Senin, 16 Januari 2017

Bukanlah Atas Nama Agama Apapun!

Orang-orang yang mengaku (merasa) bahwa dirinya sendiri adalah orang yang paling terbenar, beriman dan ahli dalam urusan ibadah telah melakukan pembunuhan sekaligus bunuh diri atas nama keyakinannya.

Bukanlah atas nama Agama, karena itu tidak ada di dalam ajaran Agama apapun!

Mereka membunuh orang-orang yang dianggap oleh dirinya sendiri tidak benar, beriman dan sesuai cara ibadahnya dengan yang seperti mereka lakukan.

Mereka meyakini bahwa apa yang telah dilakukannya itu adalah sebuah ibadah yang dapat mendatangkan pahala dan membuat diri mereka sendiri nantinya bisa masuk ke dalam Surga yang suci.

Meskipun kemampuan dan cara berpikir dari diri setiap manusia tidaklah sama, tetapi semua yang masih normal pasti tahu bahwa membunuh apalagi bunuh diri itu adalah sebuah perbuatan yang salah (dosa besar).

Hanya orang-orang yang sedang dalam keadaan yang tidak normal saja yang bisa melakukan hal-hal seperti itu.

Masalahnya ialah yang mereka bunuh itu adalah orang-orang yang sedang mencari nafkah untuk keluarga, anak dan istrinya serta mungkin juga untuk orang tuanya yang sudah menjadi janda atau duda atau keluarga lainnya yang sedang menderita pula.

Mereka yang dibunuh itupun, juga orang-orang yang Beragama pula. Artinya bahwa apapun yang sedang mereka lakukan, sesungguhnya termasuk ibadah. Sebab mencari nafkah yang halal untuk keluarga adalah bagian dari menjalankan Perintah Agama.

Ibadah adalah sebuah perbuatan yang suci yang sesuai dengan perintah serta tuntunan dari Agamanya masing-masing dalam rangka untuk mengingat, mensyukuri dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Manfaatnya atau hal positifnya berlaku secara vertikal dan horizontal sekaligus ke depan serta ke belakang (hikmah), terutama untuk dirinya sendiri.

Ibadah adalah suatu kebutuhan yang menjadi kewajiban sekaligus tanggungjawab dari setiap pribadi dan kelak juga akan diminta pertanggung-jawabannya secara pribadi pula.

Membunuh seseorang yang sedang mencari nafkah untuk keluarganya, bukanlah suatu perbuatan yang benar, baik (positif), bermanfaat, bertanggungjawab apalagi suci.

Lebih parahnya lagi, mereka yang melakukan aksi bunuh diri itu bertujuan agar orang lain yang tidak tahu-menahu ikut terbunuh bersama dengan dirinya.

Padahal orang lain tersebut sedang mencari nafkah atau menjalankan Perintah Agama yang merupakan bagian dari ibadahnya.

Ini cara berpikir yang amat sangat tidak masuk akal dan juga tidak bisa diterima oleh akal sehat siapapun pula, walaupun mengatas-namakan keyakinan pribadi.

Karena dilihat dari sudut pandang manapun, tidak ada nilai positif maupun manfaat yang didapatkan oleh seluruh satu pihak.

Tentunya hal tersebut jelaslah amat sangat bertentangan dengan nilai dari sebuah ibadah yang suci. Kecuali ibadah sesat dari sebuah keyakinan yang juga sesat pula, namun bukanlah atas nama Agama apapun!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---