Minggu, 19 Februari 2017

Dan Bila Saat Itu Tiba.

Dan bila saat itu tiba,
Saat rohmu telah dapat melihat ragamu yang sudah membiru dan terbujur kaku di dalam sebuah kotak kayu yang dikelilingi oleh orang-orang yang sedang menangis itu, sambil saling menceritakan perilakumu semasa hidup dahulu.

Dirimu hilir mudik tak menentu, sambil menatapi dan meratapi ragamu. Serta orang-orang yang seakan buta dan tuli, karena sudah tak bisa merasakan keberadaanmu disitu.

Kepalamu telah terpaku, bibirmu telah terkunci, matamu telah terpejam, telingamu telah tersumbat, tanganmu telah terikat, kakimu telah terlilit. Seluruh organ yang ada pada ragamu sudah membeku dan terbelenggu oleh dosa-dosa masa lalumu.

Teriakan-teriakan serumu, isakan-isakan tangismu nan sendu dan pilu, tiada yang hiraukanmu. Semuanya acuh dan tak pedulikanmu.

Dirimu hanya terduduk layu, dirimu cuma tertunduk lesu. Cerita dan bisikan tentang tindak-tandukmu dulu terus berkumandang di sekujur rohmu, mengalirkan bara hingga memanggangmu.

Waktu jelas sudah tak lagi berpihak kepadamu, tak lagi menjangkaumu. Apalagi uang, harta, pangkat, jabatan dan kesenanganmu.

Dan bila saat itu tiba,
Kehebatan yang mana yang akan membanggakanmu? Cuma tinggal penyesalannya belaka, sebab kehidupan yang telah kau sia-siakan dahulu.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---