Senin, 07 November 2016

Agama Itu Bagaikan Pasangan Hidup.

Kita akan mencari, mempelajari, memilih, menentukan dan memutuskan yang menurut diri kita sendiri yang paling terbaik, bukan yang menurut orang lain.

Kita akan selalu mengatakan bahwa pasangan hidup kita adalah yang paling tercakep, tercocok, tertepat, terhebat dan tersempurna untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain.

Kita akan sangat marah dan membelanya mati-matian, apabila ada orang lain yang mengatakan hal buruk tentang pasangan hidup kita. Karena merasa bahwa hal tersebut bukanlah urusan dari orang lain.

Memilih dan menilai adalah hak asasi dari setiap manusia. Namun menjelekkan apalagi memperdebatkan pasangan hidup orang lain, bukanlah hal yang patut dan juga bukan pula sebuah hak asasi. Tetapi malah pelanggaran terhadap hak asasi itu sendiri.

Pasangan hidup dari setiap orang itu adalah jodoh yang sudah ditentukan oleh Tuhan YME. Sehingga kita tidak bisa menyalahkan seseorang atas keputusannya, di dalam menentukan pilihan tentang pasangan hidupnya. Demikian pula halnya dengan Agama.

Karena sesungguhnya hal tersebut adalah sebuah takdir. Yang merupakan wewenang penuh dari Tuhan YME sendiri, bukan dari sesama manusianya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---