Sabtu, 06 Mei 2017

Hanyalah Orang Dewasa Yang Masih Bocah.

Apakah kita ini adalah orang dewasa yang sudah matang ataukah sebenarnya hanyalah orang dewasa yang masih bocah belaka?

Dulu pada saat masih bocah jikalau ada Guru yang mengatakan bahwa di dalam kelas ada murid yang paling pintar, baik dan alim tanpa menyebutkan namanya maka yang terjadi adalah masing-masing dari kita akan merasa sebagai murid yang dimaksud oleh Guru tersebut.

Kita semuanya akan saling mengaku-ngaku dan menyanjung diri sendiri sambil menceritakan keburukan murid yang lain, sampai akhirnya terjadi perkelahian ataupun permusuhan oleh sebab hal tersebut.

Sekarang setelah usia kita sudah bertambah tua, bukan lagi di usia yang pantas disebut sebagai bocah, hal tersebut masih tetap terjadi.

Kita semuanya saling merasa dan mengaku-ngaku sebagai umat yang paling benar. Sehingga menyanjung dan mendewakan aliran sendiri serta menceritakan keburukan aliran lain, sambil menghakimi dengan istilah sesat atau kafir.

Hingga akhirnya terjadi perkelahian dan permusuhan atau bahkan pembunuhan oleh sebab hal tersebut, persis seperti dulu pada saat masih bocah.

Padahal tiada satupun di antara kita ini yang mampu ataupun bakal tahu, bahwa nantinya pasti bisa masuk ke dalam Surga atau tidak.

Karena yang menentukan nantinya pasti bisa masuk ke dalam Surga itu bukanlah diri kita sendiri ataupun sesama manusia, termasuk pemimpin dari aliran, tetapi cuma Tuhan YME semata yaitu Sang Maha Pemilik dari seluruh kehidupan yang ada di Dunia maupun di Akherat.

Hanya DiriNya sajalah sesungguhnya Yang Maha Tahu atas siapa-siapa yang paling benar di dalam menjalankan PerintahNya dan menjauhi LaranganNya.
Hanya DiriNya sajalah sesungguhnya Yang Maha Tahu atas siapa-siapa yang betul-betul Menyembah dan MencintaiNya semata.
Hanya DiriNya sajalah sesungguhnya Yang Maha Tahu atas Jiwa, Hati dan Pikiran dari setiap Mahluk yang telah diciptakan OlehNya sendiri.
Hanya DiriNya sajalah sesungguhnya Yang Maha Tahu atas Amal dan Ibadah seseorang.
Hanya DiriNya sajalah sesungguhnya Yang Maha Tahu atas kadar Keimanan dan Ketakwaan dari orang-orang yang mengaku sebagai UmatNya.

Serta sudah dikatakan OlehNya dengan amat sangat jelas bahwa cuma sebagian kecil saja yang nantinya bisa masuk ke dalam KerajaanNya, tanpa pernah menyebutkan siapa nama orang dan alirannya.

Oleh karena itu (maka) cari, pelajari, yakini, imani, dekati, cintai dan sembahlah senantiasa hanya DiriNya semata.

Janganlah pernah menduakan apalagi MenyekutukanNya, termasuk menduakan dengan aliran ataupun dengan pemimpin dari aliran kita sendiri. Sebab hanya DiriNya sajalah Yang Maha Tinggi, Mulia, Luhur, Agung dan Suci itu yang sesungguhnya.

Berlomba-lombalah di dalam berbuat Kebajikan. Dan jalankanlah seluruh PerintahNya, tanpa pernah dipilih-pilih. Serta sampaikanlah selalu Kebenaran, sekaligus jauhilah segala LaranganNya.

Hindarilah menghakimi sesama manusia, karena tidak ada satupun yang pernah tahu siapa yang sesungguhnya paling benar di antara kita semuanya ini.

Juga tidak ada satupun yang pernah tahu pula tentang sebagian kecil yang manakah yang nantinya pasti bisa masuk ke dalam SurgaNya itu kelak. Belum tentu sebagian kecil itu adalah aliran kita, apalagi cuma diri kita sendiri belaka.

Jadi, apakah kita ini adalah orang dewasa yang sudah matang? Ataukah sebenarnya hanyalah orang dewasa yang masih bocah belaka? Cuma Tuhan YME dan diri kita sendiri sajalah yang mengetahui jawabannya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---