Sabtu, 20 Juli 2019

Belajar dari Marshall.

Di dalam mobil pada saat perjalanan pulang setelah menjemput Marshall dan Charissa di Sekolah, tiba-tiba Marshall berkata, "Pa, tadi di kelas Guruku bertanya".

"Tanya apa Shall?", jawab saya.

"Tanya pelajaran!", katanya.

"Oo", timpal saya.

Lalu saya bertanya, "Marshall menjawab apa pertanyaan dari Gurunya tadi?".

"Aku tidak menjawab, tetapi tahu jawabannya", jawab Marshall.

"Loh kenapa Shall?", lanjut saya bingung.

"Soalnya kasihan", jawabnya singkat.

"Kasihan kenapa Shall?", lanjut saya bertanya lagi dengan rasa penasaran.

"Karena teman-temanku ingin sekali menjawabnya", jawabnya polos.

Saya langsung terdiam dan tidak bisa menjawab ataupun bertanya apa-apa lagi.

Barusan sebelum Marshall pergi ke tempat tidurnya, saya berkata, "Shall, lain kali jikalau Gurumu bertanya dan kamu tahu jawabannya, maka harus lekas dijawab ya Nak! Agar kamu tahu jawabanmu itu benar atau salah. Apabila benar, maka kamu harus belajar yang lebih baik lagi. Dan jikalau salah, maka kamu wajib untuk segera memperbaikinya".

"Iya Pa", pungkas Marshall.

Malam ini saya belajar dari Marshall tentang jiwa besar, lapang dada, rendah hati, empati dan pengorbanan.

Walaupun dulu pada saat masih sekolah, saya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Marshall tadi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---