Turun-menurun kami adalah Pelatih Olahraga, khususnya Bela Diri (Anggar, Tinju dan Gulat). Tetapi sejujurnya saya tidak ingin menurunkannya kepada Putra Tercinta kami, Marshall. Lantaran saya tahu persis bahwa orang yang menguasai sesuatu, lebih mudah "Tergoda" untuk melakukannya, daripada orang yang tidak menguasai. Apalagi jikalau masih muda, labil dan mencari jati diri. Serta saya ingin Marshall lebih mengutamakan akal (budi), ketimbang okol (seperti leluhurnya). Namun karena Marshall anaknya suka mengalah dan cenderung pendiam, jadinya sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya. Sehingga dengan terpaksa saya mengikutkan Marshall latihan Bela Diri. Marshall kami ikutkan latihan Bela Diri, bukannya untuk menjadi "Jagoan", apalagi membalas teman-temannya. Melainkan agar Marshall memiliki rasa percaya diri, tahu cara membela diri, sekaligus berolahraga untuk menghilangkan kejenuhan dari kesibukan sekolah dan les-lesnya. Hidup di dunia yang fana ini tidak selalu mulus, bahkan seringkali sama sekali tidak mulus. Lebih lagi tantangan di masa yang akan datang, bakalan lebih berat dibandingkan dengan masa-masa yang sebelumnya. Oleh sebab itulah kita wajib untuk memberikan bekal dan modal yang "Mumpuni" kepada setiap anak-cucu. Supaya mereka menjadi penerus yang jauh lebih unggul, tinimbang para pendahulunya. Semoga Marshall, Charissa serta seluruh keturunan kita semuanya, Generasi Muda Indonesia, menjadi orang-orang hebat yang senantiasa membawa nama harum bagi Bangsa dan Negara. Aamiin, Aamiin, Aamiin.
