Minggu, 12 Februari 2017

Perang Saudara.

Perang adalah suatu hal yang paling sadis, tega, kejam, menakutkan, mengerikan dan menyeramkan sekaligus menyedihkan walaupun seandainya hasilnya menang, apalagi kalau sampai kalah.

Dan dari segala bentuk perang itu, hanyalah Perang Saudara yang paling parah dalam hal segala-galanya.

Apa yang akan saya ceritakan di bawah ini cuma suatu kebetulan saja. Tetapi memang sungguh-sungguh pernah terjadi dan saya sendiri yang mengalaminya. Jadi bukan berdasarkan cerita dari orang lain apalagi fiksi.

Pada sekitar tahun 1992 bersama dengan sahabat dari kakak laki-laki saya yang bernama Ben Tanzil, kami pernah menjadi saksi hidup dari Perang Saudara yang dikenal dalam sejarah Amerika Serikat dengan nama LA Riots.

Perang Saudara yang terjadi akibat dari adanya sentimen atas perbedaan warna kulit. Yang mungkin sudah cukup lama dipendam oleh kedua belah pihak dan kemudian terpicu oleh sebab terjadinya penganiayaan terhadap seseorang yang kebetulan warna kulitnya berbeda.

Saking hebatnya peperangan yang terjadi di dalam Negara Adikuasa yang bebas Senjata Api oleh karena alasan HAM tersebut, membuat Presiden Amerika Serikat yang menjabat pada saat itu, George W. Bush Sr. memutuskan untuk mendatangkan bala tentaranya yang sedang berperang di Irak (Desert Storm) demi meredakan peperangan sekaligus mengumumkan berlakunya "Jam Malam".

Amerika Serikat yang biasanya tenteram, tenang, tertib, teratur dan menyenangkan mendadak berubah menjadi Medan Laga bagi para Pencabut Nyawa.

Sepanjang perjalanan dari kota tinggal kami di Fresno menuju ke kota tujuan yaitu Los Angeles, hanya dipenuhi oleh Api dan Asap yang mengepul dari atas bangunan yang telah dibakar oleh Massa kedua belah pihak yang sedang berperang tersebut. Sehingga jalan tol yang kami lalui seperti ditutupi oleh kabut asap hitam yang tebal.

Terdengar dengan sangat jelas suara-suara Sirine yang tak henti-hentinya dan rentetan letusan Senjata Api dari berbagai model yang terus-menerus serta saling bersahut-sahutan.

Los Angeles yang sangat terkenal dengan jalannya yang paling termacet di dunia, mendadak menjadi jalan tol seperti punya saya dan Ben sendiri. Karena tiada mobil ataupun kendaraan lain yang melewatinya.

Sebab semua pihak sedang terjebak di dalam hiruk-pikuk dan huru-hara dari kerusuhan serta peperangan yang amat sangat mengerikan tersebut. Sungguh mengerikan!

Saudara-saudara Sebangsa dan Setanah Air yang tercinta,

Terus terang saya tidak bisa membayangkan jikalau hal seperti itu sampai terjadi di Negara kita yang tercinta ini.

Kalau disana yang terdengar suara-suara letusan dari Senjata Api yang saling bersahut-sahutan, tetapi kalau disini yang akan terdengar mungkin hanya teriakan-teriakan dan rintihan kesakitan dari orang-orang yang terkena tusukan ataupun tebasan Senjata Tajam.

Darahnyapun akan tercecer dimana-mana dan membasahi seluruh jalanan yang ada di kota kita tercinta serta bau anyir juga busuknya akan bertahan sampai berhari-hari lamanya pula.

Amat sangat menakutkan, mengerikan dan menyeramkan sekaligus menyedihkan. Pasti akan meneteskan air mata apabila dibayangkan.

Oleh sebab itu, janganlah kita terpancing atau malah memancing perbedaan yang ada.

Juga janganlah dengan secara sengaja menciptakan isu yang bertujuan untuk menjelekkan, menghina ataupun menjatuhkan Suku, Agama, Ras dan Golongan orang lain.

Serta janganlah pula dengan secara sengaja menciptakan propaganda yang bertujuan untuk mengunggulkan Suku, Agama, Ras dan Golongan kita sendiri.

Karena hal tersebut disadari ataupun tidak, secara langsung telah membuat jurang pemisah yang sangat dalam di antara sesama Anak Bangsa.

Berpikir dan bertindaklah yang arif, bijak, benar, matang serta dewasa. Sekaligus janganlah pernah menciptakan ruang untuk perbedaan, tetapi ciptakanlah selalu ruang untuk persamaan dan kebersamaan yang mesra.

Tiada orang berani, jagoan dan hebat pada saat Perang Saudara terjadi. Sebab yang ada cuma Pembunuh Berdarah Dingin yang sadis, tega dan kejam belaka. Karena yang dibunuh itu sesungguhnya adalah saudaranya sendiri.

Dan disaat Perang Saudara sedang terjadi maka seluruh akses ke Bandara Udara akan ditutup oleh Massa. Jadinya siapapun akan terjebak di dalam peperangan tersebut, sekalipun memiliki Pesawat Pribadi sendiri.

Maka sekali lagi ingatlah baik-baik untuk selalu berpikir dan bertindak yang arif, bijak, benar, matang serta dewasa. Juga senantiasa menciptakan persamaan dan kebersamaan sebagai sesama Anak Bangsa pula.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---