sudut pandang serta pola pikir dari diri masing-masing.

Oleh sebab itu, Agama dikatakan sebagai sebuah Hidayah dari DiriNya kepada siapapun yang Dia kehendaki. Sehingga tidak boleh sama sekali ada unsur paksaan dari mahluk CiptaanNya kepada sesama mahluk yang telah diciptakan OlehNya.

Cintai, sembah dan pujalah hanya kepada Tuhan YME semata. Serta pilihlah Agama yang akan menjadi jalan sekaligus cara di dalam Mencintai, Menyembah juga MemujaNya pula selama masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia yang fana ini yang sesuai dengan keyakinan atas kebenaran yang ada pada diri kita masing-masing.

Dan salah satu bentuk dari perwujudan di dalam mencintai, menyembah serta memuja secara sungguh-sungguh hanya kepada Tuhan YME semata itu adalah dengan senantiasa berbuat kebajikan, manfaat, mencintai, mengasihi sekaligus menyayangi sesama CiptaanNya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Pribumi atau Boemi Poetra.

Saya Pribumi, namun amat sangat membenci istilah ini. Karena istilah Pribumi atau Boemi Poetra, dulu memang sengaja diciptakan oleh para Penjajah untuk mengotak-ngotakkan Bangsa kita, agar selalu terpecah-belah dan tidak bisa bersatu.

Bukannya untuk membangun Nasionalisme yang sesuai dengan Pergerakan Berkebangsaan dan Sumpah Pemuda, tetapi cuma untuk membangun Primordialisme belaka. Yang tentunya bakalan menghancurkan Persatuan dan Kesatuan kita bersama.

Kerajaan Mojopahit yang sangat kuat bala tentaranya dan amat luas wilayah kekuasaannya, tidak pernah menggunakan istilah keji tersebut. Mereka menyatukan Nusantara dengan Budaya Adiluhung yang merupakan milik asli dari Bangsa kita sendiri.

Setelah Kerajaan Mojopahit runtuh, istilah ini oleh para Penjajah beserta Anteknya dengan secara sengaja terus-menerus disebar-luaskan dan dikumandangkan. Cara-cara yang disebut sebagai politik Devide et Empera ini, akhirnya membuat sebagian besar wilayah Nusantara dikuasai oleh para Penjajah.

Saat ini, inginkah kita bersatu-padu dan menjadi kuat seperti pada saat jaman Kerajaan Mojopahit dulu? Ataukah malahan ingin tercerai-berai seperti pada saat jaman Penjajahan dulu? Sambil menunggu terulang kembalinya Pergerakan Berkebangsaan serta Sumpah Pemuda lagi.

Kesemuanya itu kembali kepada hati nurani dan kesadaran dari pikiran pada diri kita masing-masing. Sebab tanpa adanya hati nurani dan kesadaran dari pikiran pada diri masing-masing, maka kejayaan di dalam bentuk apapun tidak akan pernah terjadi.

Hilangkanlah segala bentuk kebencian, pemisahan ataupun pembatasan diri dan pengotak-ngotakkan atas dasar perbedaan SARA apapun. Seperti yang pada jaman Penjajahan dahulu sudah pernah terjadi dan mengakibatkan Bangsa kita selama ratusan tahun tercerai-berai.

Marilah senantiasa bersatu-padu, saling dukung-mendukung serta bahu-membahu demi kejayaan dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini. Bukannya untuk kelompok, apalagi orang-perorang, tetapi hanya untuk Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini semata.

"Bhinneka Tunggal Ika adalah Republik Indonesia, Tan Hana Dharma Mangrwa ialah Pancasila". Inilah yang asli milik dari Bangsa kita sendiri!
"Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh".

Hidup Republik Indonesia! Hidup Pancasila!
Hidup Bangsa Indonesia! Merdeka!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jumat, 02 Desember 2016

Dari Lubuk Hati Yang Paling Dalam.

Kepada seluruh saudara-saudara saya tercinta yang besok akan mengikuti aksi demo "Super Damai 212".

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mendoakan semoga selalu sehat, damai dan khusyuk di dalam beribadah serta berdoa. Aamiin.

Juga semoga kebaikan apapun yang dimohonkan akan diterima oleh Allah SWT dan segera dikabulkan OlehNya pula. Aamiin.

Jangan lupa untuk mendoakan Negara Republik Indonesia tercinta yang berdasarkan kepada Pancasila ini agar semakin bersatu, maju dan jaya. Aamiin.

Serta dijauhkan dari keinginan para pengkhianat / antek asing yang ingin membuat Republik Indonesia Serikat atau RIS atau Negara Federasi seperti keinginan Pihak Asing pada saat Perjanjian KMB dulu. Aamiin.

Dengan cara yang sangat biadab yaitu membuat kita Perang Saudara, sehingga Pihak Asing bisa datang ke Negara kita dengan alasan membantu mendamaikan. Padahal tujuannya untuk membuat kita semakin kacau dan dijadikan terpecah-pecah agar lebih mudah untuk dikuasai oleh mereka. Laknatilah yang seperti mereka ini. Aamiin.

Bersatulah untuk kebenaran yang membawa kebaikan dan keadilan bagi seluruh mahluk CiptaanNya. Serta berlomba-lombalah di dalam beribadah kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan kepada sesama. Aamiin.

Jauhilah kegaduhan, kerusakan dan perbuatan yang tidak adil. Serta amalkanlah selalu ajaran Agama yang Rahmatan Lil'alamin ini juga tegakkanlah keadilan. Aamiin.

Selamat beribadah dan patuhilah segenap peraturan yang ada agar menjadi insan yang amanah. Aamiin, Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---