Senin, 06 Mei 2019

Untuk Apa Meributkan Orang Lain?!

Yang sedang beribadah itu diri kita sendiri ataukah orang lain?
Yang harus mengekang hawa nafsu itu diri kita sendiri ataukah orang lain?
Yang akan mendapatkan pahalanya itu nanti diri kita sendiri ataukah orang lain?

Jikalau jawaban kesemuanya itu adalah diri kita sendiri, maka untuk apa meributkan orang lain?!

Ibadahnya diri kita sendiri, hawa nafsunya diri kita sendiri dan pahalanya diri kita sendiri. Jadi, tidak perlu meributkan orang lain!

Apalagi ribut itu bukanlah bagian dari ibadah dan mengekang hawa nafsu serta sama sekali tidak berpahala, lebih lagi yang diributkan adalah orang lain.

Biarkanlah orang lain dengan keyakinan, kemauan dan kemampuannya masing-masing.

Kewajiban kita cuma memberikan nasehat dan mengingatkannya saja.

Selebihnya adalah urusannya sendiri-sendiri dengan Sang Maha Pencipta.

Ingatlah, bahwa tidak ada satupun orang yang akan menanggung dosa milik orang lain, maka untuk apa kita meributkannya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---