Kamis, 07 September 2017

Tertipu dan Tersakiti.

Kita hanya bisa tertipu dan tersakiti oleh mereka yang dekat dengan diri kita saja, termasuk teman sendiri.

Mengapa?

Karena kedekatan itu bisa menghilangkan kewaspadaan.

Mengapa kedekatan itu bisa menghilangkan kewaspadaan?

Oleh sebab kita telah menaruh kepercayaan.

Jadi, oleh karena kita telah menaruh kepercayaan maka kewaspadaan akhirnya terabaikan.

Dan tatkala kepercayaan itu disalah-gunakan, maka hati kita akan merasa tersakiti.

Apakah dengan begitu berarti kita tidak boleh menaruh kepercayaan kepada orang lain?

Tidak begitu.

Bukanlah kepercayaan yang kita hilangkan, namun jarak kedekatannyalah yang harus selalu dijaga.

Apakah kita harus selalu menjaga jarak kedekatan dengan semua orang?

Semua benda yang ada di dunia yang fana ini tidaklah sempurna dan oleh sebab itu kita harus selalu memiliki jarak, meskipun jarak tersebut setipis rambut.

Bagaimana caranya agar kita bisa selalu menjaga jarak kedekatan?

Dengan senantiasa menghargai, mengormati dan membatasi serta berniat, bertujuan juga berkelakuan yang baik pula.

Apakah jikalau kita sudah selalu menjaga jarak kedekatan dengan senantiasa menghargai, mengormati dan membatasi serta berniat, bertujuan juga berkelakuan yang baik pula maka tidak mungkin lagi bisa tertipu dan tersakiti?

Ingatlah selalu bahwa "Manusia hanyalah bisa berusaha dan berdoa belaka, tetapi cuma Tuhan YME semata sajalah yang mampu untuk menentukan segala-galanya!".

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---