Senin, 24 April 2017

Selebihnya Biarkanlah Takdir Yang Menentukan.

Jalanan yang ada di dalam kehidupan dunia yang fana ini, bagaikan jalan raya yang ada di sekitar kita.

Kadang naik, kadang turun, kadang berlubang, kadang bergunduk, kadang banjir, kadang kering, kadang macet, kadang sepi, kadang cepat, kadang lambat, kadang lurus, kadang berkelok, kadang miring ke kanan, kadang miring ke kiri, kadang belok ke kanan, kadang belok ke kiri, kadang putar balik ke kanan, kadang putar balik ke kiri, bahkan kadang harus berhenti atau malah mundur ke belakang lagi.

Kita tidak pernah tahu jalan kehidupan yang mana yang akan kita hadapi dan pilihan jalan kehidupan yang mana yang terbaik untuk dilewati.

Oleh sebab itu, selalu berpeganglah kepada kebenaran dan keadilan. Senantiasa ikutilah hati nurani dan berbuatlah kebaikan yang sebanyak-banyaknya. Selebihnya biarkanlah takdir yang menentukan.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Memenuhi Kebutuhan Secara Lengkap.

Apabila sebuah Ritual Ibadah itu diibaratkan seperti Waktu Makan, Makanan dan Minuman, maka hal tersebut terjadi karena adanya Kebutuhan Pokok Rutin serta Tidak Rutin dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri. Yang biasanya terlebih dahulu ditandai dengan terjadinya rasa lapar dan haus.

Ritual Ibadah Wajib bisa diibaratkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri akan Karbohidrat. Seperti yang ada pada Beras, Gandum, Jagung, Kentang, Sagu dan lain-lain.

Ritual Ibadah Tambahan bisa diibaratkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri akan Protein dan Lemak. Seperti yang ada pada Telor, Daging, Ikan dan lain sebagainya.

Ritual Ibadah Menyebut Nama Tuhan YME setelah Ibadah Wajib bisa diibaratkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri akan Serat dan Mineral. Seperti yang ada pada Sayur-sayuran dan Buah-buahan.

Ritual Ibadah Doa untuk para Rasul, Nabi, Syuhada, Orang Tua, Keluarga, Sahabat, Teman dan Diri Sendiri setelah Ibadah Wajib bisa diibaratkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri akan Cairan. Seperti yang ada pada Air Putih, Teh, Kopi dan lainnya.

Sehingga di saat kita menjalankan Ritual Ibadah Wajib, Ritual Ibadah Tambahan, Ritual Ibadah Menyebut Nama Tuhan YME dan Ritual Ibadah Doa di dalam satu rangkaian sebuah Ritual Ibadah Lengkap yang tidak terputus serta tepat pada waktunya, maka hal tersebut sama dengan telah memenuhi Kebutuhan Pokok Rutin dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri secara lengkap atau seperti istilah "Empat Sehat, Lima Sempurna".

Tetapi apakah dengan pola makan dan minum yang sudah "Empat Sehat, Lima Sempurna" itu tadi maka seterusnya sudah secara lengkap untuk seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri?

Artinya tidak mungkin kita bisa terkena penyakit, masalah atau gangguan kesehatan dan kalaupun bisa terkena, maka akan bisa sembuh dengan sendirinya?

Untuk Kebutuhan Pokok Rutin secara lengkap bagi seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri yang dalam jangka waktu tertentu (sesaat), bisa. Namun untuk kebutuhan secara lengkap yang seterusnya (tidak sesaat) bagi seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri seperti pertanyaan di atas, tentunya tidak bisa.

Karena makan dan minum itu harus dilakukan beberapa kali di dalam sehari. Sesuai dengan Kebutuhan Pokok Rutin dan Tidak Rutin dari seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita masing-masing.

Lalu sesungguhnya untuk apa pola makan "Empat Sehat, Lima Sempurna" itu tadi harus kita lakukan?

Untuk memenuhi Kebutuhan Pokok Rutin secara lengkap yang dalam jangka waktu tertentu bagi seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri sebagai sesosok mahluk hidup. Bukan untuk kebutuhan secara lengkap yang seterusnya.

Bagaimana caranya jikalau kita ingin memenuhi kebutuhan secara lengkap yang seterusnya?

Dengan tambahan vitamin, jamu, obat dan lain-lain yang amat sangat bermanfaat bagi seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri. Yaitu yang dinamakan dengan "Berbuat Kebaikan".

Serta hidup sehat dengan menjauhi hal-hal yang jahat, dosa, salah, kotor juga yang berbahaya pula.

Apakah cukup cuma dengan hal-hal yang telah disebutkan di atas itu tadi saja, maka kebutuhan secara lengkap yang seterusnya sudah bisa terpenuhi?

Betul, untuk kebutuhan secara lengkap yang seterusnya bagi seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri sudah bisa terpenuhi.

Tetapi masih ada satu hal lagi yang terpenting, agar seluruh bagian yang ada di dalam tubuh kita sendiri bisa selalu terjaga. Yaitu dengan berolahraga atau gaya hidup yang seimbang (dunia dan akherat).

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kamis, 13 April 2017

Seandainya Saya Adalah Seorang Dokter.

Seandainya saya adalah seorang Dokter yang mumpuni dan berniat untuk melakukan ibadah yang secara seutuhnya hanya kepada Tuhan YME semata, maka saya akan membuat sebuah buku khusus yang sesuai dengan bidang keilmuan saya, agar ilmu yang telah saya dapatkan tersebut bisa menjadi bermanfaat serta berguna bagi kehidupan orang lain.

Saya akan melakukan perjalanan keliling ke pelosok-pelosok daerah terpencil di seluruh dunia yang belum mengetahui keberadaan dan kebesaran dari Tuhan YME, sambil membagikan buku-buku hasil karya tulis saya tadi secara gratis serta mengajarkannya secara lengkap namun praktis kepada penduduk setempat.

Sekaligus saya akan mendirikan sebuah Tempat Ibadah yang kecil tetapi bersih dan sakral untuk tempat beribadah bagi diri saya sendiri beserta keluarga. Area yang masih ada di sekitarnya, akan saya fungsikan sebagai tempat untuk belajar-mengajar dan klinik pengobatan tanpa menarik biaya apalagi keuntungan sepeserpun.

Hal tersebut akan saya laksanakan secara tulus dan ikhlas serta sungguh-sungguh. Sambil melaksanakan hal tersebut, saya juga akan menyampaikan kabar gembira tentang keberadaan dan kebesaran dari Tuhan YME yang saya sembah serta ajaran tentang Kebenaran dari Keyakinan yang saya sendiri yakini sekaligus amalkan.

Agar orang-orang yang belum mengetahui tentang keberadaan dan kebesaran dari Tuhan YME serta ajaran tentang Kebenaran dari Keyakinan yang saya yakini itu akhirnya menjadi tahu. Kemudian atas KehendakNya menjadi ikut menyembah Tuhan YME yang saya sembah juga ikut meyakini ajaran tentang Kebenaran dari Keyakinan yang saya yakini itu pula.

Di pelosok daerah terpencil dari Negara manapun tempat saya berada itu, saya akan selalu berjuang untuk mendidik, mengajar serta membina seluruh keluarga besar yang ikut tinggal disitu terutama istri beserta anak-anak saya sendiri. Agar bisa senantiasa menjadi suri tauladan sekaligus orang-orang yang soleh dan solehah.

Sehingga disamping saya telah berjuang untuk melakukan ibadah yang secara seutuhnya, saya juga telah berjuang untuk memberikan ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah sekaligus telah berjuang pula untuk menjadikan anak-anak saya sendiri agar besarnya nanti menjadi orang-orang yang soleh dan solehah.

Saya tidak akan melakukan perjalanan keliling ke Kota Besar dari Negara lain apalagi Negara Kaya yang rakyatnya sudah mengetahui keberadaan dan kebesaran Tuhan YME. Karena niat saya adalah melakukan ibadah yang secara seutuhnya hanya untuk Tuhan YME semata. Bukan untuk mengajarkan Aliran tertentu, apalagi mencari popularitas demi keuntungan duniawi belaka.

Kalaupun saya tidak ataupun belum mampu untuk melakukan perjalanan keliling ke pelosok-pelosok daerah terpencil di seluruh dunia, maka saya akan ke Negara Besar yang terdekat tetapi yang memiliki jumlah penduduk mayoritas yang belum mengetahui keberadaan dan kebesaran Tuhan YME. Contohnya, India.

Kalau saya masih juga tidak ataupun belum mampu untuk melakukan perjalanan ke Negara Besar yang terdekat tetapi yang memiliki jumlah penduduk mayoritas yang belum mengetahui keberadaan dan kebesaran Tuhan YME pula, maka saya akan melakukannya di Negara sendiri. Tidak berlebihan dan lebih mudah tercapai.

Dan kalau ternyata di Negara sendiri juga masih tidak ataupun belum mampu pula, maka saya akan berjuang untuk keluarga dan lingkungan terdekat sendiri saja. Yang penting saya sudah memiliki niat dan ingin berjuang. Ini kalau seandainya saya adalah seorang Dokter yang mumpuni dan berniat untuk melakukan ibadah yang secara seutuhnya hanya kepada Tuhan YME semata.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Senin, 10 April 2017

Tabunganmu.

Berbuatlah Kebaikan!
Berbuatlah Kebaikan!
Berbuatlah Kebaikan!
Berbuatlah Kebaikan!
Sekali lagi, Berbuatlah Kebaikan!

Walaupun kebaikan itu sesungguhnya amat sangat berat untuk bisa secara tulus lagi ikhlas dilakukan oleh dirimu.

Karena hawa nafsu yang menguasai di dalam hatimu itu, selalu lebih berhasil untuk membujuk dirimu.

Namun dirimu harus tetap terus berusaha untuk selalu berbuat kebaikan, oleh sebab berbuat kebaikan itu adalah Tabunganmu.

Tabunganmu selama masih hidup di Dunia yang fana pada saat ini, maupun pada saat sudah hidup yang abadi di Akherat kelak.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jauhilah Dosa dan Dekatilah Pahala.

Terkadang tanpa disadari, kita mendekati dosa dan menjauhi pahala. Hal yang paling sering terjadi adalah akibat dari menggunjingkan orang lain. Terutama orang baik yang tidak berbuat kesalahan ataupun kejahatan kepada diri kita maupun orang lain.

Hal ini terjadi karena adanya kebiasaan buruk yang sulit untuk dirubah. Termasuk kebiasaan di dalam membuat sensasi untuk menarik perhatian dari orang lain. Perbuatan yang tanpa sadar dilakukan secara terus-menerus, sehingga selalu terulang kesalahan yang sama.

Menggunjingkan orang lain itu adalah sebuah perbuatan yang dosa. Apalagi jikalau orang yang digunjingkan itu adalah orang baik. Yang sebenarnya tidak mengetahui apa-apa dan belum pernah melakukan sesuatu apapun yang merugikan diri kita maupun orang lain.

Padahal seluruh umat manusia sudah amat sangat mengetahui bahwa hidup di dunia yang fana ini cuma satu kali saja. Jadi untuk apa diri kita ini malah mendekati dosa dan menjauhi pahala. Yang benar adalah jauhilah dosa dan dekatilah pahala.

Mintalah maaf dan janganlah pernah ingin mengulang kesalahan yang sama. Agar diri kita bisa terhindar dari segala bentuk dosa. Sekaligus perbanyaklah berbuat kebaikan, supaya pahala senantiasa mendatangi dimanapun diri kita sedang berada.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 08 April 2017

Tukang Jual Obat Atau Jamu.

Pada saat dulu masih kecil, saya sering menjumpai orang-orang yang berprofesi sebagai Tukang Jual Obat atau Jamu (untuk Kekuatan dan Stamina Pria, menumbuhkan Rambut, Kumis, Jambang serta lain-lainnya) di pinggir jalanan. Biasanya mereka berpromosi secara menggelegar di pinggir perempatan jalan yang padat.

Sengaja berada di pinggir perempatan jalan yang padat dan berpromosi secara menggelegar, agar menarik perhatian orang yang melewatinya. Tambah padat perempatan jalannya, maka tambah semakin menggelegar pula suaranya disaat promosi. Sangat meriah sekali, layaknya seperti sebuah konser dari artis ternama Ibukota.

Dan hal yang paling tidak pernah saya lupakan hingga saat ini adalah ciri khas dari cara berpromosinya, ialah dengan memuji barang dagangan miliknya sendiri setinggi langit sambil menjelekkan barang dagangan milik orang lain sedalam jurang. Pokoknya tidak ada barang dagangan apapun milik orang lain yang bisa melebihi barang yang sedang didagangkan oleh dirinya.

Meskipun mereka ini kelihatannya hanya terdiri dari 3-4 orang saja, yaitu yang terus-menerus berpromosi secara menggelegar dan memuji barang dagangannya sendiri setinggi langit, yang menjaga sekaligus mengurusi barang dagangannya serta yang memegang uang. Tetapi sebetulnya mereka ini adalah sebuah Tim, tepatnya sebuah Tim yang amat sangat lengkap.

Tim ini terbagi dari pembicara yang menggelegar, penjaga dan penjual barang dagangan, pemegang uang serta beberapa orang yang ikut menyebar di kerumunan massa. Yang terakhir ini tugasnya sebagai penggembira dan penyemangat sekaligus sebagai penggerak massa dengan berpura-pura menjadi pembeli serta pemberi kesaksian palsu.

Meskipun sebenarnya kebanyakan orang sudah paham sandiwara promosi semacam ini, namun selalu saja ramai dikunjungi dan juga selalu saja ada yang menjadi korbannya. Hampir tidak pernah yang namanya Tukang Jual Obat atau Jamu itu sepi pengunjung. Walaupun bisa jadi pengunjung yang ramai itu juga bagian dari Tim-nya sendiri belaka pula.

Dengan kemajuan jaman dan perkembangan teknologi, cara berpromosi seperti Tukang Jual Obat atau Jamu yang saya ceritakan di atas itu tadi perlahan akhirnya mulai menghilang. Promosi barang dagangan tidak lagi berada di pinggir jalanan, namun beralih ke media-media elektronik terutama Radio dan Televisi dengan istilah kerennya, Iklan.

Pada awal tahun '90-an saya pindah dari Jepang ke AS untuk melanjutkan sekolah disana. Banyak hal yang membuat saya heran, sebab ternyata AS itu tidak sehebat seperti bayangan dari film-film yang pernah saya tonton sebelumnya.

Jepang sangat jauh lebih maju, canggih dan modern daripada AS. Cuma memang bangunan di AS sangat jauh lebih besar-besar daripada di Jepang. Bukan hanya bangunannya, orang-orangnya dan jalan-jalannya-pun juga sangat jauh lebih besar serta lebar daripada di Jepang pula.

Mungkin karena Jepang adalah Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk yang tidak banyak, sedangkan AS adalah Negara Daratan dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Sehingga lebih bisa dan mampu untuk memiliki, sekaligus membutuhkan hal-hal yang besar serta lebar daripada Jepang.

Satu hal yang sangat menarik buat saya pada saat pertama kali tinggal di AS ialah meskipun Jepang jauh lebih maju, canggih dan modern daripada AS tetapi saluran Televisi hanya ada sekitar 15-an saja. Sedangkan di AS pada saat itu, saluran Televisi sudah lebih dari 60. Hal ini amat sangat menarik dan menghibur diri saya tentunya.

Kita bisa mencari acara Televisi yang sesuai dengan keinginan hati dan mengganti saluran Televisi sebanyak lebih dari 60 kali. Inilah hal yang paling sangat menyenangkan buat diri saya pada saat itu. Sampai seringkali saya tidak tidur semalaman, sebab ingin terus-menerus menonton film-film yang ada di saluran-saluran Televisi tersebut.

Gara-gara terlalu tertarik dan seringkali tidak tidur cuma untuk mencari film-film yang ada di saluran-saluran Televisi saja, saya sampai hafal jadwal siarannya. Walaupun tidak melihat Buletin Panduan Penonton atau buletin yang dikirim setiap bulan oleh jaringan penyedia saluran Televisi, supaya penonton bisa mengetahui jadwal siaran dari sebuah acara yang ada di setiap salurannya, saya sudah hafal.

Nah, hal yang paling lucu dan mengejutkan dari kebiasaan baru ini ialah saya dapat menemukan serta melihat sekaligus mengingatkan kembali kepada sesuatu hal yang pada saat dulu masih kecil sering melihatnya di pinggir perempatan jalan, yaitu cara promosi Tukang Jual Obat atau Jamu pada saluran Televisi yang menyiarkan acara tentang kegiatan Keagamaan.

Cara kuno dan sangat klasik ini disiarkan oleh beberapa saluran Televisi yang menyiarkan acara tentang kegiatan Keagamaan. Sangat menggelikan, sekaligus memprihatinkan. Karena semuanya persis sama dengan cara promosi Tukang Jual Obat atau Jamu pada jaman dahulu kala! Walaupun tentunya orang-orangnya, sarana dan prasarananya sudah pasti jauh berbeda.

Buat saya sangat menggelikan, karena cara promosi Tukang Jual Obat atau Jamu itu ternyata juga ada di AS dan sama ramainya pula jumlah pengunjungnya. Serta sangat memprihatinkan, sebab hal tersebut digunakan untuk urusan Keagamaan. Yang mana kita semua tahu bahwa seharusnya urusan Keagamaan itu sangat sakral, murni dan bersih dari rekayasa serta kepentingan sekaligus keuntungan duniawi dalam bentuk apapun.

Mohon maaf, sekian cerita singkat dari saya pagi ini karena sudah kelaparan. Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. Terutama agar Agama yang seharusnya sangat sakral, murni dan bersih itu tidak direkayasa apalagi ditunggangi serta dinodai oleh kepentingan sekaligus keuntungan duniawi dalam bentuk apapun. Janganlah mudah percaya dan takjub kepada sesama manusianya, namun percaya dan takjublah selalu hanya kepada Tuhan YME semata! Terima kasih.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Rabu, 05 April 2017

Berhati-hatilah Di Dalam Bergaul dan Pergaulan.

Bergaul dan pergaulan itu amat sangat mempengaruhi cara berpikir serta kebiasaan kita. Contohnya :

- Bergaul dengan Pencuri akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan mencuri.

- Bergaul dengan Penipu akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan menipu.

- Bergaul dengan Penyeleweng akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan menyeleweng.

- Bergaul dengan Pengkhianat akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan khianat.

- Bergaul dengan Pelacur akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan melacur.

- Bergaul dengan Penzinah akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan zinah.

- Bergaul dengan Penikmat Dunia Malam akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan yang ada di Dunia Malam.

- Bergaul dengan Penyuka Kesenangan akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan senang-senang.

- Bergaul dengan Pendosa akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan dosa.

- Bergaul dengan Pengikut Setan akan membuat pikiran kita menjadi memakluminya dan akhirnya terbiasa dengan perbuatan setan.

Begitulah seterusnya yang akan terjadi dan hal ini juga berlaku pula untuk hal-hal yang sebaliknya serta yang lain-lainnya.

Jikalau kita masih memiliki hati nurani dan bisa bergaul dengan orang-orang yang baik, maka untuk apa bergaul dengan-orang orang yang jahat.

Toh, hidup di dunia ini cuma satu kali saja. Jadi lebih baik diisi dengan hal-hal yang baik dan positif.

Agar suatu saat nanti, kita bisa meninggalkan kebaikan serta manfaat untuk anak dan cucu kelak. Bukan malah meninggalkan aib yang akan mencoreng muka dan nama baik mereka.

Oleh sebab itu, mulai saat ini berhati-hatilah di dalam bergaul dan pergaulan!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 01 April 2017

Menjadi Orang Yang Hebat.

Semua orang pasti kagum dan bangga melihat orang yang hebat. Juga ingin untuk bisa menjadi hebat pula, akan tetapi tidak tahu caranya. Oleh karena :

1. Disaat orang yang hebat memikirkan hal-hal yang besar untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan hal-hal yang kecil untuk diri sendiri belaka.

2. Disaat orang yang hebat memikirkan keuntungan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan keuntungan untuk diri sendiri belaka.

3. Disaat orang yang hebat memikirkan kemajuan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan kemajuan untuk diri sendiri belaka.

4. Disaat orang yang hebat memikirkan kesejahteraan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan kesejahteraan untuk diri sendiri belaka.

5. Disaat orang yang hebat memikirkan keamanan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan keamanan untuk diri sendiri belaka.

6. Disaat orang yang hebat memikirkan keberhasilan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan keberhasilan untuk diri sendiri belaka.

7. Disaat orang yang hebat memikirkan kehidupan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan kehidupan untuk diri sendiri belaka.

8. Disaat orang yang hebat memikirkan kebahagiaan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan kebahagiaan untuk diri sendiri belaka.

9. Disaat orang yang hebat memikirkan hal-hal yang luas dan jauh ke depan untuk orang banyak, kita malah cuma memikirkan hal-hal yang sempit dan pendek untuk diri sendiri belaka.

Orang yang hebat berpikiran besar, luas dan jauh ke depan termasuk dengan sebab-akibatnya. Sedangkan kita malah berpikiran kecil, sempit dan pendek tanpa pernah mempedulikan sebab-akibatnya.

Orang yang hebat mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain. Sedangkan kita malah mengorbankan orang lain untuk kepentingan diri sendiri.

Orang yang hebat mempertaruhkan dirinya untuk keselamatan orang lain. Sedangkan kita malah mempertaruhkan orang lain untuk keselamatan diri sendiri.

Orang yang hebat memanfaatkan dirinya untuk kebaikan orang lain. Sedangkan kita malah memanfaatkan orang lain untuk kebaikan diri sendiri.

Orang yang hebat tidak berjalan di jalan yang umum dan mengikuti arus, namun berjalan di jalan yang khusus dan menentukan arus. Sedangkan kita malah selalu berjalan di jalan yang umum dan mengikuti arus.

Orang yang hebat melakukan segala sesuatu apapun dengan kesungguhan, ketulusan dan keikhlasan demi orang lain. Sedangkan kita malah melakukan segala sesuatu dengan kepura-puraan, pamrih dan mengharapkan imbalan demi diri sendiri.

Menjadi orang yang hebat ataupun tidak itu adalah sebuah pilihan hidup dari diri kita masing-masing. Meskipun hasil akhirnya nanti, tetap sudah menjadi Suratan Takdir yang telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta sendiri.

Akan tetapi walaupun kita tidak mampu untuk memilih menjadi orang yang hebat, namun paling tidak masih mampu untuk memilih menjadi orang yang bermanfaat dan yang selalu berbuat kebaikan kepada orang lain.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---