Selasa, 20 Desember 2016

Hanya Mengutamakan Tuhan YME Semata.

Hidup di dunia yang fana ini bukanlah untuk Agama, tetapi untuk Berketuhanan kepada Yang Maha Esa.

Agama menuntun kita agar dapat berlaku dengan benar, jujur, adil, lurus, baik dan bijaksana demi terciptanya kedamaian bagi seluruh isi Alam Semesta.

Agama silahkan dipilih yang manapun, yang sesuai dengan hati nurani dan pola pikirnya masing-masing. Namun Tuhannya tetaplah cuma satu saja, yaitu Tuhan YME.

Jikalau segala sesuatu hal selalu dikait-kaitkan dengan Agama, lalu dimanakah letak Tuhan YME itu sendiri akhirnya berada di dalam diri kita? Padahal keberadaan Tuhan YME itulah intisari dari Beragama.

Tuhan YME-lah yang menciptakan Agama, bukannya Agama yang menciptakan Tuhan YME. Artinya bahwa Tuhan YME-lah yang harusnya selalu lebih diutamakan keberadaanya di dalam diri kita masing-masing, bukannya malahan sebaliknya.

Sehingga hidup di dunia yang sementara ini bukannya lagi untuk mengutamakan Agama dan mencari perbedaannya. Tetapi hanya untuk mengutamakan Tuhan YME semata melalui Agama dan mencari persamaannya.

Agama diciptakan OlehNya supaya umat manusia bisa saling tahu, mengenal dan berlomba-lomba di dalam berbuat kebajikan serta selalu ingat, dekat, cinta juga setia pula cuma kepada DiriNya belaka sekaligus hanya MenyembahNya saja.

Bukanlah orang yang paling Beragama yang diridhoi OlehNya. Tetapi orang yang paling teguh iman dan takwanya, yang paling rajin doa dan sujudnya, yang paling adil dan lurus hidupnya, yang paling ingat syukur dan sabarnya serta yang paling banyak sedekah dan kebajikannya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---