Minggu, 03 Maret 2019

Saling Mengisi, Melengkapi dan Menyempurnakan.

Seandainya ada lima orang yang sama-sama ingin menyeberangi sebuah Jalan dan kelima orang tersebut masing-masing memiliki kekurangan serta kelebihan.

Yang satu Pemberani tetapi tidak paham aturan, yang satu Buta tetapi pendengarannya bagus, yang satu Tuli tetapi penglihatannya tajam, yang satu Bisu tetapi intuisinya kuat dan yang satu lagi Penakut tetapi paham aturan.

Padahal jalan yang akan mereka seberangi bersama itu amat sangat padat, berbahaya dan penuh dengan Pengendara yang tidak taat aturan serta paling sembrono.

Lalu bagaimanakah caranya agar mereka semuanya itu bisa menyeberangi jalan tersebut dengan aman, lancar dan selamat?

Tentunya mereka semuanya harus mau untuk saling membantu, mendukung, bekerja-sama, tolong-menolong dan bahu-membahu disaat menyeberangi jalan tersebut.

Demikian pula halnya dengan kita semuanya ini sebagai sebuah Keluarga Besar yang telah dilahirkan bersama-sama oleh Ibu Pertiwi alias sebagai Bangsa Indonesia.

Masing-masing dari kita pasti dilahirkan dengan memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak ada satupun dari kita ini yang dilahirkan sempurna ataupun tanpa kekurangan.

Pasti ada kekurangannya, juga ada pula kelebihannya. Ada yang kekurangannya lebih besar dari kelebihannya, juga ada pula yang kelebihannya lebih besar dari kekurangannya.

Kalau kelima orang itu tadi adalah kita semuanya dan jalan yang amat sangat padat, berbahaya serta penuh dengan Pengendara yang tidak taat aturan juga paling sembrono adalah Dunia pada saat ini maka satu-satunya cara agar Bangsa Indonesia bisa mencapai Cita-cita Luhur seperti yang termaktub di dalam Pembukaan UUD '45 adalah hanya dengan saling membantu, mendukung, bekerja-sama, tolong-menolong dan bahu-membahu belaka.

Kita harus mau untuk saling mengisi, melengkapi dan menyempurnakan dengan kelebihan masing-masing serta membantu mengurangi kekurangan dari saudara yang lain.

Supaya bisa melakukan hal itu maka masing-masing dari kita harus mampu untuk berjuang dan berkorban secara tulus lagi ikhlas. Tanpa itu, tidak akan pernah tercapai apapun.

Marilah kita semuanya senantiasa untuk selalu berjuang serta berkorban secara tulus lagi ikhlas dengan cara saling membantu, mendukung, bekerja-sama, tolong-menolong juga bahu-membahu demi kejayaan dari Bangsa Indonesia yang tercinta ini pada Pentas Dunia sekaligus demi tercapainya Cita-cita Luhur dari para Bapak Pendiri Bangsa dan Negara dengan cuma berdasarkan kepada satu Ideologi Tunggal semata, yaitu Pancasila.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---