Jumat, 10 Januari 2020

Sebagai Alumni Beasiswa.

Anggaplah saja bahwa saya seorang alumni Beasiswa dari sekolah di Burundi, maka pastilah memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan negara tersebut.

Tidak cuma karena pernah sekolah disana secara gratis saja, tetapi juga telah berkenalan dengan orang-orang penting yang memiliki urusan di Indonesia pula.

Dan sayapun mendapatkan kemudahan, tatkala membuat usaha bersama mereka. Termasuk disaat meminta bantuan yang untuk kepentingan saya pribadi.

95% Beasiswa diberikan oleh suatu Negara kepada siswa dari negara lain dengan tujuan untuk lebih memperkuat lagi hubungan antar kedua negara tersebut.

Hubungan antar negara bisa terjadi lantaran bermacam-macam latar-belakang, meskipun yang paling banyak oleh sebab adanya kerjasama perdagangan.

Tentunya kerjasama di dalam perdagangan ini antara negara yang lebih maju dan kaya atas uang dengan negara yang kurang maju, namun kaya atas SDA-nya.

Sekarang pertanyaannya, apakah yang akan saya lakukan atau pemerintah Burundi harapkan, kalau tiba-tiba hubungan antar kedua negara tersebut menurun?

Menurunnya hubungan antar kedua negara tersebut disebabkan karena ekonomi di Burundi yang sedang jatuh dan ada negara lain yang mendekati Indonesia.

Sebagai alumni Beasiswa dari Burundi, sekaligus orang yang memiliki kepentingan dan keuntungan dengannya, apakah saya hanya akan berdiam diri belaka?

Ataukah saya harus berbuat sesuatu untuk memperjuangkan kepentingan dan keuntungan bersama? Pastinya untuk saya dan Burundi, sebab kami yang merugi.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---