Minggu, 30 Oktober 2016

Menjaga sekaligus Melindungi Segenap Tanah Air serta Seluruh Saudara Sebangsa.

Kita semuanya haruslah selalu kompak dan utuh bersatu untuk mempertahankan Pancasila sebagai Fondasi Utama sekaligus UUD '45, Republik Indonesia (bukan Federasi / Serikat), Sumpah Pemuda serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai Pilar Kokoh Kebangsaan.

Kitapun haruslah terus menjaga dan membangun kejayaan Tanah Air yang tercinta dengan Persaudaraan Kebangsaan yang sama sekali tanpa perbedaan latar-belakang apapun, sampai nanti pada akhir jaman.

Hindarilah senantiasa pernyataan kebencian, adu-domba dan pemecah-belahan. Terutama yang cuma untuk urusan ataupun kepentingan dan keuntungan dari individu yang berambisi buta demi mendapatkan sebuah Jabatan Politik belaka.

Hilangkanlah segala bentuk perbedaan yang berlatar-belakang SARA dan janganlah mau dijebak untuk urusan politik praktis milik siapapun. Apalagi oleh oknum-oknum yang tidak memiliki jiwa Negarawan dan Kebangsaan dengan jargon maupun kedok yang bagaimanapun.

Sebarkanlah dengan tanpa henti keindahan, kebaikan, cinta, kasih dan sayang. Serta jauhkanlah permusuhan ataupun fanatisme yang tanpa dasar kemanusiaan.

Jikalau ada postingan yang bagus serta dapat membangkitkan Nasionalisme dan Kebangsaan, maka langsung sebarkanlah.

Tetapi apabila ada berita yang negatif, maka lewatilah dengan tanpa komentar. Namun jikalau ingin berkomentar, maka berkomentarlah dengan kalimat yang menyejukkan lagi bijaksana.

Tidaklah perlu berdebat, lebih lagi menyebar-luaskannya kepada orang lain. Karena kita merangkul dan mengayomi berdasarkan pada Persaudaraan Kebangsaan, sekaligus memerangi kejahatan dengan kebajikan.

Janganlah malahan ikut-ikutan menyebar kebencian, apalagi turut mengadu-domba dan memecah-belah saudara Sebangsa sendiri.

Kita wajib bersatu-padu, bergandengan-tangan dan bahu-membahu di dalam menjaga keutuhan, persatuan serta kesatuan dari Bangsa yang tercinta.

Agama dan keyakinanmu amalkanlah sendiri, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sebab "Agamamu adalah agamamu dan Agamaku adalah agamaku", serta tidaklah perlu dipamer-pamerkan.

Karena selain hal tersebut merupakan sebuah Dosa (memamerkan) yang besar, juga menyebabkan orang lain ikut melakukan hal yang sama pula. Sehingga yang terjadi malahan saling memamerkan dengan tiada henti.

Dan janganlah pernah membuat para Pengkhianat Bangsa serta Antek Asing menjadi "Besar Kepala", sekaligus semakin mendapatkan celah untuk mencerai-beraikan Bangsa kita yang tercinta ini.

Kita melawan mereka yang ingin menghancurkan Bangsa dan Negara yang tercinta ini dengan Budaya Adiluhung yang asli milik Bangsa sendiri.

Sakti tanpo Aji-aji.
Sugih tanpo Bondo.
Nglurug tanpo Bolo.
Wibowo tanpo Murko.
Perang tanpo Tanding.
Munggah tanpo Ngideg.
Menang tanpo Ngasorake.

Tanpa SARA dan Politik Asing, kita menjaga sekaligus melindungi segenap Tanah Air serta seluruh saudara Sebangsa yang tercinta.

"Bhinneka Tunggal Ika, Republik Indonesia".
"Tan Hana Dharma Mangrwa, Pancasila".

Charles E. Tumbel.
Pendiri Gerakan Cinta Tanah Air.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---