Minggu, 11 Februari 2018

Kita Bangga Menjadi Indonesia, Tetapi Tidak Mencintainya.

Gunung yang megah kita ratakan.
Hutan yang lebat kita gundulkan.
Laut yang jernih kita keruhkan.
Sawah yang hijau kita hitamkan.
Persaudaraan yang utuh kita ceraikan.
Semuanya itu hanya karena keserakahan pribadi demi harta dan kekayaan dari diri sendiri belaka.

Apa artinya kaya kalau sinar Matahari yang selalu menerangi kita sudah tidak lagi bersahabat.
Apa artinya kaya kalau udara yang kita hirup sudah tidak lagi sehat.
Apa artinya kaya kalau air yang kita minum sudah tidak lagi nikmat.
Apa artinya kaya kalau makanan yang kita makan sudah tidak lagi lezat.
Dan apa artinya kaya kalau semua yang ada di sekeliling kita sudah berhati bejat, sesat serta menjadi penjahat!

Nafsu akan harta dan kekayaan telah membuat kita menjadi buta serta merusak kekayaan-kekayaan yang sesungguhnya, yang sejati.
Syahwat akan harta dan kekayaan sudah membuat kita menjadi mati rasa serta menghilangkan arti dari cinta yang sesungguhnya, yang sejati.

Memang kita tidak boleh miskin, apalagi miskin jiwa karena Negara kita amat sangat kaya raya. Tetapi kita juga tidak boleh serakah dengan merusak kekayaan alam dan budaya Bangsa serta Negara yang tercinta ini, hanya demi kebanggaan semu dari diri pribadi yang selalu senang untuk menari di atas penderitaan sesama Anak Bangsa.

Bangga sekaligus cintailah Bangsa dan Negara Indonesia melebihi bangga serta cinta kepada diri kita sendiri.
Jangan cuma bangga dan cinta terhadap harta serta kekayaan dari diri kita sendiri belaka saja. Karena hal itulah yang merusak segala-galanya, termasuk moralitas dari diri kita sendiri.

Marilah kita bersatu-padu di dalam membangun Bangsa dan Tanah Air yang tercinta ini. Terutama dengan selalu membangun rasa cinta sekaligus bangga kepada sesama saudara Sebangsa dan Setanah Air, dengan tanpa pernah membedakan latar belakangnya.

Kita jaga, rawat, lindungi, pelihara juga lestarikan segala harta peninggalan yang berupa kekayaan alam serta budaya yang telah diwariskan oleh para Pendiri Bangsa dan Negara ini untuk generasi yang akan datang.

Janganlah terlalu serakah akan harta dan kekayaan pribadi. Apalagi yang dengan sengaja merusak harta dan kekayaan yang sesungguhnya, yang sejati. Serta janganlah pernah terpecah-belah karenanya.

Marilah kita semuanya terus bersatu.
Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---