Senin, 10 Oktober 2016

Bersama Budaya Adiluhung, Kita Hadapi Dan Kalahkan mereka.

Persaudaraan di dalam Berkebangsaan Indonesia, sepertinya akan dirusak sekaligus dihancurkan oleh para Antek dan Pengkhianat yang sengaja dibayar serta dijanjikan jabatan tertentu oleh Pihak Asing, apabila nanti telah berhasil mencerai-beraikan keutuhan dari Bangsa kita yang tercinta ini.

Konyolnya, orang-orang yang merasa bahwa dirinya adalah yang paling Beragama padahal tidak menguasai pengetahuan di dalam Berketuhanan, apalagi sungguh-sungguh memiliki iman yang sangat kuat hanya kepada Tuhan YME malah ikut-ikutan menyebar-luaskannya.

Hal seperti ini sudah pernah terjadi di Yugoslavia, Soviet, Irak, Suriah, Yaman dan beberapa negara lainnya. Dengan cara yang selalu sama yaitu, adu-domba dan pecah-belah melalui senjata ampuh yang bernama SARA.

Kita-kita yang dulu pernah dididik Budi Pekerti, diajarkan Sejarah, dibesarkan Budaya, ditanamkan Pancasila, dipersatukan Sumpah Pemuda dan menjadi bagian yang utuh dari Bhinneka Tunggal Ika amat sangat terganggu dengan perilaku tersebut sekaligus merasa jijik melihat kemunafikan yang ada.

Warga Negara Indonesia yang masih memiliki jiwa yang nasionalis, patriotis dan heroik karena memang aslinya berdarah pejuang sejati serta yang masih sadar, setia juga bisa berpikiran secara normal, pasti lambat-laun akan bangkit.

Cara-cara mengadu-domba dan memecah-belah dengan menggunakan fitnahan serta ujaran kebencian yang berbau SARA ini, bukanlah cara yang baru. Juga bukan pula bagian dari Budaya Adiluhung yang asli milik dari Bangsa kita sendiri. Tetapi cara-cara dari Bangsa Asing yang sama persis seperti yang pernah dilakukan pada jaman penjajahan dahulu kala.

Namun demikian, kita tidak perlu menghadapinya dengan cara-cara yang sama. Yaitu cara-cara yang hina, busuk, kejam, jahat dan sama sekali tidak beradab itu. Tetapi kita akan menghadapinya dengan cara-cara yang sesuai dengan Budaya Adiluhung yang asli milik dari Bangsa kita sendiri.

Dengan menjaga jarak dan menjauhi mereka, menghindari dan tidak terpancing untuk melakukan perdebatan, terus-menerus menyebarkan kebaikan, keindahan dan kedamaian, selalu menggalang persatuan dan kesatuan serta memperkokoh rasa persaudaraan dan kebersamaan di dalam Kebangsaan kepada seluruh Warga Negara Indonesia dimanapun berada.

Saling merangkul dan menjaga, saling menasehati dan mengingatkan, saling membantu dan menolong, saling menghargai dan menghormati serta saling membela dan melindungi di dalam kebenaran juga keadilan demi kebaikan bersama, sesama Anak Bangsa.

Janganlah ragu, khawatir apalagi takut sebab mereka hanyalah para Antek dan Pengkhianat yang sengaja dibayar oleh Pihak Asing untuk melakukan hal itu.

Sehingga apabila kita semuanya selalu kompak dan bersatu, maka mereka akan lari tunggang-langgang karena ketakutan melihat kekuatan kita yang sebenarnya.

Kita adalah Bangsa yang besar dan keturunan dari para kesatria pemberani yang selalu setia kepada Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Republik Indonesia. Oleh sebab itu janganlah pernah takut kepada siapapun yang ingin merusak Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini.

Sejarahpun telah membuktikan bahwa Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Republik Indonesia selalu menang, tidak pernah kalah. Maka kali inipun kita pasti menang, tidak akan kalah.

Marilah kita semuanya merapatkan barisan sekaligus membangun kekuatan yang berdasarkan kepada Pancasila, UUD '45, Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Republik Indonesia. Serta bersama Budaya Adiluhung, kita hadapi dan kalahkan mereka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---