Jumat, 16 Juli 2021

Sebuah Pelajaran.

Lihatlah hasil dari perbuatan orang-orang yang jahat itu. 
Yang benar dikatakan salah dan yang salah dikatakan benar.
Akhirnya banyak orang yang tidak selamat, karena ulah mereka. 
Suami kehilangan istri, istri kehilangan suami, anak kehilangan orang tua, orang tua kehilangan anak, kakak kehilangan adik dan adik kehilangan kakak.
Duda, janda, yatim piatu, kemiskinan dan sebatang kara jumlahnya membengkak gara-gara mereka.
Sedangkan mereka sendiri bermewah-mewahan dan menumpuk harta, tahta serta wanita.
Tidak ada satu-pun Agama di muka bumi yang memerintahkan untuk melawan wabah penyakit.
Yang ada malahan menghindarkan diri sejauh-jauhnya dari wabah penyakit.
Sebab seluruh Agama adalah untuk keselamatan. 
Keselamatan selama hidup di dunia saat ini, sekaligus di akherat kelak.
Tewas karena wabah penyakit, bukanlah termasuk keselamatan, apalagi selamat. 
Makanya di dalam bahasa Indonesia milik Bangsa kita sendiri, tidak ada kata-kata "Selamat Meninggal Dunia". 
Yang ada adalah "Turut Berduka Cita" atau bersedih hati yang mendalam. 
Selamat padanan sederhananya ialah kata "Aman". 
Dan orang yang sakit, lebih lagi tewas tidaklah aman.
Baik bagi dirinya sendiri, maupun keluarganya. 
Sebuah pelajaran yang paling termahal untuk kita semuanya. 
Ke depan harus selalu menggunakan nalar dan berhati-hati di dalam bergaul.
Nantinya setelah wabah penyakit berlalu, banyak orang yang bakalan terjebak di dalam penyesalan.
Sebab sudah membiarkan, bahkan menjerumuskan ke dalam bahaya.
Terkecuali bagi orang-orang yang memang sudah jauh tersesat dan mati hati nuraninya.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---