Sabtu, 10 Desember 2022

Seperti Biasanya.

Maksud dan tujuannya cuma untuk Politik alias Kekuasaan belaka, tetapi bungkusnya Agama, supaya tidak kelihatan. Yang baik dibilang jelek dan yang jelek dikatakan baik, untuk menguji kemampuan berpikir dari yang mendengarkannya. Jikalau yang mendengarkannya mempercayai, maka dibuat semakin heboh dengan dongeng khayalan yang berdasarkan cocoklogi, agar bertambah yakin. Apabila sudah yakin, dibuatlah menjadi ketakutan dan ketergantungan kepadanya. Setelah ketergantungan kepadanya, dimanfaatkanlah untuk maksud dan tujuan awal, yaitu Kekuasaan. Ujung-ujungnya seperti biasanya, kemakmuran pribadi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---