Jaman saya masih sekolah dulu, masuk pukul 07.00 dan pulang pukul 12.15. Tetapi kami mampu mengamalkan PMP, berbahasa Indonesia dengan benar, memiliki Budi Pekerti, menguasai Sejarah, pandai Menari dan bermain Musik Tradisional, bahkan bisa membuat Interkom, Radio, Trafo, Amplifier serta peralatan elektronik lain.
Jaman sekarang masuk pukul 06.45 dan pulang pukul 14.15 membawa tas berisi buku yang beratnya sama dengan "Ransel Perang", namun kemampuannya berbeda. Apakah ada yang salah dengan kurikulum saat ini? Tidak mengutamakan kualitas, tetapi kuantitas? Haruslah lekas diperbaiki, karena "Anak adalah Masa Depan".
Charles E. Tumbel.
