"Saya bukanlah seorang Perokok Berat (5-6 batang perhari), tetapi iya, memang sudah merokok sejak masih berumur 10 tahun". Sepertinya kalimat ini yang pertama-tama perlu disampaikan, agar para Pembaca nantinya bisa menemukan relevansi dan korelasinya.
Serta walaupun merokok pada usia yang relatif belia, namun saya senantiasa berusaha untuk menjaga kesehatan.
Contohnya : Setiap hari rajin berolahraga (jalan cepat) minimal selama 30-45 menit (entah pagi ataupun sore), menghindari makanan (saya paling cerewet urusan yang satu ini) yang tinggi lemak (jerohan, santan, udang, cumi, kepiting, gorengan), makan sayur dengan porsi super besar (pagi, siang dan malam), minum air putih 3-4 liter, minum jus Alpukat (tanpa es, gula dan susu) serta lain-lain yang "Katanya" menyehatkan, plus 6 bulan sekali cek darah lengkap.
Meskipun selalu berjuang supaya mampu menjalani hidup yang sehat, tetapi saya memiliki kegemaran. Yakni : Tidur yang lama dan makan Kerupuk, Nasi Goreng serta Tahu Isi. Paling tidak, 1 minggu 1 kali (tentunya bukan saban hari) pastilah memakan Nasi Goreng maupun Tahu Isi (1-2 biji). Khusus untuk Kerupuk, hampir tiap hari ada, sekalipun memakannya tidaklah banyak.
4 bulan yang lalu, tiba-tiba saya terkadang (di dalam 1 hari terjadi 2-3 kali) mengalami kesemutan dan kebas pada lengan hingga jari-jari di bagian tubuh sebelah kanan.
Awalnya saya mengira lantaran terlalu sering bermain handphone (dan langsung menghentikannya). Namun karena setelah dihentikan, ternyata masih mengalami, maka diputuskan untuk memeriksakan diri ke Dokter.
Dokter menyuruh untuk melakukan cek darah lengkap (semenjak muda sudah rutin), plus MRI. Cek darah lengkap saya lakukan, tetapi MRI-nya belum (sebab mahal sekali).
Hasil dari cek darah lengkap saya bagus (seperti biasanya) dan Dokter memberikan Vitamin B12 dosis tinggi. Serta menyarankan untuk lebih rajin berolahraga, sekaligus mengurangi stres.
Seminggu berlalu, kesemutan dan kebas tetaplah "Kadang-kadang" terjadi, akhirnya saya berobat ke Dokter spesialis Saraf.
Dokter spesialis Saraf mendiagnosa saya terkena "Carpal Tunnel Syndrome" dan memberikan obat.
Obat dari Dokter spesialis Saraf saya minum, namun terkadang masih mengalami kesemutan dan kebas.
Bahkan 3 hari kemudian malahan terasa di telinga, pipi, bibir dan lidah. Terjadinya kadang-kadang dan sebentar-sebentar, bukannya lama apalagi terus-menerus, tetapi rasanya aneh serta janggal (belum pernah merasakan). Sehingga saya memutuskan untuk mengganti Dokter spesialis Saraf dan melakukan MRI di Rumah Sakit.
Nah, dari hasil MRI inilah (betul kata Dokter yang pertama) diketahui bahwa ada penyumbatan kecil di bagian otak sebelah kiri. Jujur saya kaget banget! Lebih-lebih lantaran hasil cek darah lengkap (di Rumah Sakit), lagi-lagi bagus!! Cuma LDL saja yang sedikit agak tinggi (120 seharusnya <100).
Tatkala bertanya kepada Dokter spesialis Saraf yang menangani saya tentang penyebab dari sumbatan tersebut, Beliau menyatakan adalah karena merokok.
Beliau menyarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan memakan gorengan terutama yang "Deep Fried", serta menghindari lemak jenuh plus lemak trans, mengganti minyak sayur dengan minyak zaitun, membuat tidur yang berkualitas pada malam hari, sekaligus menambah porsi olahraga.
Sebetulnya sebagian besar dari saran itu telah saya jalankan, belasan tahun. Terkecuali merokok dan ternyata ini yang membuat "Kecolongan".
Tidak ada kata terlambat dan sehat memang mahal, serta membutuhkan perjuangan plus pengorbanan. Anak-anak masih kecil, maka saya harus lekas bugar kembali dan senantiasa sehat.
Agar cepat bugar dan selalu sehat, saya niatkan untuk berhenti merokok, tidak memakan gorengan yang bukan digoreng dengan minyak zaitun, perbanyak memakan buah-buahan, berhenti memakan kerupuk serta tepung-tepungan termasuk roti (kecuali gandum utuh), sekaligus menambah waktu berolahraga (jalan cepat) yang biasanya 30-45 menit menjadi 60-75 menit / hari.
Segalanya yang demi kebaikan, wajib untuk dilaksanakan. Dan untungnya saya tidak termasuk "Nyonyo" (doyan makan), walhasil lebih mudah mengendalikan yang akan dimasukkan ke dalam mulut.
Bayangkan seandainya saya tidak diberikan penyakit ini, jelasnya bakalan tidak tahu dan santai-santai melulu atau bahkan ikut-ikutan menjadi "Nyonyo", serta di kemudian hari menjadi fatal.
Yang terpenting untuk diingat plus yang ingin saya bagikan disini, ialah : Penyakit bisa menyerang siapapun dan datangnya mendadak. Namun terjadinya tidaklah seketika, sebab ada prosesnya. Begitu pula dengan menjadi sehat, yang juga ada prosesnya. Kebiasaan yang baik, menghasilkan kesehatan yang baik dan kebiasaan yang buruk, menghasilkan kesehatan yang buruk. Serta sesuatunya mestilah seimbang, baik yang masuk ke dalam tubuh ataupun yang ke luar. Kurang-lebih, itulah yang terpenting!
Dan ayo lebih peduli lagi terhadap kesehatan serta sungguh-sungguh mampu menjaga "Mulut" kita sendiri, berikut keluarga terdekat.
Terima kasih sudah berkenan membaca dan semoga menjadi manfaat. Serta mudah-mudahan kita semuanya senantiasa sehat, Aamiin.
Charles E. Tumbel.
NB : Oiya, setelah diberikan penyakit ini saya baru sadar, bahwasanya hampir seluruh makanan kita merupakan gorengan dan tidak ada yang digoreng menggunakan minyak yang sehat / baik.
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---
(Foto dari Google).