Minggu, 04 Desember 2016

Betapa Kejamnya Kita Saat Ini.

Saya yakin hati semua manusia, terutama kaum yang diciptakan dengan penuh kelembutan, keanggunan, cinta, kasih dan sayang yaitu wanita akan teriris bahkan terusik tatkala mendengar begitu banyaknya pembunuhan sadis yang terjadi kepada kaumnya.

Negara yang kini sudah menjadi tujuan dari "Pasar Bebas Dunia" membuat hati kita terpancing untuk merubah gaya hidup yang tadinya sederhana menjadi konsumtif. Haus untuk berbelanja dan membeli segala benda, cuma untuk kepuasan dari hati belaka.

Pendapatan yang harusnya menjadi patokan dari gaya hidup, kini berbalik menjadi gaya hidup yang menjadi patokan untuk mencari pendapatan. Puasa sebagai latihan dari pengendalian diri terhadap hawa nafsu duniawi, berubah menjadi gaya hidup untuk menutupi keburukannya sendiri.

Hawa Nafsu Semakin Dikejar Dan Diumbar.
Pendapatan yang tidak lagi dapat mencukupi gaya hidup baru ini, menghasilkan buah haram yang penuh dengan kemunafikan dan kejahatan yang bernama "Korupsi". Segala cara terus dilakukan demi alasan pemenuhan kebutuhan yang tidak bakalan pernah tercukupi ini.

Memenuhi kebutuhan hanyalah sekedar alasan dari ketidak-mampuan mengendalikan diri dan menerima kenyataan saja, yang sesungguhnya sedang menggerogoti kepuasan dari hatinya sendiri. Hak milik orang lain dilanggar, diambil, dicuri, dirampok dan dianiaya cuma demi kepuasan dari hatinya sendiri semata.

Buah haram yang telah dengan sengaja dilakukan, akhirnya berbenih buah haram yang lainnya. Harta yang tadinya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sudah tidak mampu dikendalikannya lagi saja, kini berbenih istri simpanan, narkoba dan hal-hal haram lainnya yang akan terus memabukkannya.

Semua Jalan Dosa Ditempuh Hanya Demi Kesenangan Duniawi Belaka.
Setelah hidup dengan bergelimang hawa nafsu duniawi maka akhirnya tiada satupun dosa yang bakalan tersisa. Anak dan istri dengan harta yang sudah berlimpah-ruah ditinggal pergi olehnya untuk alasan menambah harta lagi. Sehingga harta-harta haram memenuhi seisi rumahnya.

Disaat harta-harta haram telah menjadi gunung dan istri-istri simpanannya juga kian bertambah pula, maka tidak akan ada lagi waktu untuk pulang ke rumah. Tiada lagi waktu untuk bisa mendapatkan kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Serta akhirnya yang didapatkan olehnya hanyalah kecanduan narkoba ataupun barang-barang haram yang memabukkan lainnya belaka.

Kini Lengkaplah Sudah, Seluruh Dosa Telah Dimiliki.
Setelah istri-istri simpanan semakin manja dan berani meminta, pikiran yang sudah menggampangkan semua hal karena uang telah dianggap sebagai yang segala-galanya serta terus-menerus mabuk dengan narkoba juga kesenangan-kesenangan duniawi lainnya pula, maka terakhir cuma 2 hal saja yang bakalan dilakukan untuk menyempurnakan dosanya, yakni melakukan pembunuhan dan fitnahan.

Semoga para Ibu terkasih yang amat sangat dicintai oleh Tuhan YME dan yang menjadi Tiang Negara serta rumah tangganya sendiri, mampu sekaligus berani untuk menjadi pelopor dari jiwa yang Berkebangsaan Indonesia, Nasionalis, Pancasilais, Anti Korupsi juga Anti Narkoba pula.

Dengan terlebih dahulu memulainya dari dalam rumah tangganya sendiri demi kebaikan masa depan bagi keluarganya, bangsanya dan negaranya yang amat sangat dicintai olehnya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---