Jumat, 25 Mei 2018

Antara Gelar Dengan Keahlian.

Pendidikan itu sebenarnya termasuk kegiatan Sosial ataukah Komersial?

Dan apakah semua Agama berpandangan yang sama tentang hal tersebut?

Jikalau pandangan dari sisi Keagamaan dianggap sebagai hal yang sifatnya pribadi, maka pandangan dari sisi Kemanusiaan.

Pertanyaannya, apakah mengomersialkan Pendidikan itu sesuai dengan pandangan dari sisi Kemanusiaan?

Apabila tidak, maka mengapa biaya Pendidikan amat sangat mahal?

Dulu pada saat Jaman Penjajahan memang dibuat begitu oleh para Penjajah, agar Pendidikan bisa dijadikan alat untuk membedakan status sekaligus perenggang dari keutuhan Bangsa, sehingga tidak pernah bisa bersatu.

Oleh karenanya, kita dulu diberi banyak Gelar. Dan lucunya sampai dengan saat ini, kita masih menjadi Bangsa yang memiliki Gelar terbanyak. Serta Gelar-gelar tersebut selalu dipamerkan, supaya bisa diketahui oleh orang lain.

Saking gilanya terhadap Gelar, sampai-sampai cuma mencari Pengemudi saja harus S1, Kasir harus S1, Waitress harus S1. Lalu mereka yang tidak mampu untuk memiliki Gelar S1, akan disuruh bekerja dimana?

Akhirnya yang terjadi malahan hanya mengejar Gelarnya belaka, bahkan sampai memalsukan Gelar. Bukannya mencari Ilmunya, apalagi Keahliannya.

Padahal lulusan dari Sekolah Kejuruan itu lebih memiliki Keahlian, daripada lulusan dari Sekolah Umum. Hal yang lebih diperlukan dan berguna disaat sudah bekerja, daripada cuma sekedar memiliki Gelar semata.

Sesungguhnya lebih penting mana antara Gelar dengan Keahlian? Marilah kita lebih memikirkan lagi tujuan yang sebenarnya dari Pendidikan di Negara kita yang tercinta ini.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---