Selasa, 31 Oktober 2017

Kemarin, Sekarang dan Esok.

Mengingat masa lalu itu bukannya berarti mengenangnya, tetapi mempelajarinya.
Memikirkan saat ini itu bukannya berarti melamunkannya, tetapi memperbaikinya.
Melihat masa depan itu bukannya berarti menghayalkannya, tetapi menghadapinya.

Kemarin, sekarang dan esok adalah Waktu.
Waktu tidak bisa dirubah, namun diri kita bisa berubah.

Adanya esok karena adanya sekarang dan adanya sekarang oleh sebab adanya kemarin, kesemuanya selalu saling berkaitan.

Tidak ada barang sesuatu apapun yang tiba-tiba dan tidak berkaitan. Karena di dalam kehidupan dunia yang fana ini, segalanya sudah ditentukan dan satu rangkaian.

Semoga seluruh kesalahan di masa lalu, terutama yang saat ini telah kita perbaiki, bisa menjadi kebaikan bagi masa depan, Aamiin.

Terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu, Istri, Anak-anak dan seluruh keluarga besar serta segenap saudara tercinta atas ucapan sekaligus doanya.

Charles E. Tumbel, 31 - 10 - 2014.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

36 Perbedaan yang Paling Mencolok antara Pemenang dan Pecundang (Pejuang dan Pengkhianat).

Pemenang (Pejuang) :

1.   Jujur.
2.   Lurus.
3.   Tulus dan Ikhlas.
4.   Setia.
5.   Kesatria.
6.   Pengasih.
7.   Pemaaf.
8.   Berjiwa Besar. 
9.   Teguh Pendiriannya.
10. Terus Terang.
11. Apa Adanya.
12. Penyampai Kebenaran.
13. Rendah Hati.
14. Membangun.
15. Mendinginkan, Menentramkan, Menenangkan, Mengayomi dan Mempersatukan.
16. Pembawa Kebaikan dan Kedamaian.
17. Hati, Pikiran dan Perbuatannya Sama.
18. Mengakui Kesalahan dan Kekalahan.
19. Menghadapi dan Menuntaskan Tanggungjawab.
20. Menyerang dari Depan.
21. Berani Sendirian dan Tidak Suka Keroyokan.
22. Menghargai dan Menghormati Orang Lain.
23. Memuji Orang Lain.
24. Tutur Katanya Menyembuhkan.
25. Menyelesaikan Masalah.
26. Idealis.
27. Berpikiran Positif.
28. Mencari Kekurangan Dirinya Sendiri.
29. Berjuang demi Kebenaran.
30. Beradab.
31. Membangkitkan Persaudaraan.
32. Menyebarkan Kebajikan.
33. Membela Bangsa, Ideologi dan Negara Sendiri.
34. Bangga menjadi Bangsa Sendiri.
35. Melestarikan Warisan Pahlawan.
36. Memiliki Harga Diri dan Jati Diri sebagai Anak Bangsa.

Pecundang (Pengkhianat) :

1.   Pembohong.
2.   Penelikung.
3.   Pamrih dan Imbalan.
4.   Pengkhianat.
5.   Pengecut.
6.   Pembenci.
7.   Pendendam.
8.   Berjiwa Kerdil.
9.   Berubah-ubah Pendiriannya.
10. Tipu Muslihat.
11. Bermuka Dua atau Pura-pura.
12. Penyampai Fitnahan.
13. Tinggi Hati.
14. Merusak.
15. Memanasi, Menghasut, Mengadu-domba, Membenturkan dan Mencerai-beraikan.
16. Pembawa Keburukan dan Kerusuhan.
17. Hati, Pikiran dan Perbuatannya Berbeda.
18. Mencari Alasan dan Kambing Hitam.
19. Melarikan Diri dan Melepaskan Tanggungjawab.
20. Menyerang dari Belakang.
21. Tidak Berani Sendirian dan Suka Keroyokan.
22. Menghargai dan Menghormati Dirinya Sendiri.
23. Memuji Diri Sendiri.
24. Tutur Katanya Menyakitkan.
25. Menciptakan Masalah.
26. Oportunis.
27. Berpikiran Negatif.
28. Mencari Kekurangan Orang Lain.
29. Berjuang demi Kekayaan.
30. Biadab.
31. Membangkitkan Permusuhan.
32. Menyebarkan Kebencian.
33. Membela Bangsa, Ideologi dan Negara Lain.
34. Bangga menjadi Bangsa Asing.
35. Menghancurkan Warisan Pahlawan.
36. Tidak Memiliki Harga Diri dan Jati Diri sebagai Anak Bangsa.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Senin, 30 Oktober 2017

Janganlah Pernah Menyesal.

Di dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini, kita pastilah pernah melakukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu ada banyak sekali tingkatannya, termasuk yang paling fatal.

Tidak ada satupun perjalanan di dunia yang fana ini yang bisa selalu lurus, landai dan mulus. Kesemuanya pastilah ada lika-liku, naik-turun dan kerikil-kerikil atau bahkan batu besarnya.

Itulah intisari dari diciptakannya kehidupan di dunia yang fana ini, yaitu untuk belajar. Belajar dari lika-liku, naik-turun, kerikil-kerikil dan batu besar yang pernah kita temui serta lalui.

Belajar dari segala kesalahan, kegagalan dan kekhilafan yang pernah kita lakukan di masa lalu. Agar menjadi kebaikan, kebenaran dan manfaat di masa yang akan datang.

Kebaikan, kebenaran dan manfaat yang bukannya cuma untuk diri kita sendiri belaka. Namun kebaikan, kebenaran dan manfaat untuk seluruh benda CiptaanNya, terutama bagi sesama manusia.

Janganlah takut dan khawatir terhadap kesalahan, kegagalan serta kekhilafan yang tanpa secara sengaja pernah kita lakukan. Tetapi takut dan khawatirlah, apabila memang secara sengaja kita lakukan.

Sebab dari hal-hal yang tanpa secara sengaja tersebut bakalan terdapat pelajaran dan hikmah yang amat sangat besar yang bisa kita petik. Berbeda dengan yang memang secara sengaja kita lakukan.

Pikir dan pertimbangkanlah dengan secara saksama terlebih dahulu apapun yang akan kita lakukan. Tidak asal melakukan, apalagi yang dengan tanpa pikir dan pertimbangan.

Namun demikian, janganlah pernah menyesal. Asalkan telah dipikir dan dipertimbangkan dengan secara saksama terlebih dahulu, maka hasil akhirnya adalah takdir yang bakalan menentukan.

Takdir itu di luar batas kemampuan manusia, karena sudah ditentukan langsung oleh Sang Maha Kuasa. Kita sebagai manusia, hanya bisa belajar dan mengambil hikmahnya saja.

Belajar dan mengambil hikmahnya tersebut merupakan sebuah Keharusan bagi setiap mahluk yang berakal. Supaya tiap-tiap mahluk yang berakal bisa menjadi pemimpin di dalam kebaikan, kebenaran dan manfaat.

Kebaikan, kebenaran dan manfaat bagi seluruh isi alam semesta selama kita masih hidup di dunia yang fana ini. Sehingga selama masih hidup di dunia yang fana ini, kita tidak menjadi percuma, lebih lagi kesia-siaan.

Dari dasar lubuk hati yang terdalam, saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segenap ucapan dan doa terbaik yang telah disampaikan di hari ulang tahun saya kemarin (28 Oktober 2017).

Semoga Tuhan YME sudi untuk membalas seluruh kebaikan dari saudara-saudara tercinta. Dan berkenan untuk menjadikan kita semuanya sebagai pemimpin di dalam kebaikan, kebenaran serta manfaat selama masih hidup di dunia yang fana ini.

Aamiin, Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Charles E. Tumbel dan Keluarga.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Pengakuan.

Saya akui, dulu nakal.
Saya akui, dulu jahat.
Saya akui, dulu rusak.
Saya akui, dulu bejad.
Saya akui, dulu gelap.
Saya akui seluruh kesalahan dan kekhilafan yang dulu pernah saya perbuat, apapun itu!

Ampuni dan maafkanlah saya atas segenap masa lalu yang amat sangat hitam-legam serta kelam tersebut.

Namun hargailah, karena sekarang saya sedang berjuang untuk merubah. Agar bisa menjadi putih dan terang-benderang, hanya demi Dirimu semata.

Charles E. Tumbel, 30 - 10 - 2012.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Janganlah Dibalas.

Benci janganlah dibalas benci, tetapi balaslah dengan cinta.
Jahat janganlah dibalas jahat, tetapi balaslah dengan kebaikan.
Keras janganlah dibalas keras, tetapi balaslah dengan kehalusan.
Hujatan janganlah dibalas hujatan, tetapi balaslah dengan pujian.
Kasar janganlah dibalas kasar, tetapi balaslah dengan kelembutan.
Marah janganlah dibalas marah, tetapi balaslah dengan kesabaran.
Bohong janganlah dibalas bohong, tetapi balaslah dengan kejujuran.
Tantangan janganlah dibalas tantangan, tetapi balaslah dengan mengalah.
Memusuhi janganlah dibalas memusuhi, tetapi balaslah dengan mengasihi.
Sombong janganlah dibalas sombong, tetapi balaslah dengan kerendah-hatian.

Perbuatan yang jahat dan buruk, balaslah dengan perbuatan yang baik lagi indah.

Itulah cara untuk menegakkan kebenaran yang berdasarkan pada kebajikan dan yang bisa menciptakan kedamaian.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 29 Oktober 2017

Bagi Diri Saya Pribadi.

Bagi diri saya pribadi, sesungguhnya semua manusia terlahir baik hati dan masih mempunyai hubungan saudara.

Biarpun Arab, Afrika, Cina atau Islam, Kristen, Budha atau Jawa, Ambon, Bali atau Mampu, Menengah, Tidak Mampu atau Pandai, Normal, Bodoh ataupun Cakep, Biasa, Jelek dan lain sebagainya. Karena kesemuanya hanyalah tampilan luarnya saja, bukannya yang ada di dalam hatinya.

Apalah artinya tampilan luar, jikalau itu tidak membawa kebaikan dan manfaat untuk sesama.
Apalah artinya tampilan luar, jikalau itu cuma untuk dibuat pamer dan menebarkan kesombongan belaka.
Apalah artinya tampilan luar, jikalau itu hanya malahan menjadi biang keladi dari segala kejahatan dan permusuhan semata.

Yang terpenting buat saya adalah hatinya, yang senantiasa terwujud pada setiap sikap, perilaku, perkataan, tindakan dan perbuatannya di setiap saat, yaitu yang berupa amal kebajikan.

Kita dilahirkan di jagad raya yang sama, di bumi yang sama, di langit yang sama, di udara yang sama, di air yang sama dan sama-sama cuma untuk mencari makannya saja selama masih hidup di dunia yang fana ini.

Jadi mengapa harus membeda-bedakan dan bermusuh-musuhan? Terkecuali memang hal itu disengaja untuk suatu Tujuan yang jahat, kejam!

Manusia yang kejam dan tidak beradab alias biadab adalah manusia yang memanfaatkan tampilan luarnya untuk berbuat kejahatan, apapun bentuk dari kejahatannya tersebut.

Sesungguhnya kita semuanya ini merupakan satu saudara, satu saudara sekandung di dalam CiptaanNya.

Perbedaan yang sudah diciptakan OlehNya itu agar kita bisa saling belajar, mengisi, melengkapi, menutupi dan menyempurnakan kekurangan yang ada pada diri masing-masing. Sehingga hidup di dunia yang fana ini menjadi seimbang, indah serta adil untuk seluruh benda CiptaanNya.

Dari dasar lubuk hati yang terdalam dan dengan segenap kerendahan hati, saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara yang tercinta, seluruh mahluk hidup yang berakal CiptaanNya atas segenap ucapan, doa serta hadiah-hadiah terindah yang telah diberikan pada hari ulang tahun kemarin.

Semoga Tuhan YME, Allah SWT sudi dan berkenan untuk membalas kebaikan dari seluruh saudara saya yang tercinta serta kita semuanya bisa semakin akrab, erat, dekat, mesra sekaligus utuh bersatu.
Aamiin, Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Marilah senantiasa berbuat kebajikan dengan selalu menebarkan kebajikan, cinta, kasih, sayang dan kedamaian kepada seluruh benda CiptaanNya. Sekali lagi, terima kasih yang sebesar-besarnya.

Charles E. Tumbel dan keluarga, 29 - 10 - 2015.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

"Terima Kasih yang Sebesar-besarnya".

Kepada semuanya yang tercinta terutama Ibu yang telah melahirkan, membesarkan, merawat, menjaga dan selalu mendoakan yang terbaik untuk diri saya semenjak mulai dari dalam rahim hingga saat ini.

Tiada hal lain yang bisa saya lakukan kecuali menyampaikan kata, "Terima kasih yang sebesar-besarnya" atas seluruh ucapan dan doa dari hati yang tulus lagi ikhlas disaat hari ulang tahun saya kemarin.

Semoga Tuhan YME sudi membalas kebaikan dari semuanya yang tercinta ini dengan rahmat, berkah dan pahala yang berlimpah, baik selama masih hidup di dunia maupun sesudah hidup di akherat kelak.

Aamiin, Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Marilah kita belajar untuk lebih menghormati, menghargai, mencintai, mengasihi dan menyayangi seluruh benda CiptaanNya. Agar kita juga dihormati, dihargai, dicintai, dikasihi dan disayangi pula.

"Hidup ini untuk belajar dan belajar itu untuk hidup"! CET

Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya dan marilah kita belajar bersama-sama.

Charles E. Tumbel, 29 - 10 - 2013.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Terima Kasihku.

Yaa Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Terima kasihku yang tidak terhingga KepadaMu atas segala nikmat, anugerah dan karunia di dalam bentuk apapun yang telah Engkau berikan kepadaku hingga saat ini...

Terima kasihku atas orang tua, keluarga, saudara, handai taulan, sahabat dan teman-teman yang selalu baik, penuh kasih-sayang serta pengertian terhadapku selama ini...

Terima kasihku atas hidup yang berarti dan penuh hikmah dari DiriMu untukku sampai detik ini...

Terima kasihku atas kesehatan, kecukupan dan kebaikan yang kudapatkan hanya berkat IjinMu...

Terima kasihku atas seluruhnya...

Terima kasihku atas segalanya...

Terima kasihku atas semuanya...

Semoga Engkau senantiasa sudi dan berkenan untuk menjadikan kami sebagai insan yang selalu bermanfaat, penuh cinta, kasih, sayang, kebajikan, kelembutan, keluasan, kemudahan serta kebijaksanaan...

Dan juga jauhkanlah kami semuanya ini dari kesombongan, keangkuhan, kemunafikan, keserakahan, keduniawiaan, ketakaburan, kekhilafan, dosa yang tidak terampuni serta api neraka pula...

Terima kasihku Yaa Allah...
Terima kasihku kepada Sang Maha Pencipta...

Aamiin, Aamiin, Allahuma Aamiin...

Terima Kasihku oleh Charles E. Tumbel, 28 - 10 - 2012.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Dongengan Roman.

Suatu saat seseorang akan mendatangimu dengan membawa janji palsu...
Membuaimu dengan kata-kata indah bak dongengan roman nan merayu...
Membangun angan dan harapmu seolah-olah segalanya hanya untukmu...

Semua tentu indah saat di dalam kata, walaupun akhir yang indah cuma ada di dalam buku cerita...

Mimpi akan bangunkan harapan dan harapan akan bangkitkan semangat...
Gelegar kobar semangat untuk wujudkan impian menjadi suatu yang nyata...
Secara perlahan, setapak dan bertahap kenyataan akan datang menyapa...

Itulah bujukan dari angan yang gemar menggoda, terpicu untaian kata mesra sang penyebar dusta...
Cerita yang indah itu hanya ada dalam dongengan roman belaka bukan pada kehidupan yang kasat mata...

Dongengan Roman oleh Charles E. Tumbel, 29 - 10 - 2013.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 28 Oktober 2017

Titik Puncak dari Kebebasan Berdemokrasi.

Ada baiknya apabila kita semuanya pada saat ini bisa lebih mengendalikan diri dan tidak terpancing emosi, apalagi malahan memperkeruh suasana dengan pernyataan-pernyataan yang kontroversial.

Gerakan radikal, baik yang berhaluan kiri maupun kanan, saling memancing bahkan berebut untuk mengadu-domba, menyesatkan dan memecah-belah kita semuanya.

Kita semuanya pastinya sudah tahu, juga sudah sadar pula, bahwa Negara kita yang tercinta ini dulu didirikan oleh para Bapak Pendiri Bangsa dan Negara dengan nama Indonesia, berbentuk Republik yang Berdemokrasi sekaligus berdasarkan kepada Ideologi Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda serta bersemboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

Kenyataan yang tidak boleh dan tidak bisa kita abaikan, pungkiri, ganti, rubah lebih lagi khianati.

Saat ini di titik puncak dari kebebasan berdemokrasi, kita semuanya seakan lupa diri dan semakin kebablasan.

Sifat, watak serta ideologi yang asli dari diri kita sendiri, tanpa tersadar ataupun dengan kesadaran dan unsur kesengajaan, terlontar tanpa mempedulikan dampak yang bakalan terjadi.

Pernyataan-pernyataan yang bisa menjerumuskan Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini ke dalam kerusakan, semakin sering dilontarkan serta dikemukakan dengan secara bebas juga tanpa rasa tanggungjawab pula.

Kita semuanya seakan-akan lupa bahwa kebebasan untuk berkeyakinan dan mengemukakan pendapat serta berbicara seenaknya diri kita sendiri, seperti yang bisa dilakukan pada saat ini itu dapat terjadi hanya berkat demokrasi, bukanlah berkat komunis ataupun negara agama (apapun).

Wajib untuk kita ketahui bersama, bahwa komunis ataupun negara agama bakalan mematikan kebebasan untuk berkeyakinan dan mengemukakan pendapat serta berbicara.

Padahal sesungguhnya hal itu merupakan hak asasi dari setiap mahluk yang diberikan akal pikir, hati nurani dan masih hidup di dunia yang fana ini.

Janganlah terlalu bodoh untuk meyakini sesuatu yang tidak kita pahami. Apalagi sampai mengagung-agungkan sesuatu yang nantinya malahan akan mempersulit kehidupan dari diri kita sendiri.

Lebih lagi jikalau sampai mengkhianati para Pahlawan Bangsa dan Negara yang telah mengorbankan darah serta nyawanya demi berdirinya Bangsa sekaligus Negara, Republik Indonesia, kita yang tercinta ini.

Bangsa dan Republik Indonesia, Sang Saka Merah Putih, Demokrasi, Ideologi Pancasila, Sumpah Pemuda serta Bhinneka Tunggal Ika adalah "Harga Mati". Tidak boleh dan tidak bisa diabaikan, dipungkiri, diganti, dirubah apalagi dikhianati.

Segeralah menghapus dari pertemanan siapapun yang ingin merusak kemajuan, kemakmuran, kejayaan, kesejahteraan, keunggulan dan persatuan serta kesatuan dari Bangsa sekaligus Negara kita yang tercinta ini.

Janganlah ragu, lebih lagi takut untuk menjaga, mempertahankan serta membela Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini.

Sebab sebenarnya hal itu adalah jihad yang sesungguh-sungguhnya seperti yang dulu pernah dilakukan oleh para Pahlawan Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini.

Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Rabu, 25 Oktober 2017

Sesungguhnya Rumah adalah Intisari dari Kehidupan.

Marilah kita belajar untuk lebih mencintai keluarga lagi.

Luangkanlah waktu untuk mencurahkan seluruh perhatian, pengertian, kepedulian, dukungan, cinta, kasih dan sayang yang secara tulus serta ikhlas kepada setiap insan yang ada di dalam keluarga (rumah tangga) kita sendiri.

Utamakanlah selalu kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan, keceriaan dan kebersamaan bagi seluruh isi keluarga (rumah tangga) melebihi apapun.

Sebab sesungguhnya keluarga (rumah tangga) itu adalah Harta yang Paling Berharga.

Dan jikalau keluarga (rumah tangga) itu diibaratkan sebagai sebuah Rumah, maka haruslah senantiasa dijaga, dirawat, dilindungi, diayomi serta dipelihara dengan yang sebaik-baiknya.

Karena,
Rumah adalah tempat kita untuk berteduh dan berlindung.
Rumah adalah tempat kita untuk melatih kepribadian dan kebiasaan.
Rumah adalah tempat kita untuk menanamkan kebajikan dan kebijaksanaan.
Rumah adalah tempat kita untuk mencurahkan cinta, kasih dan sayang.
Rumah adalah tempat kita untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan.

Serta sebab sesungguhnya Rumah adalah Intisari dari Kehidupan yang ada di dunia yang fana ini.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Hak Mutlak milik DiriNya.

Disamping senantiasa berbuat kebajikan, kewajiban kita sebagai individu yang beragama adalah menyampaikan kepada siapapun agar mereka selalu menyembah cuma Tuhan YME semata.

Tidak perlu memaksakan cara kita kepada mereka. Sebab yang tahu kebenaran dari cara itu hanyalah Tuhan YME saja. Jadi biarkanlah mereka mencari cara yang paling tepat sekaligus cocok untuk dirinya sendiri.

Kita cukup menyampaikan dan mengajarkan niat serta tujuannya, yakni "cuma karena, dari, untuk dan kepada Tuhan YME belaka".

Selebihnya, biarkanlah Tuhan YME sendiri yang memberikan Hidayah dengan membimbing dan menunjukkan cara yang terbaik untuk diri mereka masing-masing. Sebab hal tersebut memanglah Hak Mutlak yang hanya milik DiriNya semata.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Tujuan yang Sempit.

Oleh sebab kita terlalu sering memanfaatkan, mengeksploitasi, mengait-ngaitkan, berlebih-lebihan dan mempermasalahkan Agama terutama hanya di mulut saja, maka sesuatu yang seharusnya bersifat amat sangat sakral serta urusan pribadi ini, bahkan dibuat menjadi bahan untuk berdebat juga urusan umum pula.

"Sehingga bukannya karena keyakinan, keimanan, kecintaan, kepasrahan, ketaatan, ketakwaan dan kepatuhan diri kita sendiri kepada Tuhan YME (vertikal) yang berdampak positif lagi baik serta benar secara langsung. Yaitu yang berupa rasa cinta, kasih dan sayang terhadap seluruh benda CiptaanNya (horizontal)".

Namun malahan cuma menjadi hubungan antara sesama manusia (horizontal) belaka yang dipaksakan. Dengan mencatut dan menyalah-gunakan Nama Suci dari Tuhan YME, hanya untuk tujuan yang sempit semata. Yaitu membuat kesan seolah sebagai pengikut yang paling setia, agar bisa mendapatkan keuntungan.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Rabu, 18 Oktober 2017

Jawabannya Hanya dari Tuhan YME Sendiri Semata.

Apa yang anda cari di dalam kehidupan dunia yang fana ini, tidak akan pernah bisa didapatkan jawabannya di dalam Agama apapun.

Meskipun telah anda cari-cari dan agung-agungkan serta berikan seluruhnya kepada Agama tersebut, sampai secara berlebih-lebihan.

Karena Agama cuma sebuah cara dan jalan belaka, yang tidak bisa memberikan jawaban apa-apa.

Seluruh jawabannya itu hanya bisa anda dapatkan dari Tuhan YME sendiri semata.

Tatkala anda sudah sungguh-sungguh mencari dan mengagungkan serta memberikan sepenuhnya dengan iman yang sekuat-kuatnya cuma kepada DiriNya saja (melalui cara dan jalan itu tadi). Sekaligus dengan kebajikan yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh benda yang telah diciptakan OlehNya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Yang Mana yang Harus Didahulukan?

Sebagai seorang Warga Negara, kita wajib mematuhi Peraturan Negara.
Tetapi sebagai Insan Beragama, kita harus menjalankan Perintah Agama.

Yang mana yang harus didahulukan?

Seluruh Negara yang Berketuhanan pastilah membuat Peraturan-peraturan Negara dengan berdasarkan kepada Norma, Etika dan Akidah yang ada di dalam masyarakatnya. Sehingga peraturan yang ada di dalam Negara tersebut, pastinya bernapaskan dan sejalan dengan Perintah Agama.

Jadi menjalankan Peraturan Negara, sama dengan menjalankan Perintah Agama. Atau dengan kata lain, bahwa keduanya bisa dijalankan bersama-sama.

Bagaimana seandainya ada Peraturan Negara yang tidak sejalan dengan Perintah Agama?

Untuk hal-hal yang bersifat Umum, berlakukanlah Peraturan Negara. Karena hal itu adalah hubungan antara kita dengan sesama mahluk CiptaanNya.

Tetapi untuk hal-hal yang bersifat Pribadi / Khusus (diri kita sendiri), jalankanlah Perintah Agama. Sebab hal itu adalah hubungan antara kita dengan Sang Maha Pencipta.

Kita tidak hidup sendirian di Negara ini ataupun di Negara lain manapun.
Hargai dan hormatilah orang lain serta Keyakinannya yang sesuai dengan ajaran dari Agama kita masing-masing.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 15 Oktober 2017

Dianggap Sebagai Golongan Orang Yang Munafik.

Jangan mengaku suci, kalau perbuatannya masih bejad.
Jangan mengaku mulia, kalau perbuatannya masih hina.
Jangan mengaku tinggi, kalau perbuatannya masih rendah.
Jangan mengaku benar, kalau perbuatannya masih salah.
Jangan mengaku bersih, kalau perbuatannya masih kotor.
Jangan mengaku tulus, kalau perbuatannya masih pamrih.
Jangan mengaku pintar, kalau perbuatannya masih bodoh.
Jangan mengaku pemenang, kalau perbuatannya masih pecundang.

Kalau cuma mengaku-ngaku saja, memang tidak ada yang melarang.
Namun orang lain tetap yang akan selalu menilainya dan itu adalah hak mereka.

Tetapi kalau ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, maka siap-siaplah dianggap sebagai golongan orang yang munafik.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Rabu, 11 Oktober 2017

Sejujurnya Anda Bukanlah Korban Yang Pertama.

Apabila anda termasuk orang yang tidak pernah berkecimpung di dunia politik, tetapi memiliki modal yang lebih (harta kekayaan, ilmu pengetahuan, tampang rupawan, gelar bangsawan dll) serta suatu ketika secara kebetulan bersinggungan dengan orang-orang dari dunia politik, maka seketika bakalan terkesima sekaligus takjub. Sebab ternyata banyak orang yang mengagumi, dapat melihat kelebihan dan menjadi begitu memuja, bahkan fanatik terhadap diri anda.

Mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan dengan dukungan dan dorongan penuh, masif lagi sistematis serta saling berbagi peran juga fungsinya yang secara terpadu pula supaya anda tertarik sekaligus bersedia untuk ikut terjun ke dalam dunia politik bersama dengan mereka.

Permainan peran dan fungsi melalui berjuta-juta buaian kata-kata ini begitu cantik sekaligus rapinya, sehingga anda pastinya bakalan terlupa, terlena serta tidak terpikirkan lagi untuk mengamati apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Anda akan "merasa" amat sangat yakin pada kemampuan yang rasanya "sudah" dimiliki begitu lama (bahkan sejak masih di dalam kandungan), namun "tidak disadari".

Dan bakalan sungguh-sungguh berterima kasih kepada mereka, karena menganggap telah berhasil membuka pikiran, kesadaran serta wawasan atas potensi ataupun "bakat terpendam" yang rasanya sudah anda miliki sejak janin.

Kemudian anda akan berpikir bahwa politik itu hanyalah hal yang mudah, sederhana dan sepele belaka serta telah amat sangat menguasainya.

Ketahuilah bahwa politik adalah politik dan semenjak manusia ada serta selama manusia ini masih ada, maka politikpun pastinya juga bakalan masih tetap ada.

Ketahuilah pula bahwa sebenarnya politik merupakan sebuah permainan kelompok, bukannya permainan perorangan. Caranya adalah dengan membagi peran dan fungsi dari pribadi-pribadi yang tergabung di dalamnya untuk mencapai suatu "Tujuan" tertentu.

Sehingga anda tidak akan pernah menyadari permainan ini, sampai pada saat sudah tercebur ke dalamnya dan telah kehilangan banyak hal serta tidak bisa "melepaskan diri" darinya.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya politik merupakan sifat dasar manusia untuk memenangkan kelompoknya sendiri. Agar kelompoknya sendiri dapat mengungguli kelompok-kelompok yang lain, sekaligus memerintah kelompok yang lain cuma demi keuntungan kelompoknya sendiri saja. Tentunya hal tersebut bertujuan untuk memakmurkan kehidupan dari pribadi-pribadi yang tergabung di dalam kelompok tersebut.

Dan ketahuilah bahwa sejujurnya anda bukanlah korban yang pertama. Tetapi sesudah membaca tulisan saya ini, semoga anda menjadi korban yang terakhir.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Selasa, 10 Oktober 2017

Bakat dan Kemampuan.

Pada titik tertentu, kita akhirnya bisa menyadari bahwa setiap orang memiliki bakat dan kemampuan masing-masing yang berbeda-beda.

Bakat dan kemampuannya itu bukanlah karena keinginan dari dirinya sendiri. Tetapi oleh sebab takdir yang sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta kepadanya.

Hormati, hargai, syukuri, tekuni dan kembangkanlah terus segala hal yang telah dititipkan OlehNya kepada diri kita sendiri. Agar hal tersebut bisa senantiasa menjadi manfaat dan kebaikan bagi seluruh CiptaanNya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Tak Lebih dan Tak Kurang.

Disaat sedang mengagumi diri kita sendiri atas kelebihan yang dimiliki, maka disitulah kelebihan dari orang lain terlewati.

Dan disaat sedang mengagumi diri orang lain atas kelebihan yang mereka miliki, maka disitulah kelebihan dari diri kita sendiri terlintasi.

Janganlah terlalu mengagumi kelebihan, tetapi perbaikilah kekurangan. Sebab kita semuanya adalah manusia biasa yang tak lebih dan tak kurang.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Senin, 09 Oktober 2017

Menutupi Hati Nurani Sendiri.

Semua manusia pastilah memiliki hati nurani. Dan di dalam setiap hati nurani pastinya terdapat perasaan cinta, kasih serta sayang.

Masalahnya, seringkali kita malahan menutupi hati nurani sendiri dengan selimut yang berupa hawa nafsu dan kepentingan pribadi.

Buka dan buanglah selimut yang menutupi hati nurani kita sendiri itu.

Serta curahkanlah seluruh perasaan yang berupa cinta, kasih dan sayang yang ada di dalam hati nurani tersebut dengan sepenuhnya.

Agar segala bentuk dari hawa nafsu dan kepentingan pribadi yang ada di dalam hati nurani berbalik menjadi yang terselimuti.

Sehingga hidup di dunia yang fana ini akhirnya menjadi lebih baik, indah dan bahagia.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 08 Oktober 2017

Mempelajari Tanda-tanda.

Ada baiknya jikalau kita ini mau mempelajari tanda-tanda.

Terutama apabila yang diatas sudah tidak mau mempedulikan yang di bawah dan yang kaya raya selalu ingin pamer serta serakah. Padahal yang miskin telah tercekik dan sulit untuk bernapas.

Sehingga terjadi kesenjangan yang amat sangat mendalam. Dan akhirnya kesenjangan yang amat sangat mendalam inilah yang lambat-laun bakalan mendatangkan sebuah Bencana yang nyata.

Pelajarilah senantiasa tanda-tanda, agar kita bisa selamat!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Bermanfaat yang Secara Nyata.

Ada saatnya bagi kita untuk memikirkan orang lain, tetapi juga harus ada pula saatnya bagi kita untuk memikirkan diri sendiri.

Di dalam hidup ini segala sesuatu itu haruslah seimbang. Meskipun untuk bisa menyeimbangkan, tentunya dibutuhkan waktu dan proses belajar terlebih dahulu.

Solusi yang paling terbaik adalah wajib untuk memajukan diri kita sendiri terlebih dahulu. Supaya nantinya bisa memajukan orang lain dan bermanfaat yang secara nyata.

Karena tanpa bisa bermanfaat yang secara nyata, maka sebuah Pemikiran hanya akan menjadi sebuah retorika belaka dan cuma bahan cemohan bagi orang lain kepada diri kita sendiri saja.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Siapakah Diri Kita yang Sesungguhnya.

Orang jahat pastinya suka merusak kebahagiaan milik orang lain. Karena di dalam hatinya terdapat ketidak-puasan, kepahitan, kebencian, penyakit dan kedengkian yang selalu membakarnya.

Sedangkan orang baik pastinya suka membangun kebahagiaan milik orang lain. Sebab di dalam hatinya terdapat syukur, cinta, kasih, sayang dan kebajikan yang senantiasa menyejukkannya.

Siapakah diri kita yang sesungguhnya, saya dan anda kesemuanya?
Lihatlah dari hasil perbuatan yang telah kita lakukan!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Saya Sudah Muak!

Maaf, mulai malam ini saya akan menghapus dari pertemanan kepada siapapun yang menggunakan Media Sosial untuk Kampanye Hitam, apalagi yang menggunakan SARA sebagai senjatanya.

Ini cuma urusan politik sesaat belaka dan hanya untuk kepentingan orang-perorang atau kelompok tertentu saja. Bukan untuk kepentingan Negara apalagi Bangsa.

Negara kita Dasarnya adalah Pancasila. Dan Bangsa kita adalah Bangsa Besar yang memiliki Budaya Adiluhung, bukan Jahiliyah yang menghalalkan segala cara.

Kalau takut tidak bisa korupsi lagi, maka hentikan kebiasaan korupsinya itu. Bukan adu sana-adu sini, hujat sana-hujat sini untuk mengalihkan dan menutupi korupsinya.

Apalagi korupsi itu sama dengan mencuri, yang haram hukumnya menurut agama apapun. Duit dari hasil korupsi, haram hukumnya untuk menafkahi diri sendiri apalagi anak dan istri.

Sumber dari segala kerusakan yang terjadi di Negara kita yang tercinta ini adalah korupsi. Hampir semua orang yang ingin menjadi pejabat, bukan karena ingin berbuat kebaikan, tetapi ingin menjadi kaya-raya.

Kaya-rayanya itu dari mana kalau bukan dari hasil korupsi?! Supaya korupsinya bisa selalu lancar dan aman tentunya harus bagi-bagi, maka dibuatlah kelompok sendiri untuk bisa saling berbagi.

Ada orang yang tahu, tetapi tidak mau ikut. Namun banyak orang yang tidak mau tahu, tetapi yang penting ikut mendapatkan bagian dari hasil korupsi itu. Makanya amat sangat sulit sekali untuk diberantas.

Dan akhirnya Negara kita yang bangkrut, serta Bangsa kita yang tidak bisa maju apalagi untuk menjadi makmur lagi sejahtera.

Hanya karena perilaku picik dan licik dari sekelompok orang yang sudah sangat terobsesi oleh harta-kekayaan.

Sekali lagi saya akan menghapus dari pertemanan siapapun yang melakukan kampanye hitam untuk membodohkan masyarakat awam.

Biarkan saja mereka berkelompok sendiri, sekaligus menjadi bertambah bodoh dan serakah sendiri bersama kelompoknya sendiri.

Sesama tukang gunjing dan tukang fitnah, silahkan berkumpul untuk saling menggunjing dan memfitnah. Saya akan berkumpul dengan orang yang baik, lurus dan normal saja.

Hindarilah perdebatan, sebarkanlah kebaikan, jauhilah keburukan. Terima kasih banyak atas perhatiannya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Sabtu, 07 Oktober 2017

Tidak Berlaku Istilah "Katanya"!

Belajar di sekolah itu pastilah ada Bukunya, bukannya cuma asal "Katanya" Pak Guru saja.

Pak Guru juga mengajarkan pelajaran tersebut berdasarkan pada Buku pula. Jadi tidak mungkin bertentangan ataupun tidak sesuai, terkecuali apabila beliau sedang lupa.

Jikalau tertambahkan ataupun terkurangi oleh sebab kemampuan dari daya ingat maupun karena pola pikir dan sudut pandangnya sendiri yang terbatas, maka hal itu amatlah sangat manusiawi.

Permasalahannya adalah bagaimana kita bisa mengetahui seandainya Pak Guru sedang melakukan kesalahan atau kekhilafan atau bertentangan ataupun tidak sesuai dengan Buku, apabila tidak pernah membaca dan mempelajari Buku tersebut?

Pak Guru juga seorang manusia biasa yang tidak bakalan pernah luput dari dosa, kesalahan dan kekhilafan pula.

Oleh sebab itu baca dan pelajarilah Buku tersebut. Agar bisa mengetahui manakala terjadi kesalahan ataupun kekhilafan dari Pak Guru.

Tanpa pernah membaca dan mempelajarinya, maka kita tidak akan pernah tahu jikalau terjadi kesalahan ataupun kekhilafan.

Padahal suatu saat nanti, diri kita sendirilah yang bakalan diminta pertanggung-jawaban atas segala sesuatu hal yang pernah dilakukan. Dan pada saat itu, tidak berlaku istilah "Katanya"!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jaman Sudah Berubah, Jangan Korupsi!

Kalau kita tidak ikut korupsi, kenapa harus takut terhadap pemberantasan korupsi?

Korupsi itu biang masalah utama di Negara kita yang tercinta ini, apa masih tetap mau terus dipelihara?

Cari jabatan dan posisi cuma untuk korupsi itu sudah bukan jamannya lagi.

Tidak heran kalau yang sudah terbiasa melakukan hal itu, sekarang menjadi ketakutan karena khawatir tertangkap dan tidak bisa melakukannya lagi.

Adu-domba SARA yang dijadikan senjata ampuhnya.
Jaman sudah berubah, jangan korupsi!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Kelak Pengikutnya Akan Terbagi Menjadi 2 Golongan.

Golongan I.
Yang menyembah kepada Tuhan YME semata dengan mengikuti pola pikir yang telah diajarkan olehnya, berdasarkan pada Ayat-Ayat Suci yang berasalkan dari Wahyu Allah.

Golongan II.
Yang menyembah dirinya dengan mengikuti doktrin yang diajarkan oleh alirannya sendiri, berdasarkan pada pola pikir yang berasalkan dari akal-pikir para pendirinya belaka.

Golongan II ini seperti yang telah terjadi pada kaum-kaum sebelumnya. Yaitu kaum yang mengganti Ayat-Ayat Suci dengan ajaran yang berdasarkan pada pola pikir yang berasalkan dari akal-pikir para pendiri Alirannya sendiri saja.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jumat, 06 Oktober 2017

Kita Tidak Terlibat di Dalamnya.

Kapitalisme musuh bebuyutan bagi Komunisme dan Komunisme juga musuh bebuyutan bagi Kapitalisme pula.

Pengikut Kapitalisme amat membenci Komunisme dan pengikut Komunismepun juga sangat membenci Kapitalisme pula.

Perang abadi dari kedua ideologi milik dari Bangsa Asing ini, akan terus-menerus berlangsung di sepanjang masa.

Namun kita tidak terlibat di dalamnya. Kita anti dan memusuhi keduanya, serta keduanya juga anti sekaligus memusuhi kita pula.

Ideologi kita cuma ada satu saja, yaitu Pancasila dan tidak boleh menduakannya.

Pancasila adalah ideologi sekaligus asas tunggal yang sudah ditetapkan oleh Bapak Pendiri Bangsa dan Negara. Serta hanya Bangsa dan Negara kita saja yang memilikinya.

Khas serta Asli milik dari Bangsa dan Negara kita sendiri. Bukannya tiruan dari Bangsa Asing, apalagi Negara lain.

Pancasila tidak bakalan pernah tergantikan oleh ideologi apapun. Dan kita juga tidak akan pernah membela ideologi manapun pula, terkecuali cuma Pancasila semata.

Bangsa Indonesia selalu setia hanya kepada Pancasila saja, sampai dengan nanti pada akhir jaman.

Karena itu adalah Amanah, Wasiat sekaligus Warisan dari seluruh Pahlawan yang telah gugur disaat berjuang demi kejayaan Bangsa dan Negara kita yang tercinta.

Disaat permusuhan antara Kapitalisme dan Komunisme sedang memuncak, disaat itulah para Pancasilais Sejati bersatu untuk membangun Bangsa dan Negara yang tercinta ini.

Biarkanlah Kapitalisme dan Komunisme hancur oleh sebab keserakahannya sendiri, berikut dengan para Antek-anteknya. Kita tetap bakalan terus menancapkan, menguatkan dan mengembangkan Pancasila ke seluruh penjuru dunia.

"Bhinneka Tunggal Ika, Republik Indonesia.
Tan Hana Dharma Mangrwa, Pancasila".

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Rabu, 04 Oktober 2017

Itulah TNI, Tentara Nasional Indonesia.

Penjaga Nusa Bangsa nan sejati.
Selalu teguh setia sampai raga mati.
Panggilan jiwa pejuang gagah berani.

Pengawal Pancasila yang murni.
Tiada pernah mendua walau dalam hati.
Mengabdi tanpa adanya pamrih pribadi.

Derap langkahnya menggetarkan bumi.
Tegas sikapnya mengharumkan negri sendiri.

Pelaku Sapta Marga nan hakiki.
Ikatan suci sampai dengan ajal nanti.
Pedoman demi damainya Ibu Pertiwi.

Penegak Merah Putih yang abadi.
Satria penuh wibawa namun rendah hati.
Tujuan mulia harapan Bapak Pendiri.

Sumpah Prajurit menancapkan bhakti.
Jujur sifatnya teladankan budi pekerti.

Itulah TNI, Tentara Nasional Indonesia.
Selalu berjaya di Darat, Laut dan Udara.
Menggalang kekuatan demi Nusantara.
Kibarkan Bendera Pusaka di seluruh dunia.

"Dirgahayu 72 Tahun Tentara Nasional Indonesia, Tri Dharma Eka Karma".

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Senin, 02 Oktober 2017

Hanyalah Sebuah Titipan sekaligus Suatu Ujian.

Saat ini di tengah kesibukan diri untuk mencukupi kebutuhan hidup yang semakin lama semakin tidak terjangkau, membuat komunikasi di dalam rumah tangga menjadi hal yang kurang mendapatkan perhatian.

Setiap orang berjuang dengan sekuat tenaga untuk bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya masing-masing. Dan dengan amat sangat terpaksa, harus rela untuk mengorbankan keharmonisan yang semestinya selalu ada serta terjaga di dalam rumah tangganya.

Menjaga cinta, kasih, sayang, perhatian, pengertian, kepedulian, dukungan dan hubungan yang harmonis lagi romantis di dalam rumah tangga dengan salah satu cara, yaitu berkomunikasi secara langsung, mesra, terbuka, jujur, apa adanya serta teratur sudah menjadi hal yang amat sangat sulit dilakukan pada saat ini.

Semua orang seakan-akan sibuk dengan dirinya sendiri-sendiri dan urusan pribadinya masing-masing. Sehingga tidak ada lagi keceriaan, apalagi kebersamaan yang indah di dalam rumah tangganya.

Harta kekayaan yang seharusnya cuma menjadi alat penunjang untuk mencapai kebahagiaan di dalam berumah tangga saja, kini telah berbalik arah menjadi tujuan utama dari ataupun di dalam berumah tangga.

Media Sosial semacam Facebook, Twitter, Line, Instagram dan lain-lain malahan menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati yang tidak tersalurkan di dalam rumah tangganya. Oleh sebab adanya perubahan dari tujuan utama dan keterpaksaan, karena keadaan tersebut.

Akhirnya terciptalah jarak yang menjadi jurang pemisah di dalam rumah tangganya dan berujung pada perpisahan yang menyedihkan serta menyakitkan hati bagi seluruh keluarga yang berada di dalamnya.

Utamakanlah kebahagiaan di dalam rumah tangga, syukurilah segala hal yang ada, jalinlah komunikasi yang baik lagi mesra dan ingatlah selalu bahwa harta kekayaan itu bukanlah hal yang paling utama. Lebih lagi yang menjadi penentu dari kebahagian hidup di dunia yang fana ini.

Namun harta kekayaan itu hanyalah sebuah titipan sekaligus suatu ujian dari Sang Maha Pencipta semata, terutama bagi umat manusia yang sungguh-sungguh mengaku telah beriman kepada DiriNya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---