Sabtu, 08 Juli 2023

Tauhid.

Pengikut dari keyakinan A dan B mengejek pengikut keyakinan C, lantaran menganggap mereka menuhankan serta menyembah Nabi, bukannya Sang Maha Esa.

Lucunya, pengikut dari keyakinan A dan B malahan menuhankan serta menyembah pemuka-pemuka keyakinannya, yang pada dasarnya merupakan manusia biasa. Dengan cara memohon keselamatan, berkah, rejeki, kesembuhan dan lain-lain, yang sesungguhnya wewenang dari Sang Maha Kuasa.

Bahkan mereka menganggap pemuka-pemuka keyakinannya tersebut sebagai sosok yang senantiasa suci, lurus dan murni atau dengan kata lain sempurna, yang lagi-lagi wewenang dari Sang Maha Mulia.

Sehingga selalu takluk dan tunduk, sampai-sampai mereka mau mengorbankan apapun, seperti pengikut keyakinan pada jaman jahiliah dulu. Walaupun dari lagaknya, terutama perkataannya, seolah-olah yang paling menuhankan dan menyembah Sang Maha Agung.

Padahal Sang Maha Pencipta menurunkan keyakinan agar umat manusia mengenal, memahami, menuhankan, menyembah, takluk, tunduk dan menyucikan hanya DiriNya semata.

Karena tiada sesuatu-pun yang lebih kudus daripada Dia. Dan kelak seluruhnya bakalan kembali KepadaNya, bukanlah kepada siapapun yang diciptakan OlehNya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---