Selasa, 26 Juli 2016

Setiap Umat Manusia, Pastilah Memiliki Kelebihan dan Kekurangan.

Sekali lagi saya sampaikan, bahwa saya tidak suka dukung-mendukung, apalagi hanya untuk orang-perorang saja. Tidak buat Jokowi, Prabowo, Ganjar, Ahok, Anies, Yusril dll lebih lagi Erdogan. Lantaran saya sangat sadar, bahwasanya setiap umat manusia, pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan.

Serta saya cuma mendukung kemajuan plus kejayaan dari Bangsa, Tanah Air dan Negara Republik Indonesia kita tercinta ini belaka. Bukannya yang lainnya! Lebih-lebih negara milik orang lain, yang tidak ada hubungan, sangkut-paut dan kebaikannya terhadap kita semuanya, Bangsa Indonesia.

Saya gemar sekali menyebut Negara Republik Indonesia, karena kesannya bulat dan utuh. Daripada NKRI yang kesannya seperti terpisah, tetapi berkumpul (kesatuan). Meskipun kenyataannya memang terpisahkan oleh laut, selat dan pantai kepulauan.

Namun secara jiwa, kita seluruhnya merupakan Bangsa Indonesia yang sejak jaman nenek moyang dahulu kala adalah bangsa yang besar dan bersatu. Lantaran dari itu, menyebut Negara Republik Indonesia rasanya sudah paling cocok dan tepat untuk diri saya pribadi.

Belum lagi jikalau ada "Plintiran" dan "Otak-atik" dari para Politikus Busuk. Dengan menyebut sebagai Negara Kesatuan, bisa jadi lain kali apabila ada Pihak Asing yang membiayai, maka kata "Kesatuan" tersebut akan dijadikan senjata untuk menghancurkan jiwa berkebangsaan yang telah tertanam di dalam diri kita masing-masing.

Pun kata kesatuan itu bagi saya terkesan seperti RIS atau Negara Federasi, sehingga setiap daerah bakalan membuat aturannya sendiri. Yang mana hal tersebut tentunya akan memudahkan bagi Pihak Asing untuk menunggangi dan merusak, bahkan menghilangkan ideologi Pancasila.

Setiap umat manusia tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga jikalau kita terlalu memuja dan mendewakannya, niscaya suatu saat nanti pastilah bakalan kecewa. Kecuali perasaan kita sudah mati rasa dan menutup mata serta telinga atas segala sesuatu yang terjadi.

Hal-hal seperti ini pastinya bukanlah hal yang baik, apalagi membawa kebaikan, malahan membawa kerusakan. Mendukung orang-orang lebih lagi hingga berlebihan akan membuat pikiran dan hati nurani menjadi tumpul, serta berat sebelah, karena tidak adil. Tidak adil itu bakalan menciptakan jurang pemisah.

Sebagai manusia biasa, kita jelas pernah mengagumi orang lain. Kekaguman kepada orang lain ialah hal yang wajar. Tetapi akan menjadi terhormat, apabila kekaguman tersebut mampu dikendalikan, serta diarahkan buat dijadikan kebajikan bersama. Yakni, kebajikannya Bangsa dan Negara yang kita cintai.

Jadi bukannya kekaguman pada seseorang yang membabi-buta dan tidak memiliki manfaat untuk orang lain, terutama yang tidak sepaham dengan diri kita. Yang pasti buat diri saya pribadi, dukungan untuk kemajuan dan kejayaan dari Bangsa, Tanah Air serta Negara Republik Indonesia kita tercinta, sangat jauh lebih penting daripada hanya mendukung orang-perorang semata.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru/digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---