Jumat, 06 Maret 2020

Bukan Pada Mental, Tetapi Moral.

Di Negara lain pada saat ada banjir yang setinggi 10 - 15 cm, warganya sudah serius dan marah. 

Di Negara ini pada saat ada banjir yang setinggi 1 - 1.5 m, warganya malah bermain dan tertawa.

Di Negara lain tatkala ada penyakit yang berbahaya, warganya sudah langsung berbagi apapun demi kebaikan bersama.

Di Negara ini tatkala ada penyakit yang berbahaya, warganya malah langsung berjualan apapun demi kebaikan diri sendiri.

Masalah kita bukan pada mental, tetapi moral. Mental kita kuat, namun moral kita lemah.

Mental kuat dan moral lemah itu akibat dari pernah dijajah terlalu lama. 

Sebab tanpa mental kuat, pasti akan mati pada jaman penjajahan, karena hidup di dalam tekanan yang tinggi.

Dan tanpa moral lemah, pasti akan sengsara pada jaman penjajahan, sebab semua dikuasai oleh para penjajah.

Sehingga memunculkan sebuah Tradisi Baru yang amat sangat buruk, yaitu suka mencari muka dan menjilat sekaligus menjatuhkan orang lain demi keuntungan pribadi serta pintar korupsi.

Sekarang kita sudah merdeka, tidak dijajah lagi. Seharusnya hal-hal seperti itu menghilang, tetapi ternyata masih bertahan.

Mengapa masih bertahan, karena ada yang melestarikan. Dilestarikan demi suatu Kepentingan, baik pribadi maupun kelompok.

Pribadi dan kelompok yang haus akan harta-kekayaan serta hal-hal keduniawian lainnya dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Semoga ke depan, generasi yang akan datang, mental dan moralnya lebih baik dari generasi-generasi yang sebelumnya. Serta tidak mencontoh orang-orang jahat yang terus melestarikan hal-hal buruk dari masa lalu itu.

Sehingga kelak, anak-cucu kita menjadi orang-orang besar dan hebat yang bisa membawa manfaat bagi seluruh kehidupan yang ada di dunia ini. Aamiin, Aamiin, Aamiin.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---