Rabu, 30 November 2022

Orang Yahudi Fanatik.

Ada sebuah kisah menarik tentang kapal milik seorang Yahudi fanatik yang karam di perbatasan Samudera Hindia. Saking menariknya, hingga bisa menjadi bahan renungan buat kita semuanya. Ceritanya begini,

Orang Yahudi Fanatik.

"Suatu hari seorang Yahudi fanatik yang kaya raya berlayar seorang diri ke Lautan bebas. Dia ingin pergi menyendiri untuk berdoa, sambil menguji imannya. Mengapa harus menyendiri? Lantaran menurutnya, supaya jauh dari manusia lain yang banyak dosanya. Barusan berlayar, terjadilah badai yang luar biasa hebatnya. Dia menganggap niatnya terkabul dan merasa bahwa Tuhan sedang mengujinya. Sehingga terus-menerus berdoa dengan cara berteriak selantang-lantangnya, tanpa henti-hentinya. Setelah 1 hari 1 malam kapal kecilnya terlempar-lempar, badai-pun reda. Dia keluar dari ruang kemudinya dan melihat kapal kecilnya rusak parah, serta bocor dimana-mana. Tidak ada yang bisa dilakukannya, terkecuali sekali lagi berdoa untuk memohon pertolongan. Dia berdoa dengan berteriak lantang kepada Tuhan dan meminta, agar nabinya sendiri yang datang menyelamatkannya. Tak seberapa lama, Perahu Nelayan dari India menghampiri untuk menolongnya. Dia terkejut dan mengusir perahu nelayan tersebut. Perahu Nelayan itupun pergi dan dia kembali sendirian. Tanpa mengenal putus ada, dia berdoa lagi dan kembali meminta Tuhan mengirimkan nabinya untuk menyelamatkannya. Disaat sedang asyik berdoa dan berteriak-teriak dengan lantang, sayup-sayup terdengar suara mendekatinya. Kali ini yang datang Perahu Nelayan dari China. Dia marah dan buru-buru mengusirnya. Perahu nelayan pergi dan lagi-lagi dia sendirian. Dengan menangis karena menahan amarahnya, dia segera kembali berdoa dan sekali lagi memohon kepada Tuhan, supaya nabinya sendiri yang datang menyelamatkannya. Hanya berselang 1 jam saja dari sebelumnya, sebuah Perahu Nelayan kembali mendatanginya. Kali ini yang datang Perahu Nelayan dari Afrika. Dengan tertunduk lesu, dia-pun mengusir perahu nelayan tersebut. Sebab dianggap yang datang untuk menyelamatkannya, bukanlah nabinya sendiri yang sesuai dengan hayalannya. Perlahan tetapi pasti, kapal kecil-pun tenggelam. Yahudi fanatik yang kaya raya tenggelam di dalam kekecewaannya, lantaran merasa doanya tidak dikabulkan. Disaat sedang merasakan perjalanannya ke "Alam Lain", dia bertemu dengan 2 sosok Malaikat. Sesosok Malaikat bertanya kepadanya, "Mengapa engkau mengusir orang-orang yang diutus oleh Tuhan untuk menyelamatkanmu?". Dia menjawab, "Lantaran mereka bukanlah nabiku, seperti permintaanku di dalam doaku!". Para Malaikat-pun serempak menjawab, "Wahai umat manusia, yang terbaik bagimu cuma Tuhan belaka yang tahu. Dan kamu terlalu berlebihan serta sombong, sampai meminta nabimu untuk menyelamatkanmu. Kamu hanya diperbolehkan untuk memohon saja, bukannya menentukan. Karena yang menentukan segala-galanya adalah Tuhan sendiri. Ketahuilah bahwa Tuhan membenci apapun yang berlebihan dan orang-orang yang sombong. Sebab berlebihan dan sombong ialah sifat-sifat yang dimiliki oleh Iblis!". Kemudian kedua Malaikat pergi meninggalkannya dan dia terjatuh, tidak sadarkan diri. Saat-saat tidak sadarkan diri, dia merasa sedang ditampar-tampar dan dadanya ditekan-tekan dengan amat keras. Seketika dia terbangun dan mendapati dirinya sedang berada di dalam sebuah Perahu Nelayan. Orang-orang yang menyelamatkannya bertepuk tangan dan tertawa bahagia, serta dia-pun merasa lega sekaligus mengucapkan terima kasih. Ternyata dia diselamatkan oleh Perahu Nelayan yang berasal dari Indonesia. Dan kali ini, dia betul-betul insyaf serta merasa bersyukur. Semenjak saat itu, orang Yahudi fanatik yang kaya raya ini, hidup bersahaja dan menjadi rendah hati.

Nah, cerita yang menarik bukan?! Meskipun kisah di atas tidak terjadi betulan, semoga bisa menjadi bahan renungan kita bersama. Terima kasih.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---