Rabu, 05 Oktober 2016

Salam Cinta Tanah Air!

Merasa ataupun tidak merasa, peduli ataupun tidak peduli, terpikirkan ataupun tidak terpikirkan, saat ini kebebasan di negara kita yang tercinta sudah amat sangat berlebihan dan kebablasan.

Budaya, tradisi, adat istiadat, moral, etika apalagi tatakrama dari Bangsa Besar kita yang tercinta ini semakin hari semakin merosot. Sikap ramah, sopan, santun dan saling menghormati yang menjadi ciri khas dari Budaya Bangsa perlahan-lahan mulai menghilang.

Fitnahan, kebohongan, kebencian, adu-domba dan ketidak-beradaban terus bertebaran di Media Sosial. Film, sinetron, cerita-cerita tentang kekejaman, kebrutalan, eksploitasi percintaan dan hal-hal yang tidak mendidik lainnya terus disiarkan di dunia pertelevisian.

Akan menjadi seperti apa Bangsa kita ke depan? Akan menjadi seperti apa generasi penerus kita mendatang? Akan menjadi seperti apa anak dan cucu kita kelak? Kalau hal seperti ini terus dibiarkan, pasti akan hancur dan rusak semuanya!

"Penegakkan Hukum adalah upaya terakhir untuk menghentikan kejahatan. Tetapi Pendidikan Moral adalah usaha awal yang paling terpenting untuk menjauhkan kejahatan".

Bebas harus ada batasannya, karena kita semuanya ini adalah manusia yang diberikan akal pikir dan hati nurani. Bebas yang tidak ada batasannya itu adanya hanya di hutan rimba, yaitu tempat untuk berkumpulnya semua jenis binatang dan tumbuhan.

Bangsa kita ini adalah bangsa yang besar dan terhormat. Negara kita memiliki Pancasila yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Dan Pancasila itu adalah Dasar Negara yang menjadi perekat, peneduh, pemersatu, penegak dan penguat Bangsa. Rumusan dari para Bapak Pendiri Bangsa yang tidak bisa ditiru, apalagi dihayati oleh Bangsa lain.

Batasan dari kebebasan kita harus selalu berdasarkan kepada Pancasila. Pancasila tidak boleh hanya dijadikan sekedar slogan ataupun cuma sebuah simbol belaka. Karena nantinya bisa mematikan jiwa berkebangsaan yang ada pada diri kita semuanya.

Dan hal itu yang sangat diharapkan serta diinginkan oleh Bangsa lain yang selalu ingin menguasai Tanah Air kita yang tercinta ini.

Masa depan bangsa, negara, generasi muda, anak dan cucu ada di tangan diri kita sendiri, bukan di tangan orang lain apalagi bangsa lain. Kitalah yang paling bertanggungjawab atas apa yang akan terjadi di masa depan nanti.

Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menanamkan hal-hal yang terbaik kepada mereka. Terutama yang sesuai dengan Cita-cita Luhur dari Proklamasi Kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan harta, darah serta nyawa dari jutaan para Pahlawan Bangsa dan Negara.

Marilah kita perjuangkan dan pertahankan bersama-sama seluruh budaya, tradisi, adat istiadat, moral, etika serta tatakrama dari Bangsa kita yang tercinta ini.

Kita hidupkan kembali pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan Sejarah Nusantara demi kebaikan Bangsa kita ke depan. Kita jadikan anak dan cucu kita sebagai generasi pemenang, generasi yang jaya serta generasi yang menguasai dunia.

Kita kembalikan kebebasan yang sudah sangat berlebihan dan kebablasan ini kepada kebebasan yang bertanggungjawab berdasarkan Pancasila, UUD 45 serta Bhinneka Tunggal Ika.

Kita adalah Bangsa Indonesia yang sesuai dengan Sumpah Pemuda, bukan seperti Bangsa lainnya. Kita adalah Bangsa yang beradab, tidak seperti Bangsa lainnya. Kita adalah Indonesia.

Salam Cinta Tanah Air dan Saudara Sebangsa!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---