Rabu, 27 Juni 2018

Sebelum Melakukan Pencoblosan.

Sengaja saya menuliskan hal ini di malam terakhir sebelum hari "Pencoblosan". Bukan untuk menambah bingung, orang-orang yang sedang kebingungan. Tetapi malah untuk menjadi Pegangan atau Pedoman (agar tidak bingung) sebelum melakukan pencoblosan.

1. Janganlah pernah mencoblos orang hanya lantaran janji-janji manis yang diucapkannya pada saat Kampanye belaka. Apalagi jikalau orang itu sebelumnya tidak pernah memiliki prestasi seperti yang dijanjikannya.

Karena janji-janji manis itu akan dengan amat sangat mudah untuk tidak ditepatinya, setelah nanti sudah meraih kemenangan. Dengan alasan situasi, kondisi dan keadaan ataupun lain sebagainya.

2. Janganlah pernah mencoblos orang cuma lantaran Keturunannya semata, siapapun keturunannya itu. Apalagi jikalau orang itu belum pernah memiliki pengalaman di bidang yang akan dijabatnya.

Karena meskipun Keturunannya itu adalah orang-orang yang hebat, namun belum tentu orang itu akan sehebat para Leluhurnya.

Dan mencoblos orang cuma lantaran Keturunannya semata itu adalah sebuah Sistem Politik Dinasti yang akan berakibat sangat buruk bagi keberlangsungan Proses Demokrasi.

3. Janganlah pernah mencoblos orang yang "kebaikannya" cuma berdasarkan dari cerita atau "katanya" orang lain belaka. Apalagi yang hanya dari cerita atau "katanya" para Tim Sukses dan Tim Kampanyenya sendiri saja.

Karena cerita atau "katanya" itu bisa sengaja dibuat, cuma untuk mendapatkan simpati dan suara semata.

4. Janganlah pernah mencoblos orang yang tidak pernah diketahui latar-belakangnya.

Karena mencoblos orang yang tidak pernah diketahui latar-belakangnya itu sama seperti "Memilih Kucing Di Dalam Karung, Pada Saat Lampu Mati".

5. Janganlah pernah mencoblos orang yang sudah diketahui latar-belakangnya, namun tidak ada hal-hal yang istimewa disana (apalagi kalau ada yang buruk).

Karena jikalau sudah diketahui latar-belakangnya, namun tidak ada hal yang istimewa disana (apalagi kalau ada yang buruk) maka janganlah berharap akan berubah menjadi istimewa. Sebab itu sudah menjadi karakter yang akan sulit sekali untuk dirubah.

6. Janganlah pernah mencoblos orang yang tidak pernah mau ikut menemui para Pendukungnya.

Karena orang yang tidak pernah mau ikut menemui para Pendukungnya itu, berarti tidak ingin melakukan komitmen sekaligus tidak memiliki jiwa yang merakyat. Dan kelak setelah menjabat, tidak mungkin mengingat orang-orang yang pernah mendukungnya.

7. Janganlah pernah mencoblos orang yang didukung oleh Partai-partai yang bermasalah.

Karena orang yang didukung oleh Partai-partai yang bermasalah itu, sebelum mendapatkan dukungan resmi dari Partai-partai tersebut, sudah pasti dan harus menanda-tangani komitmen yang tidak akan pernah kita ketahui isinya. Serta Partai-partai tersebut, akan tetap selalu mengendalikannya selama orang itu masih menjabat.

8. Janganlah pernah mencoblos orang yang menggunakan segala cara untuk meraih kemenangannya.

Karena menggunakan segala cara untuk meraih kemenangan itu bukanlah cara yang baik, apalagi benar. Dan jikalau belum meraih kemenangan sudah menggunakan segala cara, apalagi setelah nanti sudah meraih kemenangan serta menjabat.

Inilah Pegangan atau Pedoman yang wajib untuk diketahui terlebih dahulu, sebelum melakukan pencoblosan. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan yang paling terbaik yang akan meraih kemenangan. Aamiin.

Selamat mengikuti Pesta Demokrasi!

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---