Kamis, 21 Juli 2016

Secuil Sejarah, Sebongkah Pengetahuan Dan Segunung Kebaikan.

Sejarah adalah hal utama yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah perjalanan, baik pribadi maupun bangsa. Dan hikmah dari mempelajari sejarah tersebut dapat membawa kebaikan serta manfaat bagi masa depan semua pihak.

22 April 1944 : Pasukan Sekutu dibawah komando Jenderal Besar Douglas MacArthur (AS) berhasil menguasai Hollandia (Jayapura) dan sekitarnya.

17 Agustus 1945 : Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan RI.

14 September 1945 : Pasukan Sekutu dibawah komando Laksamana Madya Lord Louis Mountbatten (Inggris) yang dibonceng NICA (Belanda) ingin mengambil-alih bekas wilayah Hindia Belanda yang telah dijajah Jepang, namun seluruh Pejuang RI mati-matian mempertahankan Kemerdekaan.

17 Januari 1948 : Perjanjian Renville dilaksanakan, AS ikut-serta di dalamnya.

04 April 1949 : NATO (Blok Barat) terbentuk.

07 Mei 1949 : Perjanjian Roem - Royen dilaksanakan, AS ikut-serta di dalamnya.

02 November 1949 : Konferensi Meja Bundar dilaksanakan, AS ikut-serta di dalamnya.

27 Desember 1949 : Belanda menyerahkan hampir seluruh bekas wilayah Hindia Belanda yang pernah dijajahnya, kecuali di Irian Barat dan mendirikan Pemerintahan NICA disana. Serta meminta bentuk Negara RI yang sudah utuh bersatu dirubah menjadi bentuk Serikat atau RIS.

28 Desember 1949 : Hubungan Diplomatik RI - AS resmi terbentuk.

03 Februari 1950 : Hubungan Diplomatik RI - USSR resmi terbentuk.

13 April 1950 : Hubungan Diplomatik RI - RRC resmi terbentuk.

1947 - 1991 : Perang Dingin antara AS - USSR.

24 April 1955 : Gerakan Non Blok saat KTT Asia - Afrika di Bandung terbentuk.

14 Mei 1955 : Pakta Warsawa (Blok Timur) terbentuk.

11 September 1956 : Pernyataan Bersama RI - USSR.

10 Februari 1958 : Front Nasional Pembebasan Irian Barat terbentuk.

1959 - 1962 : Eratnya hubungan RI - USSR.

1960 - 1964 : Eratnya hubungan RI - RRC termasuk di dalam bidang militer dan rencana pengembangan senjata Nuklir milik RRC di wilayah RI.

1961 - 1963 : Bung Karno, Presiden RI bersahabat karib dengan John F. Kennedy, Presiden AS.

19 Desember 1961 : Pemerintah RI mengumumkan secara resmi operasi militer untuk memasukkan kembali Irian Barat ke dalam wilayah RI.

15 Agustus 1962 : AS menengahi konflik RI - Belanda masalah Irian Barat dengan membuat Persetujuan New York dan menyerahkannya kepada PBB.

20 September 1962 : PBB mendirikan UNTEA.

01 Mei 1963 : UNTEA menyerahkan Pemerintahan Irian Barat kepada RI.

22 November 1963 : Presiden AS, John F. Kennedy tewas ditembak di Dallas, Texas.

15 Juni 1964 : G77 terbentuk.

30 September 1965 : Pemberontakan G30S/PKI.

11 Maret 1966 : Supersemar.

1966 - 1967 : Hubungan Diplomatik RI - USSR memburuk.

22 Februari 1967 : Bung Karno mengundurkan diri dari jabatannya selaku Presiden RI.

12 Maret 1967 : Pengemban Supersemar, Jenderal TNI Soeharto dilantik menjadi Presiden RI.

07 April 1967 : Kontrak Karya I Freeport Indonesia ditanda-tangani.

30 Oktober 1967 : Hubungan Diplomatik RI - RRC dibekukan.

20 Mei 1981 : RRC bergabung di G77.

10 September 1989 : Hubungan Diplomatik RI - USSR membaik.

08 Agustus 1990 : Hubungan Diplomatik RI - RRC dicairkan kembali.

30 Desember 1991 : Kontrak Karya II Freeport Indonesia ditanda-tangani.

28 Desember 1991 : Pengakuan RI atas Negara Federasi Rusia.

04 Februari 1995 : Freeport secara resmi mengakui telah menambang Emas di Irian Barat.

30 Agustus 1995 : Isu tentang AS memberikan bantuan kepada 30 LSM melalui US Aid For International Development.
(- The New York Times : Melalui badan bantuan resmi pemerintah Amerika Serikat, United State’s Agency for International Development (US-AID), pemerintah Amerika Serikat mencurahkan duit kepada kelompok-kelompok oposisi di Indonesia sejak 1995, yang jumlahnya mencapai 26 juta dollar.
- Atau seperti ditegaskan Sharon Cromer, Deputi Direktur US-AID, Amerika Serikat membantu pembela hak-hak sipil untuk memonitor isu-isu hak asasi manusia (HAM), memobilisasi pendapat umum (opini publik), dan memonitor pelanggaran hukum dan korupsi (KKN). Untuk itu duit 26 juta dollar dibagi-bagikan kepada sekitar 30 LSM Indonesia).

27 Juli 1996 : Tragedi Kudatuli.

22 September 1996 : Overseas Private Investment Corporation menulis surat kepada Freeport McMoRan Copper and Gold tentang rencana pembatalan asuransi investasi berdasarkan catatan buruk yaitu, “Membahayakan suatu lingkungan secara tidak masuk akal bagi kesehatan atau berbahaya bagi keselamatan di Irian Barat“.

07 April 1997 : Kontrak Karya I Freeport berakhir.

1997 : Isu tentang rencana RI membeli Pesawat Sukhoi KI (SU - 30 KI) dari Rusia.

02 Juli 1997 : Krisis Moneter di Asia termasuk RI.

1997 : Isu tentang gagalnya RI membeli Pesawat Sukhoi KI (SU - 30 KI) dari Rusia.

31 Oktober 1997 : IMF memberikan bantuan kepada RI.

1997 - 1998 : Penculikan Aktivis.

15 Oktober 1998 : Isu tentang permainan Saham Freeport oleh Pejabat Tinggi RI pada saat Perpanjangan Kontrak Karya II pada tahun 1991.

1998 : Isu tentang Kapal Induk AS yang berlabuh di Teluk Jakarta dan Teluk Benoa.

12 Mei 1998 : Tragedi Trisakti.

13 Mei 1998 : Kerusuhan Mei.

19 Mei 1998 : Gerakan Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR.

21 Mei 1998 : Jenderal Besar TNI Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya selaku Presiden RI dan digantikan oleh Wakil Presiden RI pada saat itu yaitu, Prof. DR. Ir. Ing. B.J. Habibie.

Demikianlah secuil sejarah yang mungkin bisa berguna dan membawa kebaikan serta manfaat bagi masa depan semua pihak. Terima kasih.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---