Kamis, 26 November 2020

Anak Saya.


Anak saya pandai, saya senang.
Anak saya berperingkat, saya gembira.
Anak saya sehat, saya bahagia.

Anak saya naik kelas, saya senang.
Anak saya juara, saya gembira.
Anak saya menikah, saya bahagia.

Hal apapun yang sedang saya perjuangkan pada saat ini adalah demi masa depan dari anak-anak saya. Sebab saya merupakan masa lalu, sedangkan anak-anak saya ialah masa depan yang bakalan meneruskannya.

Hanya akan menjadi sebuah Kesia-siaan belaka suatu Perjuangan, apabila tidak ada yang meneruskannya. Dan sekecil apapun sebuah Perjuangan itu, tetaplah harus ada yang meneruskannya hingga ke akhir jaman.

Anak adalah anugerah terindah, titipan tertinggi dan amanah tersuci dari Sang Maha Pencipta kepada CiptaanNya. Sampai maut menjemput, kita wajib selalu menjaga, melindungi, merawat, mendidik dan membinanya.

Oleh karena hal-hal tersebut di atas dan selama Wabah Penyakit ini masih tersebar luas, maka biarkanlah anak-anak saya tetap cuma di rumah saja. Walaupun terpaksa tertinggal pelajarannya dan tidak naik kelas.

Saat ini hingga selesainya Pandemik, yang terpenting anak-anak saya senantiasa sehat, bahagia dan tidak kekurangan cinta, kasih, sayang, perhatian, pengertian, dukungan serta kepedulian dari kami orang tuanya.

Yang lain-lain bisa dikejar dan didapatkan kembali setelah Virus Teraneh ini berlalu. Buat saya, lebih baik mundur 10 langkah ke belakang tetapi menang, daripada maju 10 langkah ke depan namun terjengkang.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---