Senin, 28 November 2016

Beragama dan Ekstrem.

Beragama bukannya berarti Ekstrem dan Ekstrem-pun bukanlah berarti Beragama, karena keduanya amatlah sangat bertolak-belakang.

Beragama itu bakalan menyadarkan bahwa segala daya, upaya dan kekuatan yang ada berasalkan dari Tuhan YME. Sedangkan Ekstrem itu akan meyakinkan bahwa semua daya, upaya dan kekuatan yang ada berasalkan dari diri manusia sendiri.

Beragama itu sebuah Ketakwaan yang sepenuhnya kepada Perintah dari Tuhan YME. Sedangkan Ekstrem itu sebuah Kepercayaan yang berlebihan terhadap Ajaran dari suatu Kelompok.

Beragama itu tidak bakalan menjadikan pribadi seseorang berlebihan di dalam segala hal. Sedangkan Ekstrem itu selalu akan menjadikan pribadi seseorang berlebihan di dalam segala hal.

Beragama itu wajib berdasarkan kepada Ilmu yang dipelajari dan diamalkan oleh dirinya sendiri. Sehingga akhirnya bisa menemukan keberadaan Tuhan YME di dalam kehidupannya dengan senantiasa MengingatNya.

Bukannya berdasarkan pada doktrin yang hanya diajarkan oleh kelompoknya atas dasar olah-pikir dari para pendiri dan pemimpinnya sendiri belaka. Serta akhirnya terjadi pemujaan terhadap para pendiri dan pemimpinnya tersebut, bukannya kepada Tuhan YME.

Beragama itu sebuah Keyakinan yang utuh kepada kekuasaan milik Tuhan YME atas segala-galanya. Sedangkan Ekstrem itu sebuah Kepercayaan yang semu, cuma terhadap kekuatan milik kelompoknya saja.

Beragama itu mencintai dan berserah-diri yang setulus-tulusnya serta seikhlas-ikhlasnya hanya kepada Zat Yang Maha Mulia semata. Sedangkan Ekstrem itu membanggakan dan percaya yang berlebih-lebihan, lantaran adanya pamrih untuk kepentingan sekaligus keuntungan di dunia maupun di akherat seperti yang diajarkan oleh kelompoknya. 

Keseluruhannya amat sangat bertolak-belakang!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---