Sabtu, 08 September 2018

Tidak Selamanya Buruk.

Nilai dari Mata Uang milik Negara Asing selalu naik itu adalah hal yang biasa. Malahan apabila turun, itulah hal yang luar biasa. Karena dari dulu, semenjak saya masih sangat kecil memang selalu naik.

Jadi hal tersebut tidak perlu terlalu dicemaskan, apalagi dihebohkan. Terkecuali diri kita sendiri yang memiliki Hutang kepada Negara Asing. Sebab Hutang antar Negara itu amat sangat berbeda dengan Hutang antar Swasta, lebih lagi Pribadi.

Lagian bagi kita yang sama sekali tidak memiliki Simpanan, apalagi Hutang di dalam bentuk Mata Uang milik Negara Asing untuk apa terlalu bingung dan khawatir. Mau naik ataupun turun, tidak ada pengaruhnya langsung.

Naiknya Nilai dari Mata Uang milik Negara Asing tidak selamanya buruk, terutama bagi yang memiliki usaha ekspor. Lebih lagi bagi yang menerima Sumbangan dari Negara Asing, bahkan menjadi "rejeki nomplok" yang paling ditunggu-tunggu.

Namun demikian, tetap janganlah terlalu menggantungkan diri kepada Negara Asing manapun dan suka berhutang kepada siapapun. Karena bakalan mudah untuk "Dipermainkan" dan dijadikan korban oleh mereka.

Lebih baik mulai sekarang kita memperkuat ekspor, meningkatkan kecintaan sekaligus kualitas dari produk yang ada di dalam negeri, mengalihkan penggunaan dari barang impor ke barang lokal (contohnya, menghentikan membeli Premium dan beralih ke Pertalite), menyemarakkan dan memperkenalkan Pariwisata di dalam negeri, hidup hemat, terus bersatu untuk membangun Bangsa dan Negara serta tidak hanya menggunakan 1 Mata Uang milik Negara Asing tertentu belaka.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---