Minggu, 28 Februari 2021

Terkecuali Hanya Berkedok Saja.

Saya bukan termasuk orang yang suka dukung-mendukung sesama manusianya. Karena buat saya, setiap manusia itu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Apalagi untuk urusan politik yang amat sangat kental dengan kepentingan dan keuntungan pribadi.

Namun mata saya tidak buta dan telinga saya tidak tuli serta masih memiliki prinsip, hati nurani juga otak yang bisa berpikir secara positif sekaligus obyektif sehingga mampu untuk membedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah.

Apalagi sebagai orang yang sudah mengaku telah beragama dan hanya mencintai Allah SWT semata. Maka saya diwajibkan untuk selalu memihak yang benar, berlaku dengan adil sekaligus menjaga perdamaian bagi seluruh benda CiptaanNya. 

Walaupun hal tersebut pahit bagi diri saya sendiri maupun orang lain. Terutama orang yang suka memihak orang lain demi keuntungan dan kepentingan pribadi serta orang-orang yang berjiwa kerdil.

Begitu pula sebagai Warga Negara yang sangat cinta kepada Bangsa dan Tanah Air, saya amat sangat mengharapkan terjadinya kemajuan serta kejayaan dari Bangsa dan Tanah Air yang tercinta ini.

Masalahnya, banyak orang yang gemar menjatuhkan Bangsa dan Negaranya sendiri. Berpikiran sempit serta hanya untuk keuntungan dan kepentingan dari kelompoknya sendiri belaka. 

Padahal mereka pasti mengetahui dan menyadari bahwa tidak ada satupun manusia yang bisa hidup sendirian ataupun hanya dengan sekelompoknya saja. Tanpa bantuan, dukungan dan kerjasama dengan orang ataupun kelompok yang lain.

Selalu memusuhi orang lain dan menyebarkan fitnahan, walaupun dirinya sendiri tidak sempurna. Mengaku beragama tetapi tidak mampu menyampaikan kebenaran, apalagi keadilan dan perdamaian meskipun hal tersebut adalah Perintah Agama.

Tidak mau bersatu apalagi menyatukan diri dengan yang berbeda. Padahal sudah jelas bahwa Tanah Air kita ini bukan satu daratan saja, tetapi kumpulan dari belasan ribu pulau yang berbeda-beda.

Bangga dan mengaku sebagai umat yang paling beragama, tetapi tidak mampu untuk menjalankannya dengan yang sesungguh-sungguhnya yang sesuai dengan perintah serta ajaran dari agamanya sendiri.

Bangga dan mengaku sebagai warga negara, namun tidak mampu melaksanakan dengan yang sebenar-benarnya yang sesuai dengan amanah dan cita-cita dari para pendiri negaranya.

Marilah kita segera menghentikan segala hal negatif yang bisa merusak nama besar dari Agama masing-masing. Serta marilah kita sudahi seluruh usaha buruk yang bisa merusak nama besar dari Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang yang telah mengaku beragama itu pasti akan selalu menegakkan kebenaran dan keadilan serta menjaga perdamaian. Juga pasti akan selalu mencintai Bangsa dan Tanah Airnya sendiri pula.

Terkecuali hanya berkedok saja telah memiliki Agama, Bangsa dan Negara. Cuma untuk mendapatkan pujian, sanjungan ataupun keuntungan-keuntungan lain yang bisa dimanfaatkan oleh dirinya sendiri belaka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---