Jikalau ada gerakan yang ingin menggulingkan seorang Raja, maka hal itu namanya Pemberontakan. Dan apabila ada gerakan yang ingin merubah Bentuk dari sebuah Kerajaan, maka hal tersebut dinamakan Pengkhianatan.
Jikalau menggulingkan seorang Raja, maka musuhnya cuma seluruh Keluarga Besar dari Kerajaan itu saja. Namun apabila merubah Bentuk dari sebuah Kerajaan, maka musuhnya adalah seluruh Warga Negara dari Kerajaan tersebut.
Pengkhianatan itu seringkali berkedok Pemberontakan. Tujuannya agar orang yang tidak menyukai Sang Raja, mau ikut-ikutan terlibat di dalamnya. Sehingga gerakan tersebut menjadi "Kelihatannya" besar.
Padahal Pemberontakan itu hanya batu loncatan untuk melakukan Pengkhianatan belaka. Dan begitu Sang Raja bisa digulingkan, maka dengan "Serta-merta" mereka bakalan berusaha untuk merubah Bentuk dari Kerajaan.
Serta pada saat itulah mereka yang tadinya tidak menyukai Sang Raja dan cuma mau ikut-ikutan terlibat di dalamnya saja, akhirnya tersadar, bahwa telah tertipu sekaligus dimanfaatkan untuk menghancurkan Negaranya sendiri.
Tetapi karena mereka sudah terlanjur ikut-ikutan terlibat di dalamnya, maka hukuman yang akan didapatkannya "Sama" dengan yang telah menipu dan memanfaatkannya.
Berhati-hatilah terhadap urusan politik, terutama jikalau tinggal di Negara yang berbentuk Kerajaan. Sebab titah dari Sang Raja, hukumnya mutlak.
Kita semuanya ini wajib untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan YME, sekaligus berterima kasih kepada Bapak Pendiri Bangsa dan Negara. Karena Negara kita yang tercinta tidak berbentuk Kerajaan, namun berbentuk Republik yang Demokrasi.
Oleh sebab itulah maka haruslah selalu kita jaga, rawat, pelihara, pertahankan serta lanjutkan segala sesuatu apapun yang sudah diletakkan sebagai Dasar oleh para Bapak Pendiri Bangsa dan Negara, juga mewujudkan seluruh Cita-cita Luhur mereka pula.
Charles E. Tumbel.
--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---
