Selasa, 23 Februari 2021

"Lingkaran Setan".

Sejak jaman dahulu kala, Ideologi-ideologi milik dari Bangsa Asing manapun itu hanya dimanfaatkan dan dipergunakan untuk mendapatkan kekuasaan semata. 

Dan setelah kekuasaan berhasil didapatkan, tentunya kemakmuran yang akan dikejar serta diperebutkan. Karena tujuan akhir dari kekuasaan adalah kemakmuran.

Pastinya kemakmuran bagi orang-orang yang dari awal sudah "merencanakan" untuk memanfaatkan dan mempergunakan ideologi tersebut, bukan para pengikut.

Para pengikut cuma orang labil ataupun memiliki masalah tertentu saja yang menjadi korban akibat kebohongan dan pembodohan oleh para "perencana" tersebut.

Masalahnya para pengikut tidak merasa (apalagi sadar) jikalau sedang menjadi korban, bahkan dikorbankan. Mereka malahan semakin memuja para "perencana".

Apabila para pengikut sudah merasa dan sadar jikalau sedang menjadi korban serta dikorbankan, maka para "perencana" sekaligus ideologinya tidak bakalan laku.

Untuk membuat para pengikut menjadi merasa dan sadar, tidaklah mudah. Apalagi apabila para pengikut mendapatkan keuntungan tertentu dari para "perencana".

Seluruh pihak harus bahu-membahu untuk membuat para pengikut menjadi merasa dan sadar. Tanpa itu akan sulit, sebab mereka telah masuk "lingkaran setan".

Dibutuhkan pendekatan yang logis dan persuasif. Sehingga mereka yang sudah masuk "lingkaran setan" dan "tersesat" ini, akhirnya kembali ke jalan yang benar.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---