Jaman dulu tidak ada sistem pemilihan langsung oleh rakyat seperti saat ini. Segalanya ditentukan, ditunjuk dan diangkat sesuai dengan titah atasan.
Dan tatkala Alm. Pak Harto menunjuk serta mengangkat putrinya sendiri untuk menjabat Menteri, kepercayaan rakyat kepada Beliau menjadi musnah.
Rakyat yang telah jenuh, akhirnya tidak peduli dengan perkembangan politik. Apalagi masa itu sedang dilanda krisis ekonomi yang amat sangat parah.
Pihak Asing yang sudah lama risau dan galau akan investasinya yang bisa "beralih tangan", akhirnya mengalirkan dana untuk menggoyang-goyangnya.
Goyangannya berhasil dan Alm. Pak Harto mengundurkan diri. Pemain baru berdatangan, peta berubah dan segenap lahan berganti kepemilikannya.
Seluruh gejolak yang terjadi di dalam suatu Negara, pastilah ada andil dan campur-tangan dari Pihak Asing. Karena setiap Negara saling berkaitan.
Terlebih pada Negara-negara yang kaya-raya atas SDA, kepentingan dan keuntungan dari Pihak Asing beserta para rekanannya lebih mendominasi.
Oleh karena itu peningkatan kecerdasan, SDM dan rasa cinta kepada Bangsa serta Tanah Air wajib untuk selalu digelorakan sekaligus digencarkan.
Agar kelak tidak terulang kembali peristiwa seperti kisah di atas. Dan anak-cucu sendiri yang bisa mengelola serta menikmati warisan Ibu Pertiwi.
Charles E. Tumbel.
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---
