Senin, 17 Oktober 2016

Melihat Keberadaan dari Zat Yang Maha Mulia.

Umat manusia diciptakan untuk memiliki akal pikir dan hati nuraninya masing-masing.

Serta oleh sebab adanya akal pikir itulah maka umat manusia lebih percaya kepada yang terlihat daripada yang dirasakan oleh hati nuraninya.

Mereka membuat sembahan ataupun memuja dan mengultuskan segala sesuatu yang bisa dilihat oleh inderanya, dalam rangka untuk membuktikan kepada akal pikirnya sendiri.

Agar akal pikirnya itu mampu untuk mengakui keberadaan dari Zat Yang Maha Mulia dengan merekayasa hati nuraninya sendiri.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada satupun umat manusia yang mampu untuk melihat keberadaan dari Zat Yang Maha Mulia dengan akal pikirnya sendiri.

Tetapi merasakan KeberadaanNya dengan kesucian dari hati nurani dan mewujudkannya secara tulus serta ikhlas di dalam setiap perbuatan yang berupa kebajikan. Yang mana kesemuanya itu digerakkan oleh kebijaksanaan dari akal pikirnya sendiri.

Kemantapan yang berkesimbangungan dari keselarasan antara kesucian dari hati nurani dan kebijaksanaan dari akal pikirnya sendiri inilah yang pada akhirnya membuat umat manusia menjadi mampu untuk melihat keberadaan dari Zat Yang Maha Mulia itu berada.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---