Selasa, 28 April 2020

Menanggung Kejahatannya Sendiri.

Jujur saya prihatin, 1 bulan lebih kami (GCTA) membantu secara "urunan internal" kepada siapapun yang dianggap sedang kesulitan, tetapi masih ada yang mengatakan tidak tepat sasaran, terlalu sedikit dll yang negatif.

Lucunya, mereka yang mengatakan itu malah tidak berbuat apa-apa, kecuali cuma suka mengritik kesana-kemari belaka dengan tanpa memberikan solusi apapun, apalagi mau ikut-serta membantu yang sedang kesulitan.

Ingatlah bahwa membantu siapapun di dalam bentuk apapun yang sesuai dengan kemampuan pada "jaman sulit" seperti saat ini adalah sebuah Kewajiban bagi umat manusia dimanapun, terlebih lagi bagi insan Beragama.

Janganlah pernah mencemooh, apalagi menghujat mereka yang secara sadar dan tulus lagi ikhlas sedang membantu sesama. Apalagi kalau diri kita sendiri tidak berbuat apa-apa di dalam situasi seperti saat ini.

Karena belum tentu diri kita sendiri akan selamat, apalagi sehat. Dan kalau mau segala sesuatunya ideal seperti keinginan, maka berbuatlah. Janganlah cuma mencemooh dan menghujat saja, namun tidak berbuat.

1.000 perkataan, tetapi 0 perbuatan itu artinya 0 dan munafik. Lebih baik diam, daripada berkata tetapi tidak ada manfaatnya, apalagi cuma untuk menjatuhkan semata. Padahal di "jaman sulit", semuanya saling membutuhkan.

Bagi yang sedang membantu sesama, teruslah berjuang dengan tanpa perbedaan. Bantulah siapapun yang sedang kesulitan, sebab kemanusiaan tidak mengenal perbedaan. Karena perbedaan bukanlah sebuah Keadilan.

Kelak setiap orang akan bertanggung-jawab terhadap perbuatannya sendiri. Kita tidak termasuk di dalam mereka dan merekapun tidak termasuk di dalam kita. Jadi, biarkanlah mereka menanggung kejahatannya sendiri!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---