Minggu, 28 Oktober 2012

Pemuda.

Bagaikan pohon Pisang yang sebelum berbuah akan menumbuhkan tunas yang baru dan setelah buahnya matang lalu ditebang oleh Sang Pemilik maka tunas yang baru itu akan menggantikan pohon sebelumnya serta begitu juga yang terjadi selanjutnya, demikian pula dengan keberadaan Pemuda. Pemuda adalah penerus dari generasi yang sebelumnya dan harus siap dengan kondisi yang sama atau malah lebih baik dari pendahulunya. Pemuda yang merupakan penerus estafet dari tugas dan tanggungjawab dalam Berbangsa dan Bernegara harus mampu untuk selalu peduli serta kritis terhadap perkembangan Negara.  Dominasi golongan tua yang pasti akan berganti ke golongan muda harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar arah kebijakan dan tujuan tidak berubah.
Arah dan tujuan seperti yang telah diletakan oleh founding fathers harus ditancapkan sejak awal agar Harapan serta Cita-cita yang diamanahkan tidak diselewengkan apalagi dirubah. Kehidupan yang akan selalu berjalan penuh dengan dinamika apalagi pertambahan penduduk yang semakin tidak terkendali pasti akan menimbulkan banyak problematika di masa yang akan datang. Peran Pemuda saat ini sangatlah penting demi kelangsungan kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang sesuai dengan amanat dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Pancasila serta UUD ‘45. Tidak mudah untuk dapat memahami apalagi mengamalkan esensi dari 3 hal tersebut, jika tidak dimulai sejak dini apalagi saat ini sudah tidak masuk dalam mata pelajaran yang ada di Sekolah.
Negara kita yang sangat berlimpah sumber kekayaan alamnya, padat penduduknya dan strategis letaknya, sudah lama menjadi incaran Negara lain. Negara-negara lain yang jikalau diistilahkan dalam bahasa Jawa yaitu Ngiler (menetaskan air liur atau tergiur) dengan anugerah dan karunia yang dititipkan kepada Bangsa Indonesia ini, amat sangat ingin menguasai Negara kita. Bukan hanya menguasai sumber kekayaan alamnya saja, tetapi juga penduduknya yang padat termasuk pola pikir dan gaya hidupnya. Pola pikir kita dikuasai agar kita bisa dijadikan boneka/alat untuk kepentingan mereka sedangkan gaya hidup kita dikuasai untuk dijadikan pasar raya dari industri mereka. Lengkap sudah kepentingan Negara lain pada Negara kita tapi kita tidak menyadarinya.
Sejarah Bangsa kita sudah membuktikan bahwa Negara kita pernah dijajah dan saat itu memang cara Penjajahan masih terang-terangan atau secara fisiknya. Tetapi sesuai dengan perkembangan peradaban manusia yang telah lebih menghargai lagi nilai-nilai kehidupan manusia, baik secara pribadi/individu maupun kelompok atau Negara maka lebih halus serta tidak tampak sistematika Penjajahan yang dilakukan terhadap Negara lain. Kemajuan didalam sistem Penjajahan ini harus mulai disadari oleh Bangsa kita terutama generasi muda sebagai penerus dari perjuangan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita Proklamasi. Kita dulu sudah pernah dijajah sangat lama dan dengan tekad yang bulat serta bersatu-padu berjuang untuk merdeka jadi jangan sampai bisa dijajah lagi.
Negara kita tidak boleh tergantung kepada luar negeri terutama dalam masalah pangan juga gaya hidup. Kita harus mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan didalam negeri dan juga memiliki gaya hidup sendiri, karena 2 hal itu adalah yang paling sangat utama. Jika dalam hal pangan kita tergantung dengan luar negeri maka akan sangat mudah bagi Negara Asing untuk menekan kita, begitu juga dengan gaya hidup. Oleh karena itu, generasi muda sekarang harus mempunyai daya pikir yang panjang dan kreatifitas yang tinggi. Negara harus bisa membuat kebijakan yang dapat memacu dan memicu pikiran serta kreatifitas generasi muda juga sekaligus memfasilitasinya. Ke depan, Bangsa ini adalah milik Pemuda dan Pemuda harus dipersiapkan/dikader sedini mungkin.

Segala hal yang dibawa masuk ke dalam Negara kita oleh pihak asing, sebenarnya hanya sebuah jargon atau alat propaganda belaka. Mereka sengaja mempengaruhi otak atau cara berpikir kita agar bisa dikendalikan, inilah cara penjajahan modern. Bukan lagi fisik yang mereka kuasai tapi pikiran dan pemikirannya, cerdik serta tidak terlihat namun tetap saja merugikan. Pemuda ialah Harapan juga sekaligus Tumpuan setiap Bangsa, begitu pula dengan Pemuda kita. Pemuda harus mampu memperbaiki kekurangan dan kesalahan masa lalu, sekaligus mewujudkan harapan serta cita-cita dari Founding Fathers. Semoga kelak Pemuda Indonesia mampu merubah segala bentuk Penjajahan yang ada di muka bumi ini termasuk penjelmaannya menjadi sebuah kerjasama yang saling menghormati, menghargai dan menguntungkan antara sesama penduduk/saudara Sebumi.
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 21 Oktober 2012

Bantuan Kesejahteraan Hari Tua LVRI.

Kota Surabaya yang dikenal luas sebagai Kota Pahlawan adalah kota yang penuh dengan sejarah perjuangan sekaligus juga barometer bagi Kota-kota lain di Indonesia. Sebagai kota yang saat ini berkembang sangat pesat, Surabaya harus selalu bisa menjadi tauladan baik di Indonesia sendiri maupun di mata dunia Internasional. Kota Surabaya yang sudah melekat sangat erat dengan citra Kepahlawanan tentu harus selalu menjunjung tinggi, menghormati dan menghargai para Pejuang Bangsa yang telah mempertaruhkan jiwa raga baik dalam mendirikan, mempertahankan ataupun membela Negara. Pejuang Bangsa yang sebagian besar tergabung dalam wadah Legiun Veteran Republik Indonesia dan saat ini telah berusia tua sangat layak untuk mendapat perhatian khusus.
Legiun Veteran Republik Indonesia yang merupakan aset sekaligus pelaku sejarah Bangsa harus selalu dijaga keberadaan dan kesejahteraannya. Hal tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab dari Pemerintah Pusat saja tetapi juga Pemerintah Daerah tempat beliau-beliau berdomisili. Ialah menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Pemerintah Kota jika para Pejuang Bangsa bermukim di kota tersebut. Disamping kekuataan dan kekompakannya yang riil juga sebagai pelaku sejarah yang dapat dijadikan suri tauladan bagi generasi muda yang ada serta pula pengalaman hidupnya sangat berdaya-guna untuk dijadikan pelajaran berharga oleh siapa saja. Para Pejuang Bangsa ini tentunya sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi tetapi kita harus selalu mengingat jasa mereka.
Dan dalam rangka mengingat serta membalas jasa atas pengorbanan terhadap Nusa Bangsa yang telah beliau-beliau berikan itu, sudah seharusnya jika Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Kota Surabaya yang merupakan Kota Pahlawan memberikan bantuan kesejahteraan hari tua bagi para Pejuang Bangsa yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia dan berdomisili di Kota Surabaya. Bantuan Kesejahteraan Hari Tua LVRI dan janda LVRI ini dapat diberupakan benda seperti sembako, kendaraan bermotor, tempat tinggal ataupun dana / uang. Mungkin uang akan lebih tepat, sebab uang akan bisa membantu untuk mewujudkan barang-barang yang belum terpenuhi. Besarnya bantuan yang akan diberikan tentunya tergantung kepada Pemerintah Kota.
Mungkin saat ini sudah ada bantuan-bantuan yang diberikan kepada para Pejuang Bangsa, tetapi akan lebih sangat bijaksananya apabila kita mampu mensejahterakan dan membahagiakan dihari tua mereka. Kota Surabaya ialah barometer dari Kota-kota lain di Indonesia, akan menjadi suatu kebanggaan jikalau Surabaya bisa selalu membuat gebrakan yang akan ditiru oleh Kota-kota lain di Indonesia sekaligus menjadi Tauladan. Terlepas daripada itu semua, sudah menjadi kewajiban dan keharusan kita semua untuk selalu menjunjung, menghormati dan menghargai para Pejuang Bangsa kita. Di hari tua mereka ini, dengan pengorbanan yang telah diberikan dan juga telah kita semua nikmati, jikalau bukan kita yang mengingat dan membalas jasa mereka, maka siapa lagi?!
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Minggu, 14 Oktober 2012

Surabaya Navy Open Days.

Jawa Timur khususnya Kota Surabaya yang merupakan sentral dari kekuatan pertahanan untuk seluruh wilayah bagian Timur Indonesia terutama Angkatan Laut, memiliki daya tarik tersendiri. Wilayah Negara kita yang sebagian besar terdiri dari lautan dan pulau harus dijaga kekayaannya, Angkatan Laut yang harus menjaga pertahanan sekaligus keamanan di laut juga didaerah sekitar laut memiliki peralatan yang unik dan langka untuk orang awam. Peralatan-peralatan yang tidak umum, unik dan langka untuk orang awam ini bisa menarik perhatian juga keingin-tahuan yang berharga. Potensi yang tidak dimiliki oleh daerah lain ini, haruslah mampu dimanfaatkan untuk kebaikan dari semua pihak, baik kebaikan Angkatan Laut, masyarakat maupun Pemerintah Kota.
Surabaya Navy Open Days adalah sebuah pameran peralatan dan senjata militer yang dilakukan bersama antara TNI Angkatan Laut dan Pemerintah Kota Surabaya. Pameran ini bertujuan untuk mengakrabkan masyarakat umum dengan TNI khususnya Angkatan Laut, menciptakan tempat rekreasi yang bermanfaat dan berdaya-guna tinggi, menambah ilmu pengetahuan, kebanggaan dan kecintaan masyarakat umum terhadap kehidupan laut / maritim, menambah daerah tempat wisata di Jawa Timur khususnya Kota Surabaya serta pastinya pula menambah PAD dari Kota Surabaya sekaligus Angkatan Laut sendiri. Kegiatan ini bisa menampilkan seluruh peralatan dan senjata dari kekuatan pertahanan yang ada di Jawa Timur baik AL, AD, AU ataupun luar negeri.
Tidak hanya pada peralatan dan senjata Angkatan Laut saja tapi dari seluruh Angkatan yang ada di Jawa Timur sekaligus bisa juga ditambahkan dari negara-negara sahabat yang berkenan untuk ikut bergabung dalam menyemarakkan kegiatan ini. Jika tempat pameran mencukupi maka tidak peralatan militer saja namun nonmiliter yang berhubungan dengan maritimpun dapat ikut serta. Pameran ini bisa diadakan 1tahun sekali dalam beberapa hari (Jumat, Sabtu dan Minggu ataupun Sabtu dan Minggu saja) maupun beberapa kali dalam setahun. Tapi jika terlalu sering maka akan mengurangi rasa keingin-tahuan masyarakat umum juga bobot dari kegiatan pameran. Mungkin akan lebih baik jikalau diadakannya 1 tahun sekali saja tapi secara akbar, lengkap dan mendunia.
Adalah sangat penting dan strategis untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan atau mengajak masyarakat umum dalam rangka membangun pengetahuan tentang pentingnya suatu pertahanan sekaligus untuk membangun kekuatan bersama demi pertahanan Negara. Masyarakat yang pada umumnya hanya bisa melihat ditelevisi atau media lainnya, mendapat kesempatan untuk melihat langsung peralatan dan senjata yang dimiliki oleh Negara tentunya akan sangat bangga serta ikut peduli dengan perkembangan peralatan dan persenjataan untuk pertahanan Negara. Masyarakat yang harus selalu diayomi dan merasa terlindungi dari serangan ataupun pengaruh negatif pihak asing akan menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan kehidupan bernegara yang demokratis.
Sudah saatnya TNI menjalin keakraban dan membuka diri kepada masyarakat. TNI yang berasal dari rakyat dan akan kembali lagi menjadi rakyat adalah salah satu pilar utama Negara terutama dalam pertahanan Bangsa yang harus selalu melibatkan masyarakat umum agar terbangun suatu kekuatan yang menyeluruh dan terpadu didalam pertahanan Negara. Kehidupan masyarakat sipil yang bukan diartikan tidak boleh ada kekuatan militer didalamnya, sesungguhnya malah sangat memerlukan kerjasama yang erat antara militer dan masyarakat umum. Apalagi jika dilihat dari sejarah berdirinya TNI yang berbeda dengan sejarah berdirinya militer yang ada di Negara lain. TNI sebagai Pilar Negara yang pastinya memiliki jiwa Nasionalisme, Patriotisme dan Heroisme paling tinggi harus mampu menularkannya ke masyarakat umum demi tegaknya Demokrasi kita.
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---

Jumat, 05 Oktober 2012

Pertahanan Negara.

Beberapa tahun terakhir ini, Demokrasi yang telah lama dinantikan oleh masyarakat umum telah berkembang secara pesat. Berjalannya Demokrasi merupakan hal yang sangat positif bagi rakyat. Namun sayangnya, pemahaman akan arti Demokrasi yang sesungguhnya tidak serta merta dapat dipahami secara menyeluruh. Demokrasi hanya diartikan sepihak sebagai pola hidup sipil dengan mengesampingkan segala sesuatu yang dianggap tidak “berbau” sipil. Padahal yang sebenarnya Demokrasi adalah sebuah sistem terpadu dari penyatuan semua elemen yang ada didalam Negara dengan tujuan untuk mengutamakan kepentingan masyarakat umum demi kesejahteraan bersama atau dalam arti kata lain, kesejahteraan bagi seluruh Warga Negara Indonesia dimanapun berada.
Negara yang jikalau dikelompokan secara umum sesuai dengan tugas dan fungsi utamanya maka akan menjadi 5 (lima) unsur lembaga yang terpenting (Pilar), yaitu:
1.      Pemerintah / Penyelenggara Negara / Pelaksana Amanah Rakyat.
2.      Perwakilan Rakyat.
3.      Penegak / Pelaksana / Pengawas Hukum.
4.      Pertahanan Negara / TNI.
5.      Masyarakat Umum itu sendiri.
Adalah saling berkaitan 1 (satu) dengan yang lainnya, tidak dapat dibedakan apalagi dipisahkan. Demokrasi yang intinya berarti dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat tidak boleh dimaknai secara sempit. Karena Rakyat yang dimaksud ialah rakyatnya sendiri atau Warga Negara Indonesia dan kita semuanya ini adalah Warga Negara Indonesia. Tanpa sebuah kerjasama yang baik dan saling mendukung maka tidak akan terbangun suatu kekuatan, padahal kekuatan itu sangat penting bagi sebuah kedaulatan dan kedaulatan sangatlah penting bagi berkembangnya kehidupan Demokrasi.
Pertahanan Negara yang merupakan suatu kekuatan mutlak dan utamanya memang ada dipundak TNI adalah bagian yang terpenting dari kedaulatan sebuah Negara dan Kedaulatan Negara adalah bagian yang terpenting bagi berlangsungnya Demokrasi didalam Negara. Semua unsur harus bisa bekerja-sama serta saling mendukung demi Pertahanan Negara, terutama dari masyarakat umum. Masyarakat umum yang sejatinya adalah pemilik saham dari sebuah Negara haruslah terlibat dan proaktif didalam menjaga serta mengawasi jalannya Negara sesuai dengan tujuan dari Berdirinya Negara dan juga merupakan bagian dari Kekuatan Negara yang harus selalu dijaga Idealismenya. Masyarakat umum adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem Pertahanan Negara.
Demokrasi seharusnya dapat membangkitkan rasa nasionalisme, patriotisme dan heroisme pada jiwa dari setiap Warga Negara, terutama masyarakat umum. Sebab pada sistem Demokrasi yang sangat menghargai Hak Asasi dari tiap individu ini, masyarakat umum memiliki peranan dan hak yang paling tinggi. Rasa nasionalisme, patriotisme dan heroisme yang saat ini luntur, harus dapat segera dibangkitkan kembali supaya kekuatan Negara juga dapat terbangun dengan kokoh. TNI sebagai pilar dan pengemban tugas / penanggungjawab utama dalam Pertahanan Negara haruslah bisa bekerja-sama dengan masyarakat, begitu pula dengan masyarakat juga harus mau membantu TNI didalam menjaga Pertahanan Negara demi Kedaulatan dan kelangsungan hidup Demokrasi.
TNI juga merupakan Warga Negara Indonesia serta harus dapat hidup dengan secara Demokratis jikalau berada dilingkungan masyarakat umum. Sebagai Warga Negara Indonesia TNI juga harus memiliki hak yang sama dengan Warga Negara Indonesia yang lainnya, termasuk pula dalam hal Politik. Politik sebenarnya bukanlah hal yang tabu bagi TNI dan TNI berhak untuk mendapatkan hak politiknya. Ketakutan jika TNI tidak akan mampu untuk menjalankan kehidupan Demokratis dilingkungan masyarakat umum adalah tidak beralasan, terutama bila ada Undang-Undang yang jelas tentang kehidupan Berdemokrasi. Jikalau TNI tidak diberikan haknya untuk dipilih, maka paling tidak TNI tetap mendapatkan haknya untuk memilih sebab hal ini ialah tujuan Demokrasi.
Hubungan masyarakat umum dengan TNI dan unsur-unsur lainnya harus bisa selalu terjalin kuat. Sebab dari jalinan yang kuat itulah nantinya akan membentuk suatu kekuatan yang nyata. Negara harus bisa membangkitkan kembali rasa nasionalisme, patriotisme dan heroisme pada jiwa setiap Warga Negara, supaya Demokrasi bisa berjalan sesuai dengan arah yang benar serta harapan kita semua. Kegiatan bersama yang bisa membangkitkan rasa nasionalisme, patriotisme dan heroisme harus selalu digalakan, agar terjadi keharmonisan segenap unsur Negara. Akan sangat berbahaya jika Demokrasi berjalan cepat namun tiada rasa nasionalisme, patriotisme dan heroisme. Tetapi apabila hal tersebut terjadi, maka Wajib Militer akan menjadi sebuah jawaban yang paling tepat.
Negara kita yang terdiri dari Pulau-pulau dan dengan keaneka-ragaman suku, budaya serta tradisi yang ada, sangat rawan terhadap ancaman perpecahan. Pancasila yang sebagai Dasar Negara kita ditambah dengan sistem Demokrasi yang kita miliki saat ini sudah sangat cocok dan tepat untuk kita jalankan sepenuhnya. Pancasila harus sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan oleh seluruh Warga Negara Indonesia didalam menjalankan sistem Demokrasi. Nasionalisme, patriotisme dan heroisme amat sangat penting dalam pelaksanaan kehidupan Berdemokrasi di Negara kita, untuk itu kerjasama antara masyarakat umum dan TNI didalam membangkitkan serta membangun rasa nasionalisme, patriotisme dan heroisme haruslah dapat segera diwujudkan dalam bentuk apapun.
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---