Senin, 06 Maret 2023

Benda-benda Pusaka.

Alm. Ayah saya hobby banget dengan benda-benda pusaka. Sampai-sampai di beberapa rumah kami, terdapat ruangan khusus untuk benda pusaka. Ada ribuan Keris yang ditata rapi di meja panjang, lemari dan dinding rumah. Serta ratusan Tombak yang berjajar tegak di atas kotak kayu, sekaligus belasan Payung. Saat masih kecil dan ketika Beliau sedang tidak berada di rumah, saya sering membuka-buka benda-benda pusaka koleksinya. Ada beberapa yang saya sukai, meskipun sama sekali tidak tahu tentang pusaka. 

Pada sekitar tahun 1981, Alm. Ayah saya melakukan "Barter" salah satu koleksinya dengan temannya. Saya ingat persis benda pusaka tersebut, lantaran penuh dengan emas yang diukir di bilah, pegangan dan sarungnya. Terdapat huruf-huruf Arab yang tidak umum terbuat dari emas pada bilahnya. Sebagai anak kecil yang tidak paham perihal benda antik, saya berusaha melarang Beliau melakukan pertukaran dengan temannya itu. Karena menurut saya, benda pusaka tersebut amat sangat bagus.

Namun apa daya, usaha saya tidak dipedulikan. Beliau-pun berangkat ke Jakarta dengan membawa benda Pusaka itu. Beberapa hari kemudian, Beliau pulang dengan membawa sebilah Keris yang penuh ukiran emas dan sebuah Album Foto (yang saya tayangkan ini). Ternyata ketika melihat Keris tersebut, saya lebih menyukai daripada benda pusaka (berupa Pedang) sebelumnya. Sebuah Keris berkepala Gajah, bersayap Garuda dan berekor Naga yang penuh dengan ukiran emas, sungguh-sungguh indah.

Beberapa bulan berselang, tatkala sudah melupakan peristiwa "Barter", ramai dituliskan di beberapa Surat Kabar bahwa ditemukan sebuah Pedang dari Jaman Nabi di Indonesia. Foto-foto dari Pedang itu bermunculan dimana-mana dan banyak ahli yang membahasnya. Saya melihat foto tersebut dan teringat dengan Pedang milik Alm. Ayah. Bentuknya mirip sekali, tetapi saya tidak tahu persis, apakah pedang itu memang milik Beliau yang "Dibarterkan", sebab tidak disebutkan nama pemiliknya.

Berbulan-bulan Surat-surat Kabar memuatnya, lalu berita tersebut menghilang. Saya yang tadinya antusias mengikuti, lama-lama merasa bosan dan melupakannya. Beberapa kali saya menanyakannya kepada Alm. Ayah, namun Beliau tidak pernah secara tegas mengiyakannya. Mungkin Alm. Ayah saya tidak ingin "Bertepuk Dada", sekaligus tidak mau diberitakan. Beliau memang sosok yang rendah hati dan super dermawan. Semoga sosok yang baik itu, menurun kepada seluruh anak-cucunya. Aamiin.

Charles E. Tumbel.

--- Ide dan kreatifitas seseorang adalah hak milik yang tidak boleh ditiru / digandakan. Dilarang mengcopy artikel ini. Terima kasih. ---